Blog

13 Jun
0

SMP YOS SOEDARSO JERUKLEGI GELAR DOA BERSAMA LINTAS AGAMA MENJELANG UJIAN AKHIR KELAS IX

Menjelang pelaksanaan Ujian Akhir Sekolah bagi siswa kelas IX yang akan berlangsung pada tanggal 5 hingga 14 Mei 2025, SMP Yos Soedarso Jeruklegi mengadakan kegiatan doa bersama anak dan orang tua pada Jumat, 2 Mei 2025. Kegiatan ini merupakan bagian dari tradisi sekolah untuk membangun kesiapan mental, spiritual, dan emosional siswa sebelum menghadapi momen penting dalam perjalanan pendidikan mereka. Kegiatan ini disambut antusias oleh para siswa dan orang tua yang turut hadir mendampingi anak-anak mereka dalam suasana yang penuh haru dan kekhusyukan.

Sebagai sekolah yang menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi, kegiatan doa bersama ini diselenggarakan dalam dua kelompok sesuai dengan latar belakang agama para siswa. Kelompok siswa Muslim mengikuti salat berjamaah dan doa bersama di aula sekolah yang telah disiapkan dengan tenang dan tertib. Sementara itu, kelompok siswa Kristiani melaksanakan ibadat singkat dan doa syafaat secara khusyuk di ruangan khusus yang telah ditata sedemikian rupa agar tetap sakral dan nyaman untuk kegiatan rohani tersebut.

Meskipun kegiatan dilakukan terpisah berdasarkan keyakinan masing-masing, semangat yang diusung tetap satu: harapan dan doa yang tulus untuk kesuksesan siswa dalam menghadapi ujian akhir. Para orang tua pun terlihat terharu dan bangga melihat anak-anak mereka bersungguh-sungguh memohon doa restu kepada Tuhan Yang Maha Esa. Mereka menyadari bahwa kekuatan spiritual adalah fondasi penting dalam menempa kesiapan mental anak-anak menjelang ujian.

Setelah selesai kegiatan doa, para siswa berkumpul kembali di halaman sekolah. Dalam suasana yang penuh kehangatan dan kekeluargaan, mereka membentuk barisan dengan rapi dan tertib. Momen ini menjadi semakin menyentuh ketika satu per satu siswa maju menghampiri orang tua mereka untuk meminta doa dan restu secara pribadi. Tak sedikit air mata haru menetes dari para orang tua maupun siswa sebagai tanda cinta dan dukungan yang mendalam.

Setelah memohon restu dari orang tua, para siswa kemudian melanjutkan barisan mereka menuju deretan guru-guru yang telah berdiri menyambut. Dengan penuh hormat, para siswa menundukkan kepala dan menjabat tangan para guru mereka sambil memohon doa dan nasihat agar diberi kelancaran dalam mengerjakan ujian. Suasana ini terasa sangat sakral dan sarat makna, memperlihatkan adanya ikatan batin antara murid dan guru yang tidak hanya sekadar hubungan akademik, tetapi juga spiritual dan emosional.

Selain menjadi bentuk persiapan menjelang ujian, kegiatan doa bersama ini juga menjadi sarana memperkuat hubungan antaranggota komunitas sekolah. Guru, siswa, dan orang tua menyatu dalam satu semangat yang sama untuk mengiringi perjuangan siswa kelas IX menuju tahap akhir pendidikan di jenjang SMP. Dalam momen ini, nilai gotong royong dan solidaritas benar-benar terasa kuat.

Kegiatan ini juga diabadikan dalam bentuk dokumentasi foto dan video sebagai kenangan yang membanggakan bagi seluruh siswa kelas IX. Mereka akan mengenang momen ini sebagai salah satu langkah awal menuju jenjang pendidikan yang lebih tinggi dengan restu dan dukungan dari keluarga serta guru. Dengan doa yang telah dipanjatkan bersama, seluruh pihak berharap bahwa pelaksanaan ujian akan berjalan lancar, dan hasil yang diraih dapat membanggakan semua pihak.

Dengan berakhirnya kegiatan doa bersama ini, SMP Yos Soedarso Jeruklegi resmi memasuki masa tenang menjelang ujian. Para siswa telah dibekali bukan hanya dengan materi pelajaran, tetapi juga semangat dan motivasi dari orang-orang yang mencintai dan mendukung mereka. Doa yang tulus dari orang tua dan guru diharapkan menjadi kekuatan yang akan mengiringi langkah mereka menuju masa depan yang cerah dan penuh harapan.

