Share this article

Selasa, 16 April 2024 menjadi hari yang penuh berkat bagi putri-putri Papua. Pada hari itu, mereka berkunjung ke pasturan untuk bertemu dengan Pastor Carolus sekaligus mengantar Susan untuk berobat ke Rumah Sakit Santa Maria. Kunjungan ini menjadi momen yang penuh makna, bukan hanya karena tujuan medis, tetapi juga karena adanya kehangatan, kebersamaan, dan dukungan rohani yang mereka terima sepanjang hari itu.

Sesampainya di pasturan, mereka disambut dengan ramah oleh Pastor Carolus. Suasana menjadi hangat dan akrab, jauh dari kesan formal. Pastor Carolus dengan tulus menyambut mereka seperti keluarga sendiri. Pertemuan ini menjadi ruang aman untuk berbagi cerita, saling mendengarkan, dan memperkuat ikatan batin di tengah keseharian yang kadang melelahkan.

Salah satu momen yang paling menggembirakan adalah ketika mereka menikmati pizza bersama. Makan bersama ini bukan sekadar mengisi perut, tetapi menjadi bagian penting dari pengalaman kebersamaan yang menyenangkan. Tawa dan canda mewarnai meja makan, membuat suasana penuh keakraban dan sukacita.

Lebih istimewa lagi, kehadiran Suster Ancilla, PBHK dalam pertemuan tersebut menambah sukacita dan rasa syukur yang dalam. Suster Ancilla tidak hanya hadir, tetapi juga terlibat aktif dalam percakapan. Ia berbagi nasihat yang menenangkan hati, serta memberikan semangat dan dorongan bagi putri-putri Papua agar terus kuat dan tetap bersyukur dalam setiap keadaan.

Susan, yang saat itu sedang kurang sehat, tampak dikuatkan oleh perhatian dan kasih dari semua orang yang hadir. Dukungan moral ini menjadi bagian penting dari proses pemulihan dirinya. Perjalanan ke rumah sakit terasa lebih ringan karena dijalani bersama-sama dalam semangat kekeluargaan.

Kegiatan hari itu mengajarkan mereka arti dari saling peduli, kekuatan dalam komunitas, dan pentingnya kehadiran yang tulus. Tidak hanya dalam suka, tetapi juga dalam saat-saat sulit, keberadaan orang-orang terkasih mampu mengubah rasa lelah menjadi kekuatan baru.

Kunjungan ini diakhiri dengan doa bersama sebagai ungkapan syukur atas hari yang indah. Mereka pulang dengan hati yang lebih tenang, lebih kuat, dan penuh sukacita. Hari itu bukan hanya tentang pengobatan, tetapi juga tentang pemulihan hati lewat cinta dan kebersamaan.

Penulis: Chr.Rr.Ika Yuni Astuti

Editor: Gladys – Doc. Sekretariat YSBS@2025


Share this article