Share this article

Pagi ini, Selasa, 19 Agustus 2025, suasana di Kecamatan Sdaradja terasa berbeda dari biasanya. Warga dan peserta karnaval memenuhi ruas jalan utama dengan penuh semangat merayakan HUT ke-80 Republik Indonesia. Dalam barisan yang mencuri perhatian, tampak penampilan memukau dari teman-teman “Pace” yang tampil dengan busana khas Nusantara. Foto-foto persiapan yang diambil pagi hari ini memperlihatkan keseriusan dan antusiasme peserta dalam mempersiapkan diri untuk tampil di acara karnaval. Dengan mengenakan kostum tradisional lengkap, riasan wajah khas, dan hiasan kepala dari bulu burung, teman-teman Pace menunjukkan semangat persatuan dalam keberagaman budaya Indonesia.

Busana yang dikenakan didominasi warna cokelat alami dari bahan anyaman rumput, dipadukan dengan atasan hitam yang memperkuat kesan elegan namun tetap sederhana. Hiasan manik-manik, kalung dari cangkang laut, dan ikat kepala berbulu menjadikan penampilan mereka begitu autentik. Kehadiran mereka bukan hanya sebagai peserta biasa, tetapi sebagai representasi dari kekayaan budaya Indonesia bagian timur, terutama dari daerah Papua. Semangat itu tergambar jelas dalam senyum, gerak, dan wajah mereka yang dilukis dengan garis-garis putih dan merah khas adat.

Salah satu foto menunjukkan tiga peserta berdiri bersama di depan tembok sekolah, bersandar dengan penuh percaya diri, menampilkan kesatuan dan kebanggaan dalam membawa identitas budaya mereka. Tampak mereka siap memberikan yang terbaik di hadapan masyarakat luas. Foto lainnya menangkap momen yang lebih akrab dengan  senyuman lebar, riasan wajah merah putih, dan pose penuh gaya dari peserta. Sorot mata yang berbinar dan tawa yang lepas mencerminkan betapa gembiranya mereka bisa menjadi bagian dari karnaval ini.

Riasan wajah mereka bukan sekadar hiasan, melainkan simbol perjuangan, kebanggaan, dan semangat juang yang diwarisi dari leluhur. Warna merah putih yang digores di pipi seolah menyatu dengan semangat nasionalisme yang berkobar di hati para peserta. Dengan membawa semangat Bhinneka Tunggal Ika, teman-teman Pace dari komunitas sekolah dan lingkungan sekitar ikut berpartisipasi aktif memeriahkan HUT RI kali ini. Keterlibatan mereka disambut hangat oleh penonton dan warga setempat.

Karnaval ini menjadi ajang bukan hanya untuk hiburan, tetapi juga untuk memperkuat identitas kebudayaan serta saling mengenal antara satu suku dengan lainnya. Penampilan peserta dari berbagai daerah menambah kekayaan visual dan nilai edukatif bagi penonton. Kegiatan dimulai sejak pagi hari dengan sesi persiapan di sekolah atau pos masing-masing. Teman-teman Pace menata rias wajah, memasang kostum, dan saling membantu untuk memastikan semuanya rapi dan siap tampil. Kebersamaan mereka menciptakan suasana hangat dan kompak.

Dalam beberapa detik terakhir sebelum berangkat menuju rute karnaval, mereka menyempatkan diri berfoto bersama. Hasil jepretan ini menjadi bukti semangat dan kekompakan yang terjalin kuat di antara mereka. Kostum yang dikenakan dirancang dengan sentuhan khas budaya Papua, menggunakan bahan-bahan sederhana namun sarat makna. Rok rumbai dari serat alami menjadi elemen utama yang dipadukan dengan hiasan bulu, simbol keindahan dan ketangguhan.

Di antara para peserta, tampak ada yang mengenakan kalung berbahan kerang dan manik-manik, serta ikat kepala dengan rajutan kerang putih yang melingkari dahi menunjukkan bahwa detail dan kesungguhan dalam berpenampilan benar-benar diperhatikan. Meski cuaca cukup terik, tidak terlihat rasa lelah dari wajah mereka. Senyuman tetap merekah, bahkan saat menunggu giliran tampil di barisan karnaval. Mereka melambai, menyapa warga, dan tak ragu diajak berfoto oleh penonton.

Karnaval di Kecamatan Sdaradja memang dikenal meriah setiap tahunnya. Tahun ini, dengan partisipasi teman-teman Pace, nuansa kebhinekaan makin terasa kuat. Keikutsertaan mereka membawa warna tersendiri dalam barisan yang dipenuhi berbagai etnis dan adat. Masyarakat yang menyaksikan penampilan ini tampak antusias, banyak yang memberikan tepuk tangan, memotret, dan menyampaikan pujian atas keunikan kostum serta semangat yang ditampilkan. Kehadiran mereka menjadi simbol kebanggaan akan keberagaman Indonesia.

Guru-guru dan pembina dari sekolah asal para peserta juga turut bangga melihat murid-muridnya tampil percaya diri dan membawa budaya dengan anggun. Tidak sedikit dari mereka yang mengabadikan momen ini sebagai kenangan yang tak ternilai. Kegiatan seperti ini diharapkan dapat terus berlanjut dan menjadi sarana pembelajaran bagi generasi muda untuk mengenal, mencintai, dan melestarikan budaya daerahnya masing-masing. Karnaval bukan sekadar ajang pawai, tapi juga sarana pendidikan karakter dan kebangsaan.

Partisipasi aktif teman-teman Pace di karnaval ini membuktikan bahwa setiap anak bangsa memiliki ruang dan kesempatan untuk bersinar membawa pesan damai, persatuan, dan cinta tanah air lewat budaya. Dengan semangat “Indonesia Maju”, kegiatan ini diakhiri dengan meriah. Para peserta pulang dengan hati gembira, penuh kebanggaan, dan tentunya membawa kenangan manis yang akan terus terukir dalam ingatan mereka.

Penulis : Gladys – Doc.Seketariat YSBS @2025


Share this article