Penulis : Gladys – Doc.Seketariat YSBS @2025

Read More
13 Jun
0

SMP PIUS SIDAREJA LAKSANAKAN PENILAIAN SEKOLAH AKHIR JENJANG TAHUN 2025 DENGAN TERTIB DAN DISIPLIN

SMP Pius Sidareja melaksanakan kegiatan Penilaian Sekolah Akhir Jenjang bagi siswa kelas IX mulai tanggal 5 Mei 2025. Kegiatan ini merupakan rangkaian penting dalam proses evaluasi pembelajaran selama tiga tahun siswa menempuh pendidikan di jenjang Sekolah Menengah Pertama. Tepat pukul 07.30 WIB, bel masuk berbunyi dan seluruh siswa kelas IX telah siap mengikuti ujian di ruang masing-masing.

Menariknya, sebelum memasuki ruang ujian, para siswa terlebih dahulu melakukan baris-berbaris di halaman sekolah. Kegiatan ini dimaksudkan untuk membentuk kedisiplinan serta kesiapan mental sebelum menghadapi soal-soal ujian. Guru-guru dan wali kelas turut hadir mendampingi dan memberikan semangat kepada peserta ujian, menciptakan suasana yang mendukung dan penuh motivasi.

Ujian berlangsung dengan tertib dan tenang. Pengawasan dilakukan secara ketat namun tetap ramah oleh para pengawas ruangan yang terdiri dari guru-guru internal sekolah. Setiap siswa mengikuti prosedur sesuai arahan yang telah disosialisasikan sebelumnya, mulai dari membawa perlengkapan ujian lengkap hingga menjaga ketenangan selama mengerjakan soal.

Tidak hanya menjadi momen akademik, kegiatan Penilaian Sekolah Akhir Jenjang juga menjadi ajang refleksi bagi siswa dan guru atas proses belajar yang telah dilalui. Guru bimbingan konseling pun aktif memberikan dukungan moral kepada siswa yang terlihat cemas agar tetap percaya diri dan tidak panik dalam menghadapi ujian.

Pada tanggal 15 Mei 2025, sekolah mengadakan kegiatan perekapan nilai hasil ujian siswa oleh tim guru. Proses ini dilaksanakan secara menyeluruh dan teliti untuk memastikan keakuratan nilai yang akan menjadi dasar dalam menentukan kelulusan siswa. Perekapan nilai dilakukan di ruang guru dengan suasana yang serius dan penuh tanggung jawab. Para guru bekerja sama dalam memeriksa lembar jawaban siswa, menginput nilai ke sistem sekolah, serta mencocokkan hasilnya dengan data evaluasi sebelumnya. Kegiatan ini menjadi bukti komitmen sekolah dalam menjaga integritas dan keadilan dalam penilaian akhir siswa.

Dengan selesainya Penilaian Sekolah Akhir Jenjang, SMP Pius Sidareja berharap para siswa dapat memperoleh hasil terbaik yang sesuai dengan usaha mereka. Sekolah juga siap melanjutkan ke tahapan berikutnya, yaitu pengumuman kelulusan dan pembekalan siswa untuk jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Kegiatan ini menjadi salah satu tonggak penting dalam perjalanan pendidikan siswa kelas IX tahun ajaran 2024/2025.

Penulis : Gladys – Doc.Seketariat YSBS @2025

Read More
13 Jun
0

Perjuangan Tahap Akhir Siswa/Siswi Kelas IX SMP Yos Sudarso Kawunganten

Senin, 05 Mei 2025


Ujian Sekolah Tulis untuk Peserta Didik Kelas IX Tahun Ajaran 2024/2025 dilaksanakan pada tanggal 5 – 10 Mei 2025. Tes dilaksanakan dengan sistem kombinasi CBT dan kertas. Soal pilihan ganda dikerjakan dengan aplikasi CBT menggunakan gawai masing-masing siswa dan soal uraian dikerjakan pada kertas. Ujian Sekolah ini merupakan tahap akhir dari serangkaian kegiatan yang harus dilalui Siswa/Siswi SMP Yos Sudarso Kawunganten.

