Share this article

Selasa, 13 Mei 2025 menjadi awal perjalanan baru bagi para Putri PACE dari SMK Yos Sudarso Sidareja. Hari itu, mereka resmi pindah sementara ke Sokaraja untuk mengikuti program kursus di Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Yos Sudarso Sokaraja. Program ini mencakup kursus komputer, kursus Bahasa Inggris, serta penguatan pelajaran Matematika yang akan berlangsung selama satu bulan penuh.

Para siswi ini akan mengikuti kursus komputer yang dipandu langsung oleh Pak Indra, selaku pimpinan LKP. Kursus ini dirancang agar mereka tidak hanya memahami dasar pengoperasian komputer, tetapi juga memiliki kompetensi yang sesuai standar Ujian Nasional. Dengan fasilitas yang memadai dan materi yang terstruktur, mereka diharapkan mampu meningkatkan keterampilan yang akan sangat berguna untuk masa depan mereka.

Selama satu bulan ke depan, para Putri PACE akan tinggal di asrama Sokaraja. Di sana, mereka akan mendapatkan pendampingan penuh dari Ibu Maria, Pak Indra, dan Pak Tepi yang bertugas sebagai mentor. Kehadiran para mentor ini memberikan rasa aman dan dukungan emosional bagi para siswi yang harus beradaptasi dengan lingkungan baru, jauh dari Sidareja.

Proses perpindahan ini turut didampingi oleh Ibu Wiwin dan Pak Eko yang mewakili pihak sekolah. Mereka mengantar anak-anak dengan penuh perhatian dan memastikan bahwa seluruh kebutuhan dasar anak-anak selama di Sokaraja telah dipersiapkan dengan baik. Momen perpisahan dari Sidareja ke Sokaraja berlangsung haru, namun penuh semangat untuk menimba ilmu.

Namun di hari yang sama, kabar kurang menyenangkan datang dari Nania, salah satu Putri PACE. Setelah menjalani pemeriksaan di RSU Orthopedi Banyumas, diketahui bahwa ia mengalami patah tulang kaki akibat terjatuh beberapa hari sebelumnya di asrama SMK Sidareja. Hal ini tentu menjadi ujian tersendiri, baik bagi Nania maupun seluruh tim pendamping.

Meskipun harus menghadapi kondisi fisik yang tidak ideal, semangat Nania untuk tetap belajar dan mengikuti program tidak surut. Ia mendapat dukungan penuh dari teman-teman dan para pendamping, serta akan terus dipantau kondisi kesehatannya selama masa pemulihan. Situasi ini menjadi pengingat bahwa perjuangan untuk belajar tidak selalu mudah, tetapi bisa dijalani dengan dukungan dan kasih sayang bersama.

Kegiatan kursus di Sokaraja ini menjadi tonggak penting bagi para Putri PACE dalam memperkuat kompetensi mereka di bidang akademik dan keterampilan hidup. Dengan semangat belajar, dukungan dari para mentor, dan semangat solidaritas yang tinggi, mereka akan mampu menghadapi tantangan baru dan menjadikan pengalaman ini sebagai bagian dari pertumbuhan mereka.

Penulis: Chr.Rr.Ika Yuni Astuti

Editor: Gladys – Doc. Sekretariat YSBS@2025


Share this article