Blog

10 Jul
0

MERAYAKAN NATAL DENGAN SUKACITA DAN KEBERSAMAAN

Senin, 25 Desember 2023 menjadi hari yang penuh makna bagi para Putri Papua di Asrama PACE. Pada hari Natal ini, mereka merayakannya dengan penuh sukacita dan semangat kebersamaan. Pagi hari diawali dengan mengikuti perayaan Natal di gereja bersama umat lainnya. Dengan pakaian rapi dan wajah cerah, mereka hadir mengikuti misa dengan penuh khidmat, sebagai bentuk rasa syukur atas kelahiran Sang Juru Selamat.

Suasana misa berlangsung khusyuk dan penuh kegembiraan. Para siswi mengikuti seluruh rangkaian ibadat dengan tertib dan tenang. Nyanyian pujian Natal yang dinyanyikan dengan suara merdu membuat suasana menjadi lebih hangat dan menyentuh hati. Mereka merasakan kedekatan spiritual yang mendalam, meski jauh dari keluarga dan kampung halaman mereka di Papua.

Setelah mengikuti perayaan di gereja, kegiatan dilanjutkan dengan berkunjung ke rumah Bapak Didik, Kepala Sekolah SMK Yos Sudarso. Kunjungan ini menjadi salah satu tradisi yang selalu dinantikan setiap tahun. Bapak Didik menyambut mereka dengan ramah dan penuh kehangatan, menciptakan suasana kekeluargaan yang begitu hangat di tengah-tengah para siswa yang merayakan Natal jauh dari keluarga.

Di rumah Bapak Didik, mereka disuguhi hidangan khas Natal yang sederhana namun penuh cinta. Sambil menikmati makanan, mereka berbincang santai, saling bertukar cerita dan kesan selama menjalani masa sekolah. Suasana penuh keakraban ini memberikan rasa nyaman bagi para putri, seolah mereka sedang berkumpul bersama keluarga sendiri. Ini menjadi bentuk nyata perhatian dan kasih dari seorang kepala sekolah kepada anak-anak didiknya.

Kunjungan ini juga menjadi momen bagi anak-anak untuk mengungkapkan rasa terima kasih kepada Bapak Didik atas dukungan dan bimbingan yang telah diberikan selama ini. Beberapa dari mereka menyampaikan kesan dan pesan secara langsung, yang disambut dengan senyuman dan nasihat penuh makna dari beliau. Momen ini menjadi penyemangat tersendiri bagi mereka untuk terus berjuang dalam pendidikan dan kehidupan di perantauan.

Meski jauh dari rumah, para Putri Papua tetap bisa merasakan hangatnya Natal. Kehadiran orang-orang yang peduli dan mendampingi mereka, seperti Bapak Didik dan para pendamping asrama, membuat hari Natal menjadi tetap penuh sukacita. Perayaan ini menjadi pengingat bahwa makna Natal sesungguhnya terletak pada kasih, kebersamaan, dan kehadiran yang membawa damai.

Natal kali ini ditutup dengan doa dan harapan bersama agar damai dan semangat Natal tetap tinggal dalam hati sepanjang tahun. Para siswi kembali ke asrama dengan hati yang gembira, membawa kenangan indah dan semangat baru untuk melanjutkan perjalanan hidup mereka. Semoga momen Natal ini terus menguatkan mereka dalam iman, harapan, dan kasih yang tak pernah padam.

Penulis: Chr.Rr.Ika Yuni Astuti

Editor: Gladys – Doc. Sekretariat YSBS@2025

Read More
10 Jul
0

MENUMBUHKAN PERSAUDARAAN SEJATI DAN CINTA AKAN ALAM CIPTAAN

Pada Minggu, 02 Maret 2023, Aula Susteran PBHK Sidareja menjadi tempat dilaksanakannya rekoleksi dalam rangka Program PACE dengan tema “Membangun Persaudaraan Sejati dalam Tuhan dan Alam Semesta”. Kegiatan ini diikuti oleh para Putri Papua yang tinggal di asrama, bersama para pendamping asrama, Ibu Wiwin dan Ibu Trees, serta dibimbing oleh para Suster dari Kongregasi PBHK (Putri Bunda Hati Kudus) Sidareja. Rekoleksi ini menjadi bagian dari kegiatan pendalaman iman sekaligus pengisian masa Aksi Puasa Pembangunan (APP) tahun 2023.