Kegiatan Ujian ini di awasi oleh Pengawas dari pihak sekolah luar. Ketegangan dan keseriusan Siwa/Siswi Nampak terlihat dari gerak – gerik dan wajah mereka dalam melihat soal – soal yang ada dihadapan mereka, namun mereka melaksanakan dan mengerjakan dalam situasi yang tenang, sehingga Siswa/Siswi dapat mengerjakan Ujian Sekolah Tertulis berjalan dengan lancar dan baik.

Segala upaya dan usaha telah dilakukan oleh Kepala Sekolah SMP Yos Sudarso Kawunganten yaitu Ibu K. Titi Narimaningsi, S.Pd. dan Guru telah dilakukan bagi para Siswa/Siswi sebelum melaksanakan kegiatan Ujian Sekolah Tertulis tersebut melalui pelatihan soal dan kegiatan pendukung lain nya. Agar Siswi/Siswi tidak gugup dan tenang dalam menghadapi hari H Ujian Sekolah Tertulis.

Kepala Sekolah SMP Yos Sudarso dan para Guru berharap,dengan ada nya persiapan dilakukan oleh pihak sekolah untuk para Siswa/Siswi Kelas XI bisa mendapatkan hasil kelulusa yang 100%.

Penulis : Dina Nur Hidayah – Doc. Sekretariat YSBS@2025

Read More
13 Jun
0

SMP YOS SOEDARSO GANDRUNGMANGU RAYAKAN HARDIKNAS DENGAN TRADISI TUMPENGAN PENUH RASA SYUKUR

Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2025 di SMP Yos Soedarso

Gandrungmangu berlangsung sederhana namun penuh makna. Tidak seperti biasanya yang dirayakan dengan upacara di lapangan, tahun ini para guru, staf, dan karyawan sekolah memilih merayakan momen penting ini dengan menggelar acara tumpengan di ruang guru. Suasana akrab dan kekeluargaan begitu terasa sejak pagi hari, mempererat ikatan di antara seluruh civitas akademika sekolah.

Acara tumpengan ini dilaksanakan pada Jumat, 2 Mei 2025, sebagai bentuk ungkapan syukur atas perjalanan pendidikan yang telah dilalui, serta harapan akan kemajuan pendidikan di masa depan. Satu buah tumpeng besar yang dikelilingi aneka lauk pauk khas Jawa seperti tempe orek, ayam goreng, urap sayur, dan telur balado menjadi pusat perhatian di ruangan tersebut. Tumpeng ini bukan sekadar hidangan, melainkan simbol nilai-nilai luhur seperti kerja sama, gotong royong, dan syukur.

Kegiatan dimula dengan doa bersama yang dipimpin oleh salah satu guru senior. Dalam doanya, ia mengungkapkan rasa syukur atas kesehatan, kebersamaan, dan semangat yang terus dijaga di lingkungan sekolah. Doa juga dipanjatkan bagi seluruh siswa agar terus diberikan semangat dalam belajar serta menjadi generasi penerus bangsa yang cerdas dan berbudi pekerti luhur.

Kepala SMP Yos Soedarso Gandrungmangu dalam sambutannya menyampaikan bahwa pendidikan bukan hanya terjadi di ruang kelas, tetapi juga tercermin dalam sikap, interaksi, dan semangat kolektif untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Ia juga mengingatkan bahwa kebersamaan dan komunikasi antarguru serta karyawan menjadi fondasi penting dalam membangun suasana sekolah yang harmonis dan mendukung perkembangan siswa.

Setelah sambutan, acara dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng yang dilakukan oleh kepala sekolah dan diberikan kepada guru termuda sebagai simbol regenerasi dan harapan baru dalam dunia pendidikan. Momen ini disambut tepuk tangan hangat dari seluruh peserta, menunjukkan semangat kebersamaan dan kepercayaan bahwa semangat Hardiknas harus diwariskan dari generasi ke generasi.

Sambil menikmati hidangan, suasana ruang guru dipenuhi canda tawa, cerita, dan nostalgia dari para guru yang mengenang kembali masa-masa awal mereka mengabdi di dunia pendidikan. Beberapa guru bahkan membagikan cerita inspiratif mengenai perjuangan mereka dalam mendidik siswa di tengah keterbatasan sarana yang dulu sempat dihadapi. Cerita-cerita itu menjadi pengingat bahwa pendidikan adalah panggilan hati, bukan sekadar pekerjaan.

