Selasa, 12 Maret 2025, suasana Asrama SMK Yos Sudarso Sidareja diliputi keheningan dan rasa duka yang mendalam. Hari itu, kami melakukan kunjungan khusus ke asrama untuk memberikan dukungan moril kepada Paskalina, salah satu Putri PACE, yang baru saja kehilangan ibunya. Kehilangan orang tua adalah hal yang sangat berat, terlebih bagi anak yang sedang jauh dari kampung halaman dan keluarga inti.
Paskalina menyambut kami dengan wajah sendu namun tetap berusaha tegar. Senyum kecil yang ia paksa tunjukkan tak mampu menyembunyikan kesedihan mendalam di matanya. Dalam suasana yang penuh empati, kami duduk bersama di ruang asrama, mendengarkan kisah dan kenangan Paskalina tentang sang mama. Tangis haru pun tak terelakkan saat ia menceritakan hari-hari terakhir sebelum mendapat kabar duka tersebut.
Kami berusaha menguatkannya dengan pelukan hangat dan kata-kata penghiburan. Bahwa meski raganya tak bisa segera pulang, ia tidak sendiri. Keluarga besar PACE dan komunitas di Sidareja akan terus mendampingi dan menopangnya melewati masa sulit ini. Kami ingin Paskalina tahu bahwa kehadirannya di sini tidak berarti ia jauh dari cinta dan perhatian.
Dalam kunjungan tersebut, kami juga mengajak teman-teman asrama untuk berdoa bersama. Doa rosario dan nyanyian sederhana mengalir dengan tulus, menjadi tanda kasih dan solidaritas dalam suasana duka. Beberapa teman bahkan menyampaikan kata-kata penghiburan yang tulus, menunjukkan bahwa di tengah kesedihan, kekuatan persaudaraan tetap terasa nyata dan menguatkan.
Paskalina juga diberi ruang untuk menuliskan doa dan pesan untuk mendiang ibunya. Kegiatan ini menjadi bentuk ekspresi yang membantu melepaskan beban emosionalnya. Ia menuliskan harapannya untuk menjadi anak yang kuat dan mampu membanggakan almarhumah dengan terus belajar dan menjalani hidup dengan semangat.
Meski kehilangan tak tergantikan, kami ingin kehadiran dan doa kami menjadi pelipur lara bagi Paskalina. Dalam setiap tangis dan hening, ada kekuatan yang lahir dari kebersamaan dan kasih tanpa syarat. Kami percaya, waktu dan kasih akan menjadi obat terbaik dalam memulihkan hatinya.
Kunjungan ini bukan hanya wujud kepedulian, tetapi juga bagian dari semangat keluarga besar PACE hadir, menemani, dan mendukung dalam segala situasi. Semoga Paskalina diberi ketabahan dan kekuatan untuk terus melangkah, membawa cinta ibunya sebagai semangat hidup ke depan.
Penulis: Chr.Rr.Ika Yuni Astuti
Editor: Gladys – Doc. Sekretariat YSBS@2025
No Comments