Kegiatan rekoleksi ini dirancang sebagai sarana renungan yang mendalam, di mana para peserta diajak untuk merenungkan kembali hubungan mereka dengan Tuhan, sesama, dan alam ciptaan. Melalui sesi reflektif dan sharing, para Putri Papua diajak menyadari bahwa kehidupan ini tidak terlepas dari kasih Allah yang hadir melalui alam semesta yang indah. Mereka belajar memaknai bagaimana seharusnya manusia bersikap terhadap alam sebagai bagian dari kasih Tuhan yang harus dijaga dan dirawat bersama.

Suasana rekoleksi terasa hangat dan penuh makna. Para suster membuka ruang dialog yang ramah dan terbuka, sehingga para peserta dapat mengekspresikan perasaan, pengalaman, dan harapan mereka. Dalam suasana yang penuh kekeluargaan itu, para Putri Papua mulai menyampaikan pemahaman mereka tentang pentingnya rasa syukur atas segala yang telah mereka terima termasuk udara, air, tanah, dan keindahan alam sekitar yang selama ini sering dianggap biasa. Salah satu tujuan penting dari rekoleksi ini adalah membangun kesadaran ekologis dan spiritualitas ekologis dalam diri para peserta. Mereka belajar bahwa menjaga kelestarian alam bukan hanya sebuah tanggung jawab sosial, tetapi juga bagian dari iman dan panggilan sebagai manusia ciptaan Tuhan. Dalam diskusi yang sederhana, mereka menemukan bahwa relasi dengan alam juga mencerminkan relasi dengan Sang Pencipta.

Selain refleksi bersama, kegiatan ini juga diisi dengan doa, pujian, dan aktivitas rohani yang membantu memperdalam pemahaman tema. Setiap bagian dari kegiatan diarahkan untuk memperkuat rasa persaudaraan, tidak hanya dengan sesama manusia, tetapi juga dengan seluruh ciptaan Tuhan. Semangat kebersamaan semakin terasa ketika peserta saling mendukung dalam berbagi pengalaman pribadi tentang kehidupan dan alam sekitar mereka. Keterlibatan para pembimbing asrama, Ibu Wiwin dan Ibu Trees, juga memberikan nuansa kehangatan tersendiri. Mereka membantu menuntun para Putri Papua dalam menyatukan hasil refleksi menjadi komitmen nyata dalam kehidupan sehari-hari. Meski kegiatan ini dilakukan dalam suasana sederhana, namun nilai-nilai yang ditanamkan sangat dalam dan bermakna.

Rekoleksi ini menjadi salah satu momen penting dalam pembinaan karakter dan spiritualitas para peserta. Dengan semangat PACE dan penghayatan tema “Membangun Persaudaraan Sejati dalam Tuhan dan Alam Semesta”, para Putri Papua diajak untuk bertumbuh sebagai pribadi yang bersyukur, peduli, dan siap menjadi duta kasih dalam menjaga keharmonisan antara manusia dan alam ciptaan Tuhan.

Penulis: Chr.Rr.Ika Yuni Astuti

Editor: Gladys – Doc. Sekretariat YSBS@2025

Read More
10 Jul
0

MENIKMATI LIBUR NATAL DAN TAHUN BARU DI ALAM BATURADEN DAN KOTA PURWOKERTO

Jumat, 29 Desember 2023, menjadi momen spesial bagi para Putri Papua dari Asrama PACE. Dalam rangka libur Natal dan Tahun Baru, mereka diajak mengunjungi dua lokasi wisata alam dan kota yang indah, yaitu Telaga Sunyi di kawasan Baturaden dan Menara Teratai di Purwokerto. Kegiatan ini menjadi bentuk penyegaran setelah rutinitas belajar yang padat sekaligus sarana untuk lebih mengenal keindahan alam di Pulau Jawa.

Di Telaga Sunyi, para putri disambut oleh udara pegunungan yang sejuk dan jernihnya air telaga yang berasal langsung dari mata air pegunungan. Dengan antusias, mereka langsung bermain air dan berenang, menikmati segarnya air yang begitu alami. Keindahan hutan pinus yang mengelilingi telaga menambah kenyamanan suasana. Di bawah rindangnya pepohonan, mereka menikmati makan siang bersama dengan penuh keakraban.

Keahlian berenang para Putri Papua rupanya menarik perhatian pengunjung lain. Gerakan mereka yang luwes di dalam air, termasuk keberanian Nania melompat dari tebing berkali-kali ke danau, menjadi tontonan menyenangkan yang mengundang decak kagum. Bagi mereka, momen ini bukan hanya tentang liburan, tetapi juga tentang rasa rindu yang sedikit terobati akan kampung halaman yang kaya akan alam dan sungai.

