Share this article

  1. IDENTITAS BUKU

Judul                         : Teologi Monyet – Romo Carolus OMI

Penulis                     : Mgr. Christophorus Tri Harsono

Penerbit                   : OBOR

Tahun Terbit           : Desember 2024

ISBN                          : 978-979-565-994-5

Jumlah Halaman   : xiii+68

  1. SINOPSIS

Buku Teologi Monyet adalah kumpulan esai reflektif dan kritis karya Romo Carolus OMI yang ditulis secara ringan, satir, dan penuh keberanian. Judulnya yang provokatif Teologi Monyet sengaja dipilih untuk memantik rasa ingin tahu pembaca dan menunjukkan bahwa pembahasan teologi tidak harus kaku dan membosankan. Justru dengan pendekatan humor dan satire, Romo Carolus mengajak pembaca untuk berpikir lebih jernih tentang persoalan iman, moralitas, dan kehidupan sosial sehari-hari.

Buku ini tidak hanya membahas tema-tema spiritual atau keagamaan secara normatif. Sebaliknya, Romo Carolus justru menyajikan pandangan teologis yang sangat membumi dan berani. Ada keberanian untuk mempertanyakan kemapanan, keberanian untuk membela yang lemah, serta keberanian untuk menegur kekuasaan yang menindas. Dalam esai-esainya, ia membicarakan isu-isu seperti peran perempuan dalam Gereja, hak-hak penyandang disabilitas, kemiskinan, prostitusi, hukuman mati, hingga persoalan-persoalan sosial yang seringkali dianggap tabu dalam wacana keagamaan.

Melalui gaya tulisannya yang khas yakni perpaduan antara humor, sindiran, sekaligus refleksi rohani, pembaca diajak untuk memahami bahwa iman tidak boleh menjauh dari realitas kehidupan sehari-hari. Justru teologi sejati harus berpihak kepada yang tertindas, hadir bagi mereka yang terpinggirkan, dan berani menyuarakan kebenaran walaupun pahit.

  1. ANALISIS ISI BUKU

1. Struktur Naratif & Kumpulan Cerita

Buku disusun sebagai kumpulan esai lepas. Setiap bab berdiri sendiri, tetapi memiliki benang merah: keberpihakan pada yang tertindas dan refleksi iman yang membumi. Pembaca bisa membaca esai mana pun secara acak tanpa kehilangan konteks besar.

2. Aspek Emosional & Psikologis

Sangat kuat. Beberapa esai membangkitkan emosi pembaca: mulai dari rasa haru, marah atas ketidakadilan, hingga tertawa geli dengan gaya humor Romo Carolus. Selain itu, refleksi pribadi yang dibagikan penulis seringkali membawa pembaca pada permenungan mendalam.

3. Pendekatan Komunitas & Budaya Lokal

Buku ini sangat kontekstual dengan kondisi sosial Indonesia, terutama menyuarakan penderitaan masyarakat marginal. Keberanian Romo Carolus berbicara tentang isu-isu yang sering dianggap tabu dalam komunitas keagamaan menjadi salah satu kekuatan utama buku ini.

4. Kualitas Penulisan dan Bahasa

Menggunakan bahasa yang lugas, tajam, dan mudah dipahami, meskipun beberapa esai menggunakan istilah teologis yang mungkin memerlukan penjelasan tambahan bagi pembaca awam. Gaya humornya ringan, namun sarat makna.

5. Kelebihan :

  1. Berani dan Kritis: Mengangkat isu-isu sensitif seperti hukuman mati, prostitusi, marginalisasi difabel, dan perempuan dalam Gereja. Romo Carolus tidak ragu menyampaikan kritik terhadap institusi maupun masyarakat yang dianggap abai terhadap keadilan sosial.
  2. Bahasa Ringan namun Dalam: Perpaduan gaya bahasa santai dan refleksi rohani membuat buku ini nyaman dibaca tetapi tetap menggugah pemikiran.
  3. Relevan untuk Semua Kalangan: Tidak terbatas hanya untuk umat Katolik. Siapa pun yang peduli dengan isu sosial akan mendapatkan manfaat dari membaca buku ini.
  4. Judul-judul Esai Provokatif: Misalnya “Imam Perempuan”, “Peduli Difabel”, “Ekseskusi Mati di Nusakambangan”, “Seorang Pelacur”. Judul-judul tersebut bukan hanya menarik perhatian, tetapi juga menyimpan muatan kritik dan permenungan mendalam.
  5. Refleksi Teologi Membumi: Tidak berbicara soal teologi langit yang jauh dari realitas, melainkan berbicara iman yang hidup dan berpihak pada kemanusiaan.

6. Kelemahan :

  1. Istilah Teologis Cukup Padat: Untuk pembaca awam atau yang kurang akrab dengan istilah teologi Katolik, beberapa bagian membutuhkan pembacaan lebih lambat atau mencari referensi tambahan.
  2. Gaya Humor Bisa Kontradiktif: Ada beberapa pembaca yang mungkin merasa gaya humor satire Romo Carolus sedikit terlalu tajam atau kurang nyaman, tergantung latar belakang pembaca.
  1. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Teologi Monyet adalah buku wajib bagi siapa saja yang ingin melihat bagaimana teologi dapat berpadu dengan keberanian bersuara untuk kaum tertindas. Cocok untuk aktivis sosial, mahasiswa teologi, rohaniwan, dan siapa pun yang haus akan pemikiran segar tentang iman dan keadilan sosial. Buku ini akan memperluas perspektif pembaca tentang bagaimana seharusnya iman bekerja di tengah realitas sosial yang penuh luka.

Rating: ★★★★★ (5/5)

Note : Bagi yang berminat untuk membeli buku ini, hanya diperlukan untuk membayar harga ganti cetak buku sejumlah Rp. 30.000 saja dan menghubungi nomor WhatsApp 0813-2668-4648 ( A.N. Ibu Rendra )

Penulis Resensi: Gladys – Doc. Sekretariat YSBS@2025


Share this article