Tak hanya menjadi ajang syukuran, kegiatan ini juga menjadi sarana evaluasi ringan. Para guru saling bertukar pandangan mengenai tantangan dan harapan terhadap pembelajaran di masa mendatang, khususnya dalam menyikapi perkembangan teknologi dan kebutuhan generasi muda yang semakin kompleks. Diskusi ringan ini menjadi langkah awal untuk merancang inovasi pembelajaran yang lebih adaptif dan relevan.

Para staf tata usaha dan karyawan sekolah pun merasa sangat dihargai karena turut dilibatkan dalam momen kebersamaan ini. Mereka mengungkapkan kebanggaan dapat menjadi bagian dari proses pendidikan, walau tidak secara langsung mengajar. Hal ini memperkuat semangat bahwa pendidikan adalah kerja kolektif seluruh elemen sekolah, bukan hanya tanggung jawab guru semata.

Meskipun sederhana, acara tumpengan dalam rangka Hardiknas ini meninggalkan kesan mendalam bagi seluruh peserta. Nilai-nilai gotong royong, penghargaan terhadap budaya, serta semangat kebersamaan benar-benar terasa di setiap detik kegiatan. Peringatan ini menjadi pengingat bahwa pendidikan sejatinya tidak hanya mencetak cerdasnya otak, tetapi juga hangatnya hati dan kuatnya karakter.

Dengan semangat Hari Pendidikan Nasional 2025, SMP Yos Soedarso Gandrungmangu menegaskan komitmennya untuk terus menjadi bagian dari perjuangan mencerdaskan anak bangsa. Melalui langkah-langkah kecil seperti tumpengan ini, semangat kebangsaan dan pendidikan karakter terus dihidupkan dalam keseharian komunitas sekolah.

Penulis : Gladys – Doc.Seketariat YSBS @2025

Read More
13 Jun
0

ANAK-ANAK TK YOS SUDARSO KROYA TERIMA OLEH-OLEH ISTIMEWA DARI ROMO PETRUS SEBELUM BERANGKAT KE JAKARTA

Pada Senin, 19 Mei 2025, suasana ceria menyelimuti halaman TK Yos Sudarso Kroya ketika para siswa menerima oleh-oleh istimewa dari Romo Petrus sebelum keberangkatannya menuju Jakarta. Pemberian oleh-oleh ini menjadi bentuk perhatian dan kasih sayang dari Romo Petrus kepada anak-anak, yang selama ini telah menjadi bagian dari komunitas pendidikan Yos Sudarso. Anak-anak tampak antusias dan bahagia menerima bingkisan berisi aneka makanan ringan seperti keripik dan buah jeruk segar.

Dalam momen penuh kehangatan ini, Romo Petrus menyampaikan salam perpisahan singkat melalui para guru, seraya menitipkan harapan agar anak-anak terus tumbuh dalam keceriaan dan semangat belajar. Pemberian oleh-oleh ini tidak hanya menjadi simbol kepedulian, tetapi juga bagian dari pendidikan karakter, di mana anak-anak belajar tentang makna perhatian, syukur, dan rasa terima kasih.

Anak-anak dengan semangat tinggi menunjukkan oleh-oleh yang mereka dapatkan kepada guru dan orang tua. Mereka mengangkat tinggi plastik berisi keripik dan jeruk, memamerkan senyum lebar penuh kebahagiaan. Beberapa dari mereka bahkan secara spontan mengucapkan terima kasih dan mengucapkan doa untuk Romo Petrus agar selalu diberi kesehatan dan kelancaran dalam perjalanan tugasnya di ibu kota.

Para guru TK Yos Sudarso Kroya turut merasa terharu dan bersyukur atas momen sederhana namun penuh makna tersebut. “Anak-anak sangat senang, dan ini bisa jadi pengalaman indah yang akan mereka ingat,” ujar salah satu guru sambil mendampingi siswa-siswinya. Ia menambahkan bahwa momen seperti ini sangat berharga dalam menanamkan nilai-nilai positif kepada anak-anak sejak dini.

Kegiatan ini juga menjadi bukti nyata adanya hubungan yang erat dan harmonis antara pihak sekolah, komunitas gereja, dan keluarga besar Yos Sudarso. Tidak hanya fokus pada pendidikan akademik, TK Yos Sudarso Kroya juga aktif membangun iklim kebersamaan yang mendukung perkembangan emosional dan sosial anak-anak.

