Share this article

Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2025 di SMP Yos Soedarso

Gandrungmangu berlangsung sederhana namun penuh makna. Tidak seperti biasanya yang dirayakan dengan upacara di lapangan, tahun ini para guru, staf, dan karyawan sekolah memilih merayakan momen penting ini dengan menggelar acara tumpengan di ruang guru. Suasana akrab dan kekeluargaan begitu terasa sejak pagi hari, mempererat ikatan di antara seluruh civitas akademika sekolah.

Acara tumpengan ini dilaksanakan pada Jumat, 2 Mei 2025, sebagai bentuk ungkapan syukur atas perjalanan pendidikan yang telah dilalui, serta harapan akan kemajuan pendidikan di masa depan. Satu buah tumpeng besar yang dikelilingi aneka lauk pauk khas Jawa seperti tempe orek, ayam goreng, urap sayur, dan telur balado menjadi pusat perhatian di ruangan tersebut. Tumpeng ini bukan sekadar hidangan, melainkan simbol nilai-nilai luhur seperti kerja sama, gotong royong, dan syukur.

Kegiatan dimula dengan doa bersama yang dipimpin oleh salah satu guru senior. Dalam doanya, ia mengungkapkan rasa syukur atas kesehatan, kebersamaan, dan semangat yang terus dijaga di lingkungan sekolah. Doa juga dipanjatkan bagi seluruh siswa agar terus diberikan semangat dalam belajar serta menjadi generasi penerus bangsa yang cerdas dan berbudi pekerti luhur.

Kepala SMP Yos Soedarso Gandrungmangu dalam sambutannya menyampaikan bahwa pendidikan bukan hanya terjadi di ruang kelas, tetapi juga tercermin dalam sikap, interaksi, dan semangat kolektif untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Ia juga mengingatkan bahwa kebersamaan dan komunikasi antarguru serta karyawan menjadi fondasi penting dalam membangun suasana sekolah yang harmonis dan mendukung perkembangan siswa.

Setelah sambutan, acara dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng yang dilakukan oleh kepala sekolah dan diberikan kepada guru termuda sebagai simbol regenerasi dan harapan baru dalam dunia pendidikan. Momen ini disambut tepuk tangan hangat dari seluruh peserta, menunjukkan semangat kebersamaan dan kepercayaan bahwa semangat Hardiknas harus diwariskan dari generasi ke generasi.

Sambil menikmati hidangan, suasana ruang guru dipenuhi canda tawa, cerita, dan nostalgia dari para guru yang mengenang kembali masa-masa awal mereka mengabdi di dunia pendidikan. Beberapa guru bahkan membagikan cerita inspiratif mengenai perjuangan mereka dalam mendidik siswa di tengah keterbatasan sarana yang dulu sempat dihadapi. Cerita-cerita itu menjadi pengingat bahwa pendidikan adalah panggilan hati, bukan sekadar pekerjaan.

Tak hanya menjadi ajang syukuran, kegiatan ini juga menjadi sarana evaluasi ringan. Para guru saling bertukar pandangan mengenai tantangan dan harapan terhadap pembelajaran di masa mendatang, khususnya dalam menyikapi perkembangan teknologi dan kebutuhan generasi muda yang semakin kompleks. Diskusi ringan ini menjadi langkah awal untuk merancang inovasi pembelajaran yang lebih adaptif dan relevan.

Para staf tata usaha dan karyawan sekolah pun merasa sangat dihargai karena turut dilibatkan dalam momen kebersamaan ini. Mereka mengungkapkan kebanggaan dapat menjadi bagian dari proses pendidikan, walau tidak secara langsung mengajar. Hal ini memperkuat semangat bahwa pendidikan adalah kerja kolektif seluruh elemen sekolah, bukan hanya tanggung jawab guru semata.

Meskipun sederhana, acara tumpengan dalam rangka Hardiknas ini meninggalkan kesan mendalam bagi seluruh peserta. Nilai-nilai gotong royong, penghargaan terhadap budaya, serta semangat kebersamaan benar-benar terasa di setiap detik kegiatan. Peringatan ini menjadi pengingat bahwa pendidikan sejatinya tidak hanya mencetak cerdasnya otak, tetapi juga hangatnya hati dan kuatnya karakter.

Dengan semangat Hari Pendidikan Nasional 2025, SMP Yos Soedarso Gandrungmangu menegaskan komitmennya untuk terus menjadi bagian dari perjuangan mencerdaskan anak bangsa. Melalui langkah-langkah kecil seperti tumpengan ini, semangat kebangsaan dan pendidikan karakter terus dihidupkan dalam keseharian komunitas sekolah.

Penulis : Gladys – Doc.Seketariat YSBS @2025


Share this article