Share this article

Senin, 8 April 2024, menjadi awal dari liburan Hari Raya Idul Fitri yang sangat berkesan bagi putri-putri Papua yang tergabung dalam Program PACE. Selama tujuh hari penuh, mereka tinggal dan merayakan momen spesial ini bersama keluarga Ibu Sugi di Desa Cinangsi, Kecamatan Sidareja, Kabupaten Cilacap. Liburan ini bukan sekadar rehat dari aktivitas sekolah, namun juga menjadi pengalaman sosial dan budaya yang sangat berharga bagi mereka.

Sejak hari pertama, mereka disambut dengan ramah oleh keluarga Ibu Sugi dan warga sekitar. Meskipun berbeda latar belakang budaya dan agama, mereka tidak merasakan adanya batasan ataupun perbedaan. Justru sebaliknya, mereka merasa diterima dan disambut sebagai bagian dari keluarga besar di desa tersebut. Hal ini menjadi bukti bahwa persaudaraan sejati dapat tumbuh di mana saja, tanpa memandang suku atau agama.

Selama beberapa hari pertama, mereka ikut merasakan suasana puasa yang dijalani oleh keluarga dan masyarakat sekitar. Mereka belajar memahami makna ibadah puasa dalam kehidupan umat Muslim, sekaligus turut menjaga suasana penuh toleransi dan kebersamaan. Hal ini menjadi pengalaman baru yang sangat membuka wawasan mereka tentang nilai-nilai hidup berdampingan.

Tibanya Hari Raya Idul Fitri pun disambut dengan penuh sukacita. Mereka ikut merasakan kebahagiaan saat silaturahmi, berkunjung ke rumah-rumah warga, menikmati hidangan khas Lebaran, serta berbagi cerita dan tawa bersama anak-anak dan keluarga di desa. Momen ini menjadi pelajaran hidup tentang kehangatan, keramahan, dan nilai kekeluargaan yang mendalam.

Suasana pedesaan yang masih asri, dengan pepohonan besar dan udara segar, mengobati kerinduan mereka akan kampung halaman di Papua. Pemandangan alam yang hijau dan tenang menjadi pelipur lara di tengah kerinduan akan rumah. Bahkan, Nania dan Dopi mengaku merasa sangat betah hingga enggan kembali ke asrama karena merasakan kenyamanan dan kasih sayang yang mereka dapatkan di sana.

Selama di desa, mereka juga terlibat dalam berbagai aktivitas seperti membantu memasak, membersihkan halaman, dan bermain bersama anak-anak sekitar. Kegiatan ini membuat mereka merasa benar-benar menjadi bagian dari komunitas. Interaksi yang terjadi begitu alami dan akrab, menjadikan pengalaman ini sebagai bentuk pembelajaran sosial yang luar biasa.

Liburan bersama keluarga Ibu Sugi tidak hanya memberi mereka waktu untuk beristirahat, tetapi juga memperkuat nilai-nilai toleransi, persaudaraan, dan cinta terhadap alam serta sesama. Saat kembali ke asrama, mereka membawa pulang cerita dan kenangan indah yang akan terus melekat dalam hati mereka. Suatu momen liburan yang sederhana, namun sangat kaya makna.

Penulis: Chr.Rr.Ika Yuni Astuti

Editor: Gladys – Doc. Sekretariat YSBS@2025


Share this article