Telaga Sunyi benar-benar menjadi tempat yang cocok untuk mereka melepas penat. Suasananya yang alami, bebas dari sampah, dan sejuknya udara pegunungan memberikan pengalaman yang menyegarkan bagi tubuh dan jiwa. Anak-anak terlihat sangat menikmati setiap detik di sana bercanda, tertawa, bermain air, dan berfoto bersama di antara keindahan hutan pinus yang asri.

Setelah puas di Telaga Sunyi, perjalanan dilanjutkan ke Menara Teratai, salah satu ikon baru di Purwokerto. Dari ketinggian menara, para siswi dapat memandangi keindahan kota Purwokerto secara luas. Meski cuaca saat itu sedikit mendung, mereka tetap semangat menaiki menara dan mengabadikan momen dari atas. Pemandangan dari ketinggian memberikan pengalaman yang berbeda dan membuat mereka lebih mengenal sisi lain dari wilayah tempat mereka menuntut ilmu.

Kunjungan ke Menara Teratai menjadi penutup yang manis untuk perjalanan hari itu. Mereka turun dari menara dengan rasa kagum dan syukur, menyadari bahwa banyak keindahan yang bisa mereka nikmati, meskipun sedang jauh dari keluarga. Momen ini juga mempererat ikatan persaudaraan mereka sebagai satu keluarga besar yang saling mendukung di tanah rantau. Perjalanan hari itu tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga pembelajaran hidup tentang rasa syukur, cinta akan alam, dan nilai kebersamaan. Liburan singkat ini meninggalkan kenangan manis yang akan terus mereka ingat, dan semoga menjadi bekal semangat baru untuk melangkah ke tahun berikutnya dengan hati yang lebih kuat dan penuh harapan.

Penulis: Chr.Rr.Ika Yuni Astuti

Editor: Gladys – Doc. Sekretariat YSBS@2025

Read More
09 Jul
0

MENGISI WAKTU LUANG DENGAN BELAJAR MEMBUAT KUE SAGU BERSAMA BU TRIS

Pada Kamis, 15 Juni 2023, suasana di Asrama Putri Papua terasa lebih hidup dari biasanya. Beberapa putri Papua tampak berkumpul di dapur asrama, bersiap untuk belajar membuat kue dari bahan dasar sagu. Kegiatan ini dipandu langsung oleh Bu Tris, yang dengan sabar dan telaten membimbing mereka langkah demi langkah. Kegiatan ini menjadi salah satu cara yang menyenangkan untuk mengisi waktu luang mereka di tengah rutinitas sekolah. Pembuatan kue sagu ini bukan hanya sekadar aktivitas memasak biasa. Para siswi belajar mengenal lebih dalam tentang bahan-bahan yang digunakan, cara mencampur adonan, hingga teknik memanggang yang tepat. Mereka tampak antusias dan penuh rasa ingin tahu, saling membantu satu sama lain dan tidak segan bertanya kepada Bu Tris saat menemui kesulitan. Suasana yang tercipta begitu akrab dan hangat.

Bagi para putri Papua, kegiatan ini juga menjadi momen untuk mengenang dan merawat kembali budaya asal mereka. Sagu bukanlah bahan yang asing bagi mereka, karena merupakan bagian penting dari kuliner tradisional Papua. Meski kini mereka tinggal jauh dari kampung halaman, pengalaman membuat kue sagu ini seperti membawa mereka kembali sejenak ke rumah dan keluarga di tanah kelahiran. Di tengah kesibukan dan tekanan pelajaran di sekolah, kegiatan seperti ini menjadi ruang penyegaran yang sangat mereka butuhkan. Belajar di luar kelas, terutama melalui keterampilan hidup seperti memasak, memberi kesempatan bagi mereka untuk mengembangkan rasa percaya diri dan kemandirian. Mereka merasa dihargai dan diberi ruang untuk mengeksplorasi kemampuan baru dalam suasana yang menyenangkan.

Keterlibatan Bu Tris sebagai pendamping juga memberi pengaruh positif yang besar. Beliau tidak hanya mengajarkan resep, tetapi juga menyampaikan nilai-nilai kesabaran, ketekunan, dan kerjasama dalam proses memasak. Para siswi merasa didampingi, diperhatikan, dan didukung dalam setiap proses belajar, baik di dalam maupun di luar kelas.