Di tengah rutinitas belajar yang menyenangkan, momen-momen seperti ini memberikan warna tersendiri dalam kehidupan sekolah. Anak-anak belajar bukan hanya dari buku atau pengajaran guru, tetapi juga dari pengalaman nyata yang membentuk kepekaan sosial dan rasa cinta terhadap sesama.

Sebagai bentuk dokumentasi, para guru mengabadikan momen ini dalam foto-foto yang menggambarkan keceriaan anak-anak saat menerima oleh-oleh. Foto-foto tersebut nantinya akan dijadikan bagian dari arsip kegiatan sekolah serta bisa ditampilkan dalam majalah dinding dan media sosial sekolah, agar orang tua dan masyarakat turut merasakan kebahagiaan yang sama.

Penulis : Gladys – Doc.Seketariat YSBS @2025

Read More
13 Jun
0

TK YOS SUDARSO KROYA MERIAHKAN HARDIKNAS DENGAN PAKAIAN TRADISIONAL DAN PENTAS CERIA ANAK

Dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional 2025, TK Yos Sudarso Kroya menyelenggarakan serangkaian kegiatan penuh warna dan semangat pada Jumat, 2 Mei 2025. Kegiatan yang berlangsung di halaman sekolah ini menjadi momentum yang sangat spesial bagi seluruh anak didik, guru, dan orang tua murid. Dengan mengusung tema “Anak Ceria, Budaya Kaya, Indonesia Jaya”, perayaan ini bertujuan menanamkan kecintaan terhadap budaya bangsa sejak usia dini.

Sejak pagi hari, suasana sekolah sudah semarak dengan kehadiran anak-anak yang mengenakan berbagai pakaian adat dari seluruh penjuru Indonesia. Ada yang memakai kebaya dan batik khas Jawa, kain ulos dari Sumatra Utara, pakaian adat Minang, hingga busana tradisional dari Bali dan Kalimantan. Pemandangan ini menampilkan betapa kayanya ragam budaya Indonesia yang dikenalkan kepada anak-anak dalam cara yang menyenangkan dan visual.

Acara dimulai dengan kegiatan baris-berbaris sederhana dan upacara mini di bawah bimbingan para guru. Meski masih belia, para siswa mengikuti jalannya kegiatan dengan penuh semangat dan antusiasme. Lagu kebangsaan Indonesia Raya dinyanyikan bersama-sama, disusul dengan lagu-lagu nasional lainnya yang telah dilatih sebelumnya. Suara riang anak-anak memenuhi udara pagi, menciptakan suasana haru dan bangga bagi para orang tua yang turut menyaksikan.

Para guru pun turut berpartisipasi dalam kegiatan ini dengan mengenakan busana adat, ikut menari bersama anak-anak, serta membimbing mereka dalam setiap sesi kegiatan. Kegiatan ini tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga sebagai bentuk pembelajaran kontekstual mengenai keberagaman budaya, kerja sama, dan keberanian tampil di depan umum.

Acara kemudian ditutup dengan sesi foto bersama yang melibatkan seluruh siswa, guru, dan beberapa orang tua murid yang hadir. Latar belakang berisi dekorasi bertema Hardiknas dan budaya Indonesia menjadi tempat favorit anak-anak berfoto, menunjukkan senyum lebar dan rasa bangga mereka dengan busana tradisional yang dikenakan. Foto-foto ini akan menjadi kenangan indah yang membekas hingga mereka dewasa.

Pihak sekolah menyampaikan bahwa kegiatan seperti ini akan menjadi program tahunan sebagai bagian dari pendidikan karakter. Dengan pendekatan yang menyenangkan, anak-anak diajak memahami arti penting pendidikan dan cinta tanah air dengan cara yang sesuai dengan dunia mereka. Peran serta orang tua pun dinilai sangat penting dalam menciptakan lingkungan belajar yang positif di rumah maupun di sekolah.

Perayaan Hardiknas di TK Yos Sudarso Kroya tahun ini menjadi bukti bahwa semangat nasionalisme dan pendidikan karakter dapat tumbuh dengan subur sejak usia dini, bila ditanamkan melalui kegiatan yang penuh kasih sayang, keceriaan, dan makna budaya. Pendidikan bukan sekadar pelajaran di kelas, tetapi pengalaman yang menghidupkan nilai-nilai luhur bangsa secara nyata dalam keseharian anak-anak.

