Pada Minggu, 05 Februari 2023, suasana di Asrama Putri Sidareja dipenuhi dengan semangat kebersamaan dan kepedulian. Sejak pagi, putri-putri asrama sibuk menyiapkan bahan makanan untuk membuat nasi bungkus. Mereka tidak hanya memasak, tetapi juga mengatur pembagian tugas, dari mencuci beras, memotong bahan lauk, hingga membungkus nasi dengan rapi. Semua dilakukan bersama-sama dengan sukacita dan semangat pelayanan.
Tujuan kegiatan ini sangat sederhana namun bermakna besar yakni membagikan nasi bungkus kepada para Abang Becak yang berada di sekitar lingkungan asrama. Para siswi ini belajar bahwa dalam kondisi seadanya pun, mereka tetap dapat berbagi dan memberi sesuatu yang berarti bagi orang lain. Tidak perlu menunggu kaya atau berlebih untuk bisa menolong sesama. Nilai itulah yang ditanamkan lewat kegiatan ini. Mereka turun langsung menyapa para Abang Becak dengan ramah dan penuh senyum, menyerahkan nasi bungkus dengan tangan mereka sendiri. Momen singkat itu menjadi pembelajaran nyata tentang empati dan kasih. Para penerima pun tampak senang dan terharu, merasa diperhatikan di tengah rutinitas mereka yang berat. Respon ini membuat anak-anak semakin memahami arti dari memberi tanpa pamrih.
Dari proses ini, para putri asrama menyadari bahwa berbagi bukan hanya soal jumlah, tapi soal ketulusan hati. Dalam keterbatasan, mereka belajar bahwa mereka tetap punya sesuatu yang bisa diberikan. Hal ini menjadi pengalaman spiritual yang mendalam bagi mereka, karena secara nyata mereka sedang belajar mewujudkan nilai-nilai kasih dan kemanusiaan dalam kehidupan sehari-hari.
Kegiatan ini juga mengajarkan kepada mereka bahwa berbagi tidak mengenal batas suku, ras, dan agama. Semua orang layak untuk dikasihi dan dihargai, terlepas dari latar belakangnya. Mereka diajak untuk menyadari bahwa itulah cara sederhana namun konkret dalam menghadirkan Kerajaan Allah di tengah dunia melalui tindakan kasih yang nyata terhadap siapa pun.
Selain menjadi sarana pembelajaran sosial dan spiritual, kegiatan ini juga mempererat kebersamaan di antara sesama penghuni asrama. Mereka saling membantu, saling menyemangati, dan bersama-sama menyelesaikan tugas dengan rasa tanggung jawab. Ini menjadi bekal penting dalam membentuk karakter mereka sebagai pribadi yang peka dan peduli terhadap lingkungan sekitar.
Melalui kegiatan sederhana ini, para putri asrama mendapat pengalaman berharga yang akan terus membekas. Mereka belajar bahwa hidup bukan hanya tentang menerima, tetapi juga tentang memberi. Di tengah keterbatasan, mereka mampu menunjukkan bahwa kasih dan empati bisa lahir dari hati yang tulus, dan itulah wujud nyata dari iman yang hidup dalam tindakan.
Penulis Resensi: Chr.Rr.Ika Yuni Astuti
Editor Resensi : Gladys – Doc. Sekretariat YSBS@2025
No Comments