Setelah kue selesai dibuat, mereka berkumpul untuk mencicipi hasil buatan mereka sendiri. Meskipun beberapa masih belum sempurna, mereka tampak bangga dengan hasil kerja keras mereka. Tawa dan canda mewarnai saat-saat menikmati kue bersama. Kegiatan sederhana ini membawa sukacita tersendiri dan mempererat rasa kebersamaan di antara mereka.

Kegiatan belajar membuat kue dari sagu ini menjadi pengingat bahwa pembelajaran tidak selalu harus berlangsung di ruang kelas. Dalam suasana akrab dan kegiatan praktis, para siswi justru menemukan banyak hal baru yang memperkaya pengalaman dan memperkuat identitas diri mereka. Dengan dukungan dari orang dewasa di sekitar, seperti Bu Tris, mereka dapat terus bertumbuh menjadi pribadi yang tangguh, kreatif, dan penuh semangat.

Penulis: Chr.Rr.Ika Yuni Astuti

Editor: Gladys – Doc. Sekretariat YSBS@2025

Read More
09 Jul
0

MENGISI LIBURAN DENGAN BELAJAR KOMPUTER DI ASRAMA

Senin, 11 Desember 2023, suasana di Asrama Putri PACE terasa berbeda dari biasanya. Meski sedang memasuki masa liburan sekolah, para putri-putri cantik Papua tetap aktif dan semangat untuk belajar. Hari itu, mereka mengisi waktu luang dengan mengikuti kegiatan belajar mengoperasikan komputer yang dilaksanakan di asrama. Kegiatan ini menjadi salah satu cara untuk mengisi liburan dengan hal yang bermanfaat dan menambah keterampilan.

Belajar komputer menjadi pengalaman baru dan menarik bagi sebagian besar dari mereka. Beberapa di antaranya bahkan baru pertama kali menggunakan komputer secara langsung. Dengan penuh semangat, mereka mulai mengenal bagian-bagian dasar komputer, menghidupkan dan mematikan perangkat, serta mempelajari penggunaan program sederhana seperti Microsoft Word dan Excel.

Pendamping asrama dan kakak fasilitator mendampingi setiap langkah mereka. Proses belajar dilakukan secara bertahap, dengan pendekatan yang sabar dan ramah. Anak-anak tidak hanya diajarkan secara teori, tetapi juga langsung dipraktikkan agar mereka lebih cepat memahami. Setiap anak diberi kesempatan mencoba dan bereksperimen sendiri, sambil tetap dalam pengawasan dan bimbingan.

Suasana belajar pun terasa hidup. Sesekali terdengar tawa saat mereka salah mengetik atau kebingungan menggunakan mouse, namun itu semua menjadi bagian dari proses belajar yang menyenangkan. Mereka saling membantu dan memberi semangat satu sama lain. Dalam suasana itu, rasa percaya diri mereka mulai tumbuh dan rasa takut terhadap teknologi perlahan memudar.

Kegiatan ini bukan hanya soal mengoperasikan komputer, tetapi juga menanamkan nilai kemandirian dan kesiapan menghadapi dunia digital. Di zaman sekarang, keterampilan dasar komputer menjadi bekal penting, apalagi bagi mereka yang nantinya akan melanjutkan ke jenjang pendidikan atau dunia kerja. Dengan mengenalkan teknologi sejak dini, anak-anak diharapkan mampu menyesuaikan diri dan bersaing secara sehat di masa depan.

Liburan yang biasanya identik dengan istirahat dan bermain, kali ini diisi dengan kegiatan produktif yang membekali anak-anak dengan pengetahuan baru. Meski sederhana, kegiatan ini membawa dampak yang besar bagi perkembangan mereka. Mereka merasa waktu liburan tetap menyenangkan, namun juga memberi makna dan manfaat nyata.

Semoga semangat belajar ini terus tumbuh dan berlanjut di hari-hari mendatang. Kegiatan seperti ini membuktikan bahwa belajar tidak harus selalu di ruang kelas, dan liburan pun bisa menjadi waktu yang tepat untuk menanamkan keterampilan hidup yang penting. Para putri Papua di Asrama PACE telah membuktikan bahwa dengan kemauan dan dukungan yang tepat, mereka bisa terus maju dan berkembang.