Penulis : Gladys – Doc.Seketariat YSBS @2025

Read More
13 Jun
0

SMK YOS SOEDARSO SIDAREJA GELAR UPACARA HARDIKNAS PENUH MAKNA DENGAN NUANSA LURIK DAN PRAMUKA

Dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang jatuh pada tanggal 2 Mei 2025, SMK Yos Soedarso Sidareja menggelar upacara bendera dengan suasana penuh makna dan keunikan tersendiri. Bertempat di lapangan sekolah, seluruh siswa hadir dengan mengenakan seragam Pramuka lengkap, sementara para guru tampil anggun dan berwibawa dalam balutan busana tradisional lurik khas Jawa. Perpaduan dua identitas ini menjadi simbol kebhinekaan dan semangat pelestarian budaya dalam dunia pendidikan.

Sejak pagi, siswa-siswi sudah berbaris rapi dengan penuh antusias menantikan dimulainya upacara. Kehadiran para guru dengan lurik bermotif klasik dalam berbagai warna memberi nuansa adat yang kuat dan menciptakan pemandangan indah di tengah semaraknya peringatan nasional. Busana para guru pria dilengkapi dengan ikat kepala atau blangkon, sementara para guru wanita mengenakan sanggul dan selendang, memperkuat aura Jawa yang kental di tengah upacara tersebut.

Upacara dimulai pukul 07.00 WIB dengan pengibaran bendera Merah Putih yang berlangsung khidmat. Lagu Indonesia Raya menggema penuh semangat dari seluruh peserta upacara, mencerminkan kecintaan terhadap tanah air. Para petugas upacara dari siswa kelas

XI menunjukkan kedisiplinan dan kekompakan yang luar biasa dalam menjalankan tugasnya. Sorotan pun tertuju pada pembina upacara yang membacakan amanat dari Menteri Pendidikan dengan suara lantang dan penuh semangat.

Kemeriahan peringatan Hardiknas kali ini tidak hanya memberi kenangan indah bagi para siswa dan guru, tetapi juga memperkuat rasa cinta terhadap bangsa dan budaya sendiri. Hal ini sejalan dengan semangat “Merdeka Belajar”, di mana pendidikan diberikan ruang untuk mengakomodasi nilai-nilai lokal dalam pembelajaran sehari-hari. Dengan terlaksananya upacara yang lancar dan bermakna, SMK Yos Soedarso Sidareja kembali menegaskan komitmennya untuk menjadi sekolah yang tidak hanya unggul dalam akademik dan keterampilan, tetapi juga dalam membentuk pribadi yang berkarakter, berbudaya, dan berjiwa nasionalis.

Penulis : Gladys – Doc.Seketariat YSBS @2025

Read More
13 Jun
0

SD PIUS SIDAREJA : GELAR PERINGATAN HARDIKNAS DENGAN NUANSA BUDAYA DAN KEBERSAMAAN

Dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang jatuh pada tanggal 2 Mei 2025, SD Plus Pius Sidareja menggelar serangkaian kegiatan penuh semangat, edukatif, dan sarat dengan nilai-nilai budaya. Bertempat di halaman sekolah yang rindang dan teduh, kegiatan dimulai dan diikuti oleh seluruh siswa, guru, serta staf sekolah dengan penuh antusias. Kemeriahan ini menjadi wujud nyata kecintaan terhadap dunia pendidikan serta penghargaan terhadap jasa para pahlawan pendidikan bangsa.

Rangkaian kegiatan diawali dengan pelaksanaan upacara bendera secara khidmat. Para siswa berdiri tegak di bawah sinar matahari pagi, mengikuti setiap instruksi dengan tertib. Petugas upacara berasal dari siswa kelas lima dan enam yang telah dilatih sebelumnya. Prosesi dimulai dengan pengibaran bendera Merah Putih diiringi lagu Indonesia Raya, dilanjutkan dengan pembacaan teks Pancasila, UUD 1945, dan ikrar siswa.

Usai upacara dan sesi motivasi, siswa-siswi mengikuti sesi foto bersama di halaman depan sekolah. Dengan latar belakang dekorasi khas Hardiknas, senyum ceria terpancar dari wajah setiap anak, mencerminkan suasana kebersamaan dan semangat nasionalisme yang tumbuh sejak dini. Foto-foto ini juga menjadi dokumentasi penting dalam perjalanan pendidikan mereka.

