Share this article

Pandemi Covid-19 membawa dampak besar yang merata ke seluruh lapisan masyarakat dan berbagai bidang kehidupan. Tidak ada yang benar-benar luput dari pengaruhnya, baik secara ekonomi, sosial, maupun psikologis. Namun, kelompok yang paling terdampak adalah masyarakat dari kalangan ekonomi menengah ke bawah, yang harus berjuang lebih keras untuk bertahan dalam situasi sulit ini. Hal tersebut juga dirasakan oleh para anggota binaan KSW YSBS. Sebagian besar dari mereka menggantungkan hidupnya pada sektor informal seperti berdagang, yang sangat terpengaruh selama masa pandemi. Pengurangan aktivitas masyarakat dan pembatasan sosial membuat pendapatan mereka menurun drastis. Kondisi ini mendorong KSW YSBS untuk tidak tinggal diam.

Sebagai bentuk kepedulian dan solidaritas, KSW YSBS menunjukkan belarasa dengan membagikan bantuan sembako. Dalam aksi ini, sebanyak 850 paket sembako dibagikan kepada semua anggota binaan, serta kepada pihak-pihak yang berjasa di lingkungan YSBS. Ini termasuk Bapak-bapak security dan Bapak Ibu bagian kebersihan yang bekerja di berbagai unit pendidikan dan lembaga di bawah naungan YSBS. Penyaluran bantuan untuk karyawan bagian kebersihan dan security ini mencakup seluruh unit kerja YSBS seperti TK/SD/SMP Maria Imaculatta, SMU Yos Sudarso Cilacap, AMN Cilacap, dan BPR UTERA, kapel De Mazenod, dan gereja St. Stephanus Cilacap. Diharapkan bantuan sembako ini dapat sedikit meringankan beban yang dirasakan oleh para penerimanya. Walau jumlahnya mungkin tidak besar, namun kehadirannya diharapkan membawa semangat baru.

Ungkapan harapan dan semangat pun disampaikan oleh KSW YSBS. Bantuan ini bukan hanya tentang isi paket sembako, melainkan tentang semangat kebersamaan dan saling menguatkan di masa sulit. Semangat untuk semua yang terdampak, semangat untuk KSW, dan semangat juga untuk YSBS. Meskipun pandemi membawa banyak tantangan, semangat dari para anggota binaan tetap tidak padam. Banyak dari mereka justru menunjukkan kreativitas untuk mencari alternatif penghasilan. Salah satu contohnya adalah seorang ibu dari kelompok KSW tertentu yang mengambil inisiatif memproduksi masker kain dan menjualnya.

Contoh lain adalah Ibu Sutiyem dari KSW Puspa Asih dan Ibu Siti Widayanti dari KSW Seruni I. Keduanya adalah perias pengantin yang mengalami penurunan order karena pembatasan acara selama pandemi. Namun mereka tidak menyerah. Demi memenuhi kebutuhan ekonomi, mereka membuka dan menerima pesanan masakan serta nasi box. Kisah-kisah ini menjadi inspirasi dan pembelajaran, khususnya bagi para petugas lapangan yang mendampingi mereka. Melihat bagaimana para ibu binaan tetap tangguh dan berjuang, memberikan dorongan moral yang besar. Bahkan, candaan ringan pun muncul bahwa para perempuan memang luar biasa dengan tawa yang menyertainya.

Selain bantuan materi, KSW juga menjalankan program pemberdayaan ekonomi. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan menyalurkan bantuan pinjaman modal usaha. Tak hanya itu, KSW juga bekerja sama dengan pelatih profesional untuk memberikan pelatihan keterampilan kepada para anggota. Salah satu bentuk pelatihan tersebut adalah pelatihan kerajinan tangan dari mote, yang dilatih oleh Ibu Anastasia Nunung Nurhayati dari Galeri Mote Magelang. Pelatihan ini bertujuan untuk membekali anggota binaan dengan keterampilan yang bisa mendatangkan tambahan penghasilan.

Rencananya, pelatihan ini akan menjadi program tahunan dengan peserta yang bergiliran setiap tahunnya. Namun, situasi pandemi yang tak menentu membuat rencana tersebut harus ditunda. Meski demikian, semangat untuk melanjutkan tetap ada dan diharapkan bisa segera dijalankan kembali. Pendampingan kepada kelompok binaan tidak hanya dilakukan dalam bentuk pelatihan atau bantuan. KSW YSBS secara rutin melakukan pendampingan langsung melalui Petugas Lapangan. Kegiatan ini dilaksanakan setiap bulan, sesuai dengan tanggal dan waktu yang telah disepakati bersama kelompok binaan masing-masing.

Beragam usaha dijalankan oleh para ibu binaan KSW YSBS. Mulai dari berjualan sayur-mayur, menjual masakan, beternak, memproduksi batu bata dan genteng, berdagang keliling, membuka warung, hingga menjahit. Semua dilakukan demi memenuhi kebutuhan keluarga. Mereka adalah contoh nyata perempuan tangguh yang patut diapresiasi. Untuk memastikan jalannya kegiatan dan penggunaan dana yang tepat, KSW YSBS juga menjalani audit secara berkala. Audit dilakukan oleh tim internal audit dari YSBS. Ini menjadi bagian dari komitmen untuk transparansi dan akuntabilitas dalam setiap aktivitas.

Sebagai salah satu unit kerja di bawah YSBS, KSW YSBS tidak hanya fokus pada pendampingan ekonomi dan sosial. Mereka juga turut menyalurkan bantuan untuk pembangunan gedung Yuniorat Cilacap. Ini menjadi bukti bahwa perhatian KSW tidak hanya tertuju pada kebutuhan jasmani, namun juga kebutuhan rohani. Dengan semangat menabung demi masa depan, KSW YSBS terus berupaya menguatkan anggotanya secara menyeluruh. Tak hanya melalui materi, tetapi juga dengan nilai, semangat, dan harapan akan masa depan yang lebih baik. Tertawa di tengah perjuangan, dan tetap bergerak meski dalam keterbatasan.

Penulis: Team KSW (Komunitas Swadaya Wanita)

Editor: Gladys – Doc. Sekretariat YSBS@2025


Share this article