Penulis: Chr.Rr.Ika Yuni Astuti

Editor: Gladys – Doc. Sekretariat YSBS@2025

Read More
09 Jul
0

MENGIKUTI PROGRAM PENDAMPINGAN BERSAMA MINO MARTANI DI SOKARAJA


Pada tanggal 26 Juni hingga 9 Juli 2023, beberapa Putri Papua dari Asrama PACE berkesempatan mengikuti program pendampingan yang diselenggarakan oleh Mino Martani di Sokaraja. Program ini merupakan bagian dari kegiatan pengembangan diri dan pelatihan keterampilan yang dirancang untuk memberikan pengalaman baru di luar lingkungan sekolah maupun asrama. Kegiatan ini menjadi salah satu momen berharga bagi mereka dalam mengisi masa libur dengan aktivitas yang bermakna.

Selama hampir dua minggu mengikuti program ini, para peserta terlibat langsung dalam berbagai aktivitas yang disiapkan oleh tim Mino Martani. Kegiatan-kegiatan tersebut bersifat edukatif sekaligus aplikatif, memperkenalkan mereka pada konsep kerja bersama komunitas, ketekunan, serta membangun semangat hidup sederhana namun berdampak besar. Program ini juga memberikan ruang untuk refleksi dan pengenalan diri secara lebih mendalam.

Partisipasi para Putri Papua dalam program ini menjadi salah satu bentuk nyata dari upaya pengembangan karakter yang menyeluruh. Mereka tidak hanya diajak untuk menjadi penonton dalam proses, tetapi juga ikut ambil bagian dalam kegiatan harian yang berlangsung di komunitas tersebut. Dengan suasana yang sederhana dan penuh keakraban, mereka belajar banyak hal baru, mulai dari keterampilan praktis hingga nilai-nilai hidup.

Selama proses pendampingan, para peserta juga dilatih untuk bekerja dalam tim, menumbuhkan empati, serta membangun komunikasi yang efektif. Mereka didorong untuk saling mendukung, menghargai keberagaman, dan beradaptasi dengan lingkungan baru yang mungkin jauh berbeda dari keseharian mereka. Semua ini dilakukan dengan pendekatan yang ramah dan membangun rasa saling percaya.

Pengalaman ini menjadi sangat berarti bagi para siswi. Tidak sedikit dari mereka yang menunjukkan perubahan positif dalam sikap dan cara berpikir setelah mengikuti program. Mereka menjadi lebih terbuka, lebih aktif, dan menunjukkan rasa ingin belajar yang semakin besar. Suasana komunitas yang hangat dan penuh semangat belajar memberikan pengaruh yang kuat bagi pertumbuhan pribadi mereka.

Meskipun laporan kegiatan ini akan disusun secara terpisah, namun secara umum, keikutsertaan para Putri Papua dalam program pendampingan ini menunjukkan bahwa mereka memiliki potensi besar untuk berkembang jika diberi ruang dan kesempatan. Program semacam ini memberikan mereka pengalaman nyata dalam membangun karakter dan tanggung jawab sosial yang lebih luas.

Kegiatan pendampingan bersama Mino Martani ini menjadi bagian penting dari perjalanan pembelajaran hidup para Putri Papua. Dengan bekal pengalaman ini, diharapkan mereka mampu melanjutkan proses pembentukan diri dengan lebih percaya diri dan bijak. Semoga kegiatan-kegiatan seperti ini terus berlanjut, membuka jalan bagi masa depan yang lebih baik dan penuh harapan.

Penulis: Chr.Rr.Ika Yuni Astuti

Editor: Gladys – Doc. Sekretariat YSBS@2025

Read More
09 Jul
0

LIBURAN BERMAKNA : PUTRI PAPUA MERASAKAN KEHANGATAN IDUL FITRI DI DESA CINANGSI

Liburan Hari Raya Idul Fitri tahun 2023 menjadi momen yang sangat istimewa bagi para Putri Papua yang tinggal di asrama. Selama tujuh hari, sejak Rabu, 19 April hingga Rabu, 26 April 2023, mereka menghabiskan waktu liburan bersama keluarga Ibu Sugiarti di Desa Cinangsi, Kecamatan Sidareja, Kabupaten Cilacap. Ibu Sugiarti, yang merupakan wali kelas mereka, dengan penuh kasih membuka rumahnya untuk menjadi tempat beristirahat, belajar, dan berbagi kasih selama masa libur.

Selama tinggal di Desa Cinangsi, para putri ini terlibat dalam berbagai kegiatan harian keluarga. Mereka ikut membantu memasak, membersihkan rumah, menyapa tetangga, dan bahkan turut merasakan suasana puasa yang masih berlangsung di awal masa liburan. Meskipun berbeda keyakinan, mereka diterima dengan sangat hangat dan terbuka oleh seluruh anggota keluarga dan masyarakat sekitar. Momen puncaknya adalah ketika mereka ikut merasakan suasana Idul Fitri yang dirayakan masyarakat Jawa dan mayoritas Muslim di desa tersebut. Mereka menyaksikan tradisi saling bermaafan, shalat Ied, dan suasana silaturahmi yang begitu hangat antarwarga. Pengalaman ini menjadi pelajaran berharga tentang nilai toleransi, persaudaraan, dan hidup berdampingan dalam keragaman.