Peringatan Hardiknas 2025 di SD Plus Pius Sidareja tak hanya menjadi momen seremonial, tetapi juga sarana membangun semangat cinta budaya, kebersamaan, dan pembentukan karakter siswa. Semoga semangat ini terus tumbuh dan menginspirasi generasi muda untuk mencintai pendidikan dan bangsa sejak usia dini.

Penulis : Gladys – Doc.Seketariat YSBS @2025

Read More
13 Jun
0

Cerita Ceria Hari Pendidikan Nasional TK Yos Sudarso  Kawunganten

Jum’at, 02 Mei 2025

Hari Pendidikan Nasional sendiri adalah momentum yang penting bagi kita semua khusus nya bagi dunia Pendidikan kita karena dalam peringatan ini kita diajak memperingati hari lahirnya semangat Kebangkitan Pendidikan di Indonesia.

Kepala Sekolah, Guru dan Karyawan TK Yos Sudarso Kawunganten, bersama anak – anak  nya yang mungil dan manis ikut memeriahkan Peringatan Hari Penididikan Nasional yang jatuh pada tanggal 02 Mei dan mengajak anak – anak mengenang Kelahiran Bapak Pendidikan Kita Ki Hajar Dewantara sebagai Bapak Pendidikan Nasional.

Anak – anak diajak mengikuti upacara dengan mengenakan baju adat kas Indonesia yang dikuiti oleh Guru dan Karyawan TK Yos Sudarso Kawunganten. Betapa antusias nya para anak – anak untuk mengikuti upacar tersebut dengan hikmat yang diikuti oleh semua Guru dan Karyawan serta Kepala Sekolah TK Yos Sudarso Kawunganten.

Terpancar rona kebahagian dan kegembiraan pada anak – anak saat melaksanakan upacara Hari Pendidikan Nasional dengan segala tingkah alami yang mereka lakukan.

Disela upacara Kepala Sekolah TK Yos Sudarso Kawunganten Ibu Veronica Suhartini mengenalkan kepada anak – anak tentang Bapak Ki Hajar Dewantara. Mengapa cerita ini disampaikan, agar anak – anak dapat mencintai dunia pendidikan dan menumbuhkan jiwa nasionalisme sejak dini yang bermanfaat bagi mereka kelak saat Dewasa nanti.

Suatu kebahagian bagi Ibu Victoria Suhartini selaku Kepala Sekolah TK Yos Sudarso Kawunganten, karena anak – anak merasakan kegembiraan dan kecerian dalam melaksanakan kegiatan Perayaan Hari Pendidikan Nasional. Dan berharap dapat menambahkan jiwa nasionalisme dalam diri anak -anak TK Yos Sudarso Kawunganten.

Penulis : Dina Nur Hidayah – Doc. Sekretariat YSBS@2025

Read More
13 Jun
0

TEKS RESENSI BUKU : GOTONG ROYONG MEMUTUS RANTAI KEKERASAN

  1. IDENTITAS BUKU

Judul                         : Gotong Royong Memutus Rantai Kekerasan

Penulis                     : Robertus Sutriyono

Cetakan Pertama   : CV. Rizquna, September 2021

Cetakan Kedua       : CV. Rizquna, November 2021

Cetakan Ketiga       : OBOR, Desember 2023

Inspirasi                  : Program Pengasuhan Karya Mino Martani – Yayasan

                                 Sosial Bina Sejahtera (YSBS)

Didukung oleh       : ChildFund International di Indonesia

ISBN                          : 978-623-6018-58-3

Jumlah Halaman   : xviii+156

  1. SINOPSIS

Buku ini menyajikan rangkaian kisah nyata dari ibu-ibu di dua desa pinggir laut Cilacap yang mengikuti program pengasuhan anak. Sejumlah narasumber awalnya pernah mengalami kekerasan dalam keluarga baik fisik maupun emosional. Setelah mengikuti proses pendampingan unit Mino Martani – YSBS, mereka bertransformasi menjadi orang tua yang lembut, penyayang, dan memutuskan rantai kekerasan pada anak mereka.

Contohnya, sebelum mengalami dan mengikuti pembelajaran parenting, seorang narasumber mengakui bahwa ia gampang tersulut emosi pada anaknya dan melakukan kekerasan. “Dulu sebelum mengenal program Parenting saya, kalau ada masalah saya langsung pukul anak saya. Keras pukulnya” (hal. 88). Namun berkat pendampingan dan pengajaran mengenai program parenting, mereka berubah menjadi orang tua (terutama ibu) yang baik. “Alhamdulillah, sekarang setelah ikut program parenting, saya mendapatkan banyak pengetahuan baru. Saya sudah tidak pernah memukul anak” (hal. 89).

