Share this article

Wakil Bupati Cilacap, Ammy Amalia Fatma Surya, menyampaikan optimismenya terkait peluang besar bagi Kabupaten Cilacap untuk berkembang. Optimisme tersebut lahir dari pemanfaatan dan pengembangan Pelabuhan Tanjung Intan agar menjadi pelabuhan internasional. Menurut Ammy, Cilacap memiliki potensi besar yang bisa dimaksimalkan melalui fasilitas pelabuhan. Hal ini diungkapkan usai dirinya mengikuti paparan para investor yang berminat menanamkan modal di Cilacap. Kesempatan tersebut menjadi awal pembahasan rencana besar pengembangan pelabuhan.

Paparan peluang investasi berlangsung di ruang Sekda Kabupaten Cilacap pada Rabu, 3 September. Sejumlah investor hadir dan menyampaikan ketertarikannya pada potensi Cilacap. Mereka di antaranya adalah Monotech dari Singapura, Rexline, dan SWIRE Shipping. Acara tersebut juga dihadiri Bupati Cilacap Syamsul Auliya Rachman dan Pj Sekretaris Daerah Sadmoko Danardono. Selain itu, turut hadir para Kepala OPD, Pelindo, Bea Cukai, Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP), Romo Carolus O.M.I  serta Akademi Maritim Nusantara (AMN).

Ammy menjelaskan bahwa secara geografis Cilacap memiliki posisi strategis karena berada di jalur tengah Jawa. Lokasi ini juga dekat dengan berbagai wilayah lain sehingga memudahkan akses distribusi. Namun, kondisi Pelabuhan Tanjung Intan saat ini masih berbeda dengan pelabuhan besar lainnya. Ia mencontohkan pelabuhan besar seperti Tanjung Priok, Semarang, dan Surabaya yang sudah terbuka luas. Pelabuhan Tanjung Intan dinilai masih perlu pengembangan agar bisa bersaing.

Dalam pertemuan tersebut, Ammy mempertanyakan kemungkinan penggunaan Pelabuhan Tanjung Intan sebagai lokasi pendaratan kapal internasional. Mereka menyinggung shipment dari negara seperti Australia, Singapura, Kanada, hingga India. Para Investor menjawab bahwa pelabuhan Cilacap sebenarnya memenuhi syarat untuk kapal besar. Kedalaman laut serta dermaga dinilai sudah layak digunakan. Selain itu, fasilitas bea cukai dan karantina juga sudah tersedia di lokasi.

Ammy menegaskan bahwa lebih banyak komoditas luar negeri sebetulnya bisa masuk melalui Pelabuhan Tanjung Intan. Hal ini dinilai akan memberi keuntungan besar bagi Cilacap dan wilayah sekitarnya. Pelabuhan yang lebih terbuka akan memudahkan masuknya berbagai barang impor. Dengan begitu, Cilacap bisa menjadi salah satu pintu masuk utama komoditas dari luar negeri. Para Investor juga menanyakan kemungkinan barang atau komoditi apa saja yang bisa ditawarkan oleh Cilacap untuk bisa dibawa  atau di jual di Australia. Kesempatan ini harus dimanfaatkan dengan dukungan kebijakan dan investasi yang tepat.

Menurut Ammy, peluang yang terbuka akan berpengaruh pada munculnya komoditas unggulan di Cilacap. Selain itu, potensi tersebut juga dapat menciptakan sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) baru. Pemerintah Kabupaten Cilacap berencana segera berkoordinasi dengan Pelindo untuk membahas langkah konkret. Koordinasi ini diperlukan agar pengembangan pelabuhan berjalan sesuai aturan. Dengan begitu, potensi besar pelabuhan bisa segera diwujudkan.

Ammy menambahkan bahwa pertemuan dengan Pelindo nantinya akan difokuskan pada dua hal penting. Pertama adalah mengetahui status komoditas yang selama ini boleh masuk melalui Pelabuhan Tanjung Intan. Kedua adalah menyesuaikan dengan rencana para investor yang ingin memasukkan berbagai jenis komoditas baru. Jika ada komoditas tambahan, maka perizinan perlu segera ditindaklanjuti. Dengan langkah ini, barang-barang tersebut bisa resmi masuk ke Cilacap melalui pelabuhan.

Apabila Pelabuhan Tanjung Intan terbuka sebagai gerbang internasional, maka distribusi barang akan lebih efisien. Barang dari luar negeri bisa langsung masuk dan didistribusikan ke wilayah-wilayah sekitar Cilacap. Ammy menyebut wilayah tersebut antara lain Jawa Barat, Kebumen, Pangandaran, hingga Ciamis. Efisiensi ini akan mengurangi biaya distribusi darat. Hal tersebut lebih murah dibandingkan distribusi yang harus melalui Jakarta atau Surabaya.

Ammy menegaskan bahwa jika pelabuhan berkembang, maka akan ada penambahan fasilitas terminal. Hal ini serupa dengan kondisi di Pelabuhan Tanjung Priok. Penambahan terminal berarti ada peningkatan aktivitas dan kebutuhan tenaga kerja. Penyerapan tenaga kerja akan meningkat seiring berkembangnya kegiatan di pelabuhan. Dengan begitu, pengembangan pelabuhan berkontribusi pada penurunan angka pengangguran di Cilacap.

Lebih lanjut, Ammy menyatakan harapannya agar Pelindo mendukung rencana besar ini. Menurutnya, dukungan penuh dari Pelindo sangat diperlukan untuk mewujudkan Cilacap sebagai daerah yang lebih maju. Dengan pengembangan yang baik, Cilacap bisa sejajar dengan kota-kota besar yang memiliki pelabuhan internasional. Ia optimis Cilacap dapat berkembang menjadi lebih modern. Visi yang dibawanya adalah menjadikan Cilacap sebagai “Cilacapolitan.”

Sebagai penutup, Ammy menyampaikan keyakinannya terhadap masa depan Cilacap melalui pengembangan Pelabuhan Tanjung Intan. Ia berharap seluruh pihak yang terlibat dapat bekerja sama dengan baik. Kolaborasi antara pemerintah, investor, dan masyarakat diyakini akan membawa dampak positif besar. Dengan langkah nyata, Cilacap bisa benar-benar menjadi pintu gerbang internasional. Harapan ini menjadi motivasi untuk terus memperjuangkan pengembangan pelabuhan demi kemajuan daerah.


Share this article