Share this article

  1. IDENTITAS BUKU

Judul                         : Akulah Yudas Ke-13 – Autobiografi Romo Carolus OMI

Penulis                     : M. Budi Sardjono & Sutriyono Robert

Penerbit                  : OBOR

Tahun Terbit         : Desember 2024

ISBN                       : 978-979-565-992-1

Jumlah Halaman   : vii+175

  1. SINOPSIS

Buku Akulah Yudas Ke-13 adalah sebuah autobiografi menyentuh tentang perjalanan hidup Romo Carolus OMI, seorang imam Katolik asal Irlandia yang akhirnya memilih untuk melayani masyarakat di Indonesia. Judul buku yang provokatif, Akulah Yudas Ke-13, mencerminkan keberanian sang Romo dalam merefleksikan hidupnya, mengakui kelemahannya, dan membagikan perjalanan iman yang penuh pasang surut kepada pembaca.

Di dalam buku ini, pembaca diajak menyusuri kehidupan Romo Carolus sejak masa kecilnya di Irlandia yang keras, perjalanan spiritualnya bergabung dengan Ordo OMI (Oblat Maria Imakulata), hingga perjuangannya sebagai misionaris di Indonesia, khususnya di wilayah pesisir Cilacap. Romo Carolus mengisahkan bagaimana ia berkontemplasi tentang hidupnya, merasa penuh dosa, bahkan menyebut dirinya sebagai Yudas ke-13 — bukan karena pengkhianatan, melainkan karena pergulatan batin dan rasa bersalah sebagai manusia yang tidak sempurna.

Buku ini tidak hanya berkisah tentang dirinya, tetapi juga menyingkap realitas masyarakat marginal tempat ia berkarya: kisah masyarakat miskin, anak-anak jalanan, pekerja seks komersial, narapidana Nusakambangan, dan kelompok-kelompok lain yang sering terlupakan oleh pelayanan gereja maupun masyarakat umum. Romo Carolus berani menghadirkan sisi gelap hidup manusia, sekaligus menawarkan harapan melalui pelayanan yang penuh kasih.

  1. ANALISIS ISI BUKU

1. Struktur Naratif & Kumpulan Cerita

Buku ini disusun secara kronologis, mulai dari masa kecil Romo Carolus, panggilan imamatnya, hingga kisah-kisah pelayanan sosialnya di Indonesia. Setiap bab memiliki kekuatan naratif yang kuat seperti cerita pendek yang saling berkaitan, dengan alur personal yang membuat pembaca merasa dekat dengan tokohnya.

2. Aspek Emosional & Psikologis

Sangat kuat. Refleksi pribadi Romo Carolus atas rasa bersalahnya menampilkan kerendahan hati seorang imam. Ada banyak momen yang memicu keharuan, sekaligus menggugah pembaca untuk merenungi hidup mereka sendiri. Ungkapan jujur tentang keraguan, kegagalan, serta kesetiaan pada panggilan hidupnya menjadi kekuatan utama buku ini.

3. Pendekatan Komunitas & Budaya Lokal

Buku ini kental dengan nuansa pelayanan komunitas yang sangat lokal, terutama di pesisir Cilacap dan kawasan tertinggal lainnya. Romo Carolus menyesuaikan pelayanannya dengan kultur masyarakat sekitar, bahkan berani melibatkan dirinya dalam isu-isu sosial sensitif seperti kemiskinan struktural dan marginalisasi kaum kecil.

4. Kualitas Penulisan dan Bahasa

Bahasa yang digunakan komunikatif dan mudah dipahami. Namun ada beberapa istilah teologis atau bahasa Katolik yang mungkin terasa asing bagi pembaca umum non-Katolik. Gaya penulisan autobiografi yang jujur dan penuh refleksi menjadikan buku ini menyentuh sekaligus mendalam.

5. Kelebihan :

  1. Jujur dan Otentik : Sangat jarang ada autobiografi rohaniwan yang menampilkan sisi rentan dan penuh refleksi diri seperti ini. Romo Carolus dengan rendah hati membagikan kelemahannya secara terbuka.
  2. Mengangkat Realitas Sosial :  Buku ini tidak hanya tentang rohani, tapi juga tentang sosial. Kisah-kisah pelayanan di antara masyarakat miskin dan terpinggirkan membuat buku ini relevan bagi aktivis sosial maupun rohaniwan.
  3. Memberikan Inspirasi Pelayanan : Sangat cocok bagi siapa saja yang ingin belajar tentang pelayanan tanpa pamrih, kerendahan hati, dan keberanian menghadapi kenyataan hidup.

6. Kelemahan :

  1. Istilah Teologis Kurang Dijelaskan : Beberapa istilah khusus dalam dunia Katolik atau teologi tidak dijelaskan secara rinci, sehingga pembaca awam perlu mencari tahu lebih lanjut untuk memahami sepenuhnya.
  2. Perlu Fokus yang Lebih Tajam : Sebagian cerita terasa melompat-lompat atau kurang fokus dalam penyampaian tema utama.
  1. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Akulah Yudas Ke-13 adalah sebuah autobiografi yang penuh kejujuran dan refleksi mendalam, sangat cocok bagi siapa saja yang ingin memahami bagaimana pergulatan iman, pelayanan sosial, dan pengabdian kepada sesama dapat berpadu dalam kehidupan seorang rohaniwan. Buku ini bukan hanya untuk umat Katolik, tetapi juga untuk siapa saja yang peduli dengan persoalan kemanusiaan dan ingin belajar tentang kerendahan hati.

Rating: ★★★★★ (5/5)

Note : Bagi yang berminat untuk membeli buku ini, hanya diperlukan untuk membayar harga ganti cetak buku sejumlah Rp. 80.000 saja dan menghubungi nomor WhatsApp 0813-2668-4648 ( A.N. Ibu Rendra )

Penulis Resensi: Gladys – Doc. Sekretariat YSBS@2025


Share this article