Selama berada di Desa Cinangsi, mereka tidak hanya belajar budaya baru, tetapi juga menemukan suasana desa yang mengobati kerinduan mereka terhadap kampung halaman di Papua. Udara yang sejuk, pepohonan besar, dan lingkungan yang masih asri membuat mereka merasa seperti kembali ke desa asal. Alam sekitar membawa ketenangan batin yang tidak mereka rasakan di kota. Nania dan Dopi bahkan terlihat sangat menikmati suasana tersebut. Mereka aktif berbaur dengan anak-anak desa, ikut bermain, serta mengikuti kegiatan warga dengan antusias. Begitu dalamnya kenyamanan yang mereka rasakan, hingga menjelang waktu kembali ke asrama, keduanya mengungkapkan rasa enggan untuk berpisah dari keluarga Ibu Sugi dan lingkungan Desa Cinangsi.

Kehangatan dan keterbukaan masyarakat menjadi bukti nyata bahwa perbedaan latar belakang, suku, dan agama tidak menjadi penghalang untuk membangun relasi yang erat dan harmonis. Para Putri Papua merasa dihargai dan diterima sepenuhnya sebagai bagian dari keluarga besar yang mencintai mereka dengan tulus. Ini menjadi pengalaman spiritual dan sosial yang memperkaya hidup mereka.

Liburan bersama keluarga Ibu Sugi ini bukan sekadar masa istirahat dari kegiatan sekolah, melainkan juga proses pembelajaran yang penuh makna. Para siswi belajar tentang toleransi, nilai kekeluargaan, serta pentingnya menjalin hubungan yang baik dengan siapa pun. Pengalaman ini akan terus membekas dan menjadi bagian dari perjalanan hidup mereka sebagai pribadi yang terbuka, ramah, dan penuh kasih.

Penulis: Chr.Rr.Ika Yuni Astuti

Editor: Gladys – Doc. Sekretariat YSBS@2025

Read More
09 Jul
0

KUNJUNGAN RUTIN TIM PACE RUANG CERITA DAN PENDAMPINGAN DI ASRAMA PUTRI

Senin, 12 Juni 2023, kami bersama TIM PACE kembali melaksanakan kunjungan rutin ke Asrama Putri Papua di Sidareja. Seperti biasa, kunjungan ini menjadi momen yang hangat dan ditunggu-tunggu, bukan hanya oleh para siswi, tetapi juga oleh kami sebagai pendamping. Setiap kunjungan bukan sekadar kegiatan formal, melainkan perjumpaan yang dipenuhi cerita, tawa, dan ruang refleksi bersama. Dalam suasana yang sederhana, kami bisa saling mendengarkan dan menguatkan satu sama lain. Dalam kunjungan kali ini, kami duduk bersama para siswi dan mendengarkan cerita-cerita mereka. Ada banyak hal menarik yang mereka bagikan mulai dari pengalaman sehari-hari di sekolah, suasana belajar di kelas, hingga kisah-kisah kecil yang membuat mereka tertawa atau merasa bangga. Cerita-cerita itu menandakan bahwa mereka mulai terbuka, merasa nyaman, dan percaya bahwa mereka didampingi dan diperhatikan dengan sungguh.

Kami juga menyampaikan beberapa hal yang kami amati dan alami selama berinteraksi dengan mereka. Pertukaran cerita ini menjadi cara untuk membangun hubungan yang saling mendukung dan menumbuhkan kepercayaan. Kami melihat bahwa dari waktu ke waktu, para Putri Papua ini menunjukkan perkembangan yang sangat baik, baik dalam hal kemandirian, tanggung jawab, maupun semangat belajar mereka. Namun, di balik semangat itu, mereka juga dengan jujur menceritakan tantangan yang mereka hadapi. Dalam perbincangan, kembali muncul keluhan tentang kesulitan memahami pelajaran matematika dan bahasa Inggris. Dua mata pelajaran ini menjadi momok yang cukup besar bagi sebagian besar dari mereka. Mereka merasa kurang percaya diri dan sering tertinggal dalam memahami materi yang disampaikan di kelas.

