Pada Minggu, 29 Januari 2023, suasana di kediaman Ibu Trees terasa hangat dan penuh semangat. Anak-anak berkumpul untuk mengikuti kegiatan praktik membuat tepung sagu menjadi Kue Bidaran Sagu, baik varian original maupun keju. Di bawah bimbingan Ibu Trees, mereka diajarkan tahap demi tahap proses pembuatan kue yang berbahan dasar dari sagu ini. Kegiatan ini menjadi momen belajar yang menyenangkan bagi anak-anak. Tidak hanya sekadar membuat kue, mereka juga dikenalkan pada bahan-bahan dasar, cara mencampur adonan dengan takaran yang tepat, hingga proses membentuk dan memanggang kue. Pengalaman ini menjadi sesuatu yang baru bagi mereka, dan semangat untuk mencoba pun tampak jelas di wajah mereka.
Salah satu yang paling mencuri perhatian adalah Dopi. Ia terlihat sangat bersemangat mengikuti seluruh proses dari awal hingga akhir. Ketekunannya saat mengaduk adonan dan keceriaannya saat membentuk adonan menjadi bulatan kecil membuat suasana menjadi lebih hidup. Dibandingkan sebelumnya, Dopi menunjukkan perubahan yang cukup signifikan, dari anak yang pendiam dan minder menjadi sosok yang lebih percaya diri dan aktif. Perubahan positif Dopi menjadi catatan tersendiri dalam kegiatan ini. Ia tampak cepat tanggap terhadap setiap arahan dari Ibu Trees, bahkan sering membantu teman-temannya yang kesulitan. Antusiasme dan rasa ingin tahunya sangat menonjol di tengah-tengah proses belajar tersebut. Hal ini membuat suasana belajar menjadi lebih menyenangkan dan interaktif.
Meskipun masih ada tingkah kekanak-kanakan yang terlihat di antara anak-anak, namun semangat belajar mereka patut diapresiasi. Mereka tidak hanya belajar keterampilan memasak, tetapi juga belajar bekerja sama, mendengarkan arahan, dan melatih kesabaran dalam proses yang tidak instan. Ini menjadi bekal penting dalam pembentukan karakter mereka ke depan.
Kegiatan semacam ini memberikan ruang bagi anak-anak untuk mengembangkan diri di luar lingkungan sekolah. Mereka bisa mengenal lebih dekat tentang proses pembuatan makanan tradisional dan mencintai warisan kuliner lokal. Melalui kegiatan sederhana seperti ini, nilai-nilai gotong royong, ketelitian, dan tanggung jawab pun turut ditanamkan.
Dengan adanya kegiatan belajar bersama ini, Ibu Trees tidak hanya menjadi pengajar, tetapi juga sosok inspiratif bagi anak-anak. Ia membuka rumahnya sebagai ruang belajar yang menyenangkan. Pengalaman membuat Kue Bidaran Sagu ini pun menjadi kenangan berharga dan memberi dampak positif bagi perkembangan pribadi anak-anak, terutama dalam membangun kepercayaan diri dan semangat belajar yang lebih tinggi.
Penulis : Chr.Rr.Ika Yuni Astuti
Editor : Gladys – Doc. Sekretariat YSBS@2025
No Comments