Terlihat pada salah satu halaman dalam buku ini mengatakan bahwa “akses menuju desa cukup sulit, terutama saat hujan”. Hal ini memperlihatkan bagaimana program ini menjangkau daerah terpencil dengan pendekatan langsung ke masyarakat. Selain itu, tertulis bahwa beberapa fasilitator yang lebih muda memiliki latar belakang pendidikan setingkat SMP atau bahkan SMA. Sementara narasumber sebagai peserta program parenting juga memiliki tingkat pendidikan yang beragam, mulai dari SD, SMP, hingga SMA. Hal ini menunjukan bahwa program ini tidak memandang atau bahkan menghakimi peserta berdasarkan tingkat pendidikan mereka, namun program ini menyambut dengan hangat semua peserta yang bersedia untuk diajarkan menjadi orang tua yang lebih baik lagi untuk tumbuh kembang anak-anak mereka.

  1. ANALISIS ISI BUKU

1. Struktur Naratif & Kumpulan Cerita

Buku tersusun dari delapan bab/kisah dengan format naratif, memudahkan pembaca mengikutinya tanpa merasa berat. Setiap bab membahas perjalanan keluarga yang bertransformasi melalui gotong royong dan pengasuhan lembut.

2. Aspek Emosional & Psikologis

Terdapat banyak refleksi pribadi dan keterbukaan dari para narasumber mengenai trauma masa kecil mereka. Buku ini menyentuh dari sisi empati: pentingnya menyadari pola kekerasan turun-temurun, lalu menyadari dan memilih untuk menghentikannya.

3. Pendekatan Komunitas & Budaya Lokal

Disoroti bagaimana nilai budaya Indonesia khususnya gotong royong digali menjadi strategi penguatan keluarga dan komunitas. Kolaborasi antara lembaga lokal dan ChildFund memperlihatkan kemitraan internasional-lokal yang berdaya guna.

4. Kualitas Penulisan dan Bahasa

Ditulis dengan bahasa ringan dan mudah dibaca, buku ini cocok untuk kalangan non-akademis namun tetap sarat pesan mendalam. Tepat untuk pembaca umum yang mencari inspirasi konkret di lapangan.

5. Kelebihan :

  1. Realisasi Lapangan: Kisah diambil dari observasi langsung di daerah terpencil Cilacap, memberikan nuansa nyata dan konkret  .
  2. Solusi Nyata: Menyajikan solusi parenting berbasis komunitas, bukan sekadar teori.
  3. Emosi & Empati: Banyak momen emosional yang menyentuh dan menggugah kesadaran pembaca.
  4. Kolaborasi dari Banyak Pihak: Kombinasi antara lembaga lokal, nasional, dan internasional memperkuat legitimasi dan potensi replikasi di daerah lain.
  5. Adanya Dokumentasi Visual: Ilustrasi atau foto kegiatan lapangan akan semakin memperkaya narasi.

6. Kelemahan :

  1. Kurangnya Data Statistik: Tidak banyak data kuantitatif atau statistik pendukung untuk memperkuat narasi.
  2. Arah Kebijakan: Buku fokus pada narasi keluarga, kurang menyinggung secara langsung implikasi kebijakan atau rekomendasi untuk pemangku kepentingan.

  1. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Gotong Royong Memutus Rantai Kekerasan adalah karya yang menggugah, relevan, dan penuh inspirasi. Buku ini membuktikan bahwa perubahan sosial terutama dalam mengakhiri kekerasan pada anak bisa dimulai dari intervensi kecil melalui pendekatan komunitas. Cocok dibaca oleh orang tua, pekerja sosial, pendidik, pembuat kebijakan, serta relawan di bidang perlindungan anak.

Rating: ★★★★☆ (4/5)

Note : Bagi yang berminat untuk membeli buku ini, hanya diperlukan untuk membayar harga ganti cetak buku sejumlah Rp. 30.000 saja dan silahkan hubungi nomor WhatsApp 0813-2668-4648 ( A.N. Ibu Rendra ) untuk konfirmasi mengenai pembelian buku.

Penulis Resensi: Gladys – Doc. Sekretariat YSBS@2025

Read More
2346