Mendengar hal tersebut, kami tidak hanya mencatatnya sebagai informasi, tetapi juga berusaha mencari solusi bersama. Kami menyampaikan bahwa kesulitan itu wajar, dan yang terpenting adalah terus berusaha dan tidak takut untuk bertanya atau meminta bantuan. Kami juga mengajak mereka untuk melihat proses belajar sebagai perjalanan panjang yang penuh kesempatan untuk berkembang.

Kami merasa semakin dipanggil untuk menjadi jembatan yang membantu mereka mengatasi hambatan-hambatan dalam belajar. Kami menyadari bahwa dukungan emosional, penguatan motivasi, dan bantuan belajar yang konkret sangat dibutuhkan. Karenanya, kami mulai merencanakan cara-cara pendampingan tambahan yang bisa membantu mereka lebih memahami mata pelajaran yang dirasa sulit.

Kunjungan kali ini kembali menguatkan semangat kami dalam mendampingi mereka. Melihat wajah-wajah mereka yang mulai terbuka, mendengar suara mereka yang mulai berani berbagi, dan menyaksikan pertumbuhan kecil yang terjadi dari hari ke hari, membuat kami yakin bahwa perjalanan ini bukan sia-sia. Kami percaya bahwa dengan pendampingan yang sabar dan penuh kasih, mereka akan terus bertumbuh menjadi pribadi-pribadi yang kuat dan penuh harapan.

Penulis: Chr.Rr.Ika Yuni Astuti

Editor: Gladys – Doc. Sekretariat YSBS@2025

Read More
08 Jul
0

KUNJUNGAN ROTARY THAILAND CERIA DAN HANGAT BERSAMA PUTRI-PUTRI ASRAMA PACE

 Pada Jumat, 05 Mei 2023, SMK Yos Sudarso dan Asrama PACE Sidareja kedatangan tamu istimewa dari Rotary Thailand yang didampingi oleh Romo Carolus. Kunjungan ini menjadi momen penuh kehangatan dan sukacita, baik bagi para tamu maupun bagi para siswi Putri Papua yang tinggal di asrama. Kedatangan tamu dari luar negeri ini disambut dengan antusias dan semangat oleh seluruh warga sekolah dan asrama. Kehadiran Ibu Nitaya sebagai salah satu perwakilan Rotary Thailand memberikan kesan yang sangat positif. Ia sangat terkesan dengan energi dan respon yang ditunjukkan oleh para Putri Papua. Dalam berbagai kesempatan selama kunjungan, para siswi menunjukkan sikap ramah, terbuka, dan penuh semangat. Ini menjadi cerminan dari pembinaan karakter yang berjalan baik di lingkungan sekolah dan asrama.

Salah satu momen paling berkesan terjadi ketika para tamu mengajak para siswi untuk berfoto bersama. Tanpa ragu, para Putri Papua merespon ajakan tersebut dengan penuh antusias. Mereka tidak hanya sekadar berdiri kaku untuk difoto, tetapi dengan spontan menunjukkan berbagai gaya ceria yang mencerminkan kepribadian mereka yang hangat dan menyenangkan. Momen ini membuat suasana kunjungan menjadi lebih akrab dan penuh tawa

Ibu Nitaya mengungkapkan bahwa ia merasakan kehangatan dan kegembiraan dari para siswi. Hal ini membuktikan bahwa mereka tidak hanya mampu menerima tamu dengan baik, tetapi juga mampu menciptakan suasana yang menyenangkan bagi siapa pun yang datang. Kemampuan untuk menjalin komunikasi lintas budaya seperti ini merupakan nilai tambah yang penting dalam membentuk pribadi yang terbuka dan siap menghadapi dunia luar.

Kunjungan ini juga menjadi ruang dialog dan pertukaran pengalaman antarbudaya. Para tamu dari Rotary Thailand berkesempatan melihat secara langsung suasana pembinaan di sekolah dan asrama, serta mendengarkan cerita singkat mengenai kegiatan para siswi. Di sisi lain, para Putri Papua juga mendapat kesempatan untuk mengenal budaya luar dan berlatih membangun relasi dengan tamu internasional.

Kehadiran Romo Carolus yang mendampingi juga memberikan nuansa rohani yang mendalam. Ia membantu menjembatani komunikasi dan memperkuat relasi antara tamu dan komunitas sekolah serta asrama. Kunjungan ini menjadi bukti bahwa perhatian terhadap pendidikan dan perkembangan anak-anak Papua tidak hanya datang dari dalam negeri, tetapi juga dari sahabat-sahabat internasional yang peduli.

Secara keseluruhan, kunjungan dari Rotary Thailand memberikan kesan yang sangat membahagiakan. Bagi para Putri Papua, momen ini menjadi pengalaman berharga yang tidak hanya menambah semangat mereka, tetapi juga memperluas wawasan mereka tentang dunia luar. Semoga keakraban dan hubungan yang terjalin dalam kunjungan ini menjadi awal dari kerja sama yang lebih luas di masa mendatang.

Penulis : Chr.Rr.Ika Yuni Astuti

Editor : Gladys – Doc. Sekretariat YSBS@2025

Read More
08 Jul
0

KUNJUNGAN PENUH KEHANGATAN DAN APRESIASI UNTUK PUTRI BERPRESTASI

Pada Senin, 01 Mei 2023, kami melakukan kunjungan ke Asrama Putri Papua yang berada di Sidareja. Dalam kunjungan ini, kami didampingi oleh Ibu Lis dan Ibu Maria. Kegiatan ini menjadi momen yang penuh kehangatan, sekaligus sebagai bentuk perhatian dan apresiasi kepada para siswi yang telah menunjukkan prestasi membanggakan. Salah satunya adalah Paskalina, yang berhasil meraih Juara I dalam perlombaan olahraga sebelumnya. Sebagai bentuk penghargaan atas prestasinya, Paskalina mendapatkan hadiah berupa sepasang sepatu olahraga. Kami mengajaknya mencoba sepatu barunya, dan tampak jelas raut kebahagiaan dan sukacita di wajahnya saat mencobanya. Meski demikian, Paskalina menunjukkan sikap yang luar biasa. Ia memilih untuk menyimpan sepatunya terlebih dahulu karena merasa masih memiliki dua pasang sepatu yang masih layak pakai. Ia menyatakan bahwa sepatu tersebut akan ia gunakan khusus saat bertanding nanti.

Sikap sederhana dan penuh pertimbangan dari Paskalina ini sungguh patut diapresiasi. Di usianya yang masih muda, ia sudah mampu menahan diri dan tidak terburu-buru menggunakan barang baru. Ini menjadi pelajaran berharga tentang bagaimana nilai kesederhanaan dan rasa syukur masih bisa tumbuh kuat dalam diri remaja masa kini. Ia menunjukkan bahwa hadiah bukan hanya untuk dinikmati, tetapi juga untuk dihargai dan dimaknai.

Tidak hanya Paskalina, Nania yang meraih Juara II juga mendapatkan hadiah sepatu. Ia tampak bahagia saat mencoba sepatunya dan merasa sangat dihargai. Kedua siswi ini layak mendapatkan hadiah tersebut karena kerja keras dan komitmen mereka selama ini. Hadiah bukan hanya simbol prestasi, tetapi juga motivasi untuk terus melangkah dan mengukir capaian baru di masa mendatang.

Dalam kunjungan tersebut, kami juga berkesempatan bertemu dengan Ibu Tris, yang merupakan pembina rohani bagi para Putri Papua. Saat kami datang, mereka baru saja selesai memasak bersama Ibu Tris dalam kegiatan berbagi makanan kepada para Abang Becak di sekitar asrama. Kegiatan ini menjadi bentuk nyata dari pembelajaran nilai-nilai kepedulian sosial yang terus ditanamkan dalam kehidupan sehari-hari mereka.

Setelah kegiatan berbagi, kami makan bersama di asrama. Dari Cilacap, kami membawa lauk berupa ikan laut dan ayam semur yang langsung disantap bersama-sama. Suasana makan berlangsung akrab dan penuh kehangatan. Melihat para siswi makan dengan lahap dan gembira memberikan kepuasan tersendiri bagi kami. Kebersamaan ini menunjukkan bahwa hubungan antara para pendamping dan para siswi terjalin dengan erat dan saling mendukung.

Kunjungan ini tidak hanya menjadi ajang untuk menyerahkan hadiah atau membawa makanan, melainkan juga menjadi ruang untuk mempererat relasi, memberikan semangat, dan memperhatikan perkembangan para Putri Papua dengan kasih dan kehadiran nyata. Semoga semangat sederhana dan penuh syukur seperti yang ditunjukkan oleh Paskalina dan Nania terus tumbuh dan menginspirasi banyak orang di sekitar mereka.

Penulis : Chr.Rr.Ika Yuni Astuti

Editor : Gladys – Doc. Sekretariat YSBS@2025

Read More
7891215