LKP Yos Sudarso melaksanakan kegiatan khusus untuk peserta didik baru angkatan 2017 yaitu berupa pengenalan sosok pahlawan nasional Yos Sudarso. Kegiatan ini bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai perjuangan Yos Sudarso kepada mereka.
Purna Widya Pratama SMP Maria Immaculata Cilacap Tahun Pelajaran 2016/2017 dilaksanakan pada Jumat, 2 Juni 2017 lalu. Acara ini dimulai sekitar pukul 14.00 dan berakhir pukul 16.00 dan dihadiri oleh orang tua murid serta para siswa-siswi kelas IX yang akan menerima pengumuman kelulusan mereka.
Acara ini dimulai dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dilanjutkan dengan doa bersama serta laporan ketua panitia. Dalam acara ini juga dimeriahkan oleh beberapa siswa-siswi yang menampilkan bakat mereka masing-masing, misalnya persembahan koor dari Kelas IX yang membawakan 2 buah lagu yaitu Selendang Sutra ciptaan Ismail Marzuki dan Bendera ciptaan Cokelat.
Kata Pamit kelas IX diwakilili oleh Hilary Dea Kosanti yang mengucapkan terima kasih untuk kebersamaan selama 3 tahun di SMP Maria Immaculata dan juga pesan untuk adik kelas agar tetap menjaga prestasi serta nama baik SMP Maria Immaculata. Selanjutnya Immanuel Tegar Riven mewaliki kelas VII dan VIII menyampaikan ucapan selamat jalan untuk kakak kelas IX.
Acara selanjutnya adalah persembahan Story Telling oleh Mery Diana Fatmawati yang pernah meraih prestasi juara 3 tingkat Kabupaten tahun 2017. Cerita tentang Bawang Merah dan Bawang Putih menjadi tema utama story telling tersebut. Penampilan Mery cukup menghibur dan membuat tamu undangan tertawa.
Perwakilan wali murid yaitu Bp. Imam Udiantoro, SE juga menyampaikan kesan pesan dalam acara ini. Dalam pidato singkatnya, beliau berterima kasih kepada pihak SMP Maria Immaculata yang sudah mendidik siswa-siswi selama 3 tahun ini. Beliau juga berpesan untuk mempromosikan SMP Maria Immaculata kepada masyarakat luas agar menyekolahkan anak mereka di SMP Maria Immaculata.
Acara dilanjutkan dengan sambutan SMA Yos Sudarso Cilacap yang disampaikan oleh Bp. Albertus Suwandi selaku Kepala Sekolah SMA Yos Sudarso Cilacap. Dalam sambutannya tersebut Bp. Wandi berpesan kepada orang tua murid agar menyekolahkan anak-anak mereka di SMA Yos Sudaros Cilacap. SMP Maria Immaculata dan SMA Yos Sudarso Cilacap berada dalam satu yayasan yaitu Yayasan Sosial Bina Sejahtera. Beliau juga menekankan bahwa jika ada masalah keuangan harap berbicara langsung dengannya karena beliau berharap jangan sampai anak tidak bisa sekolah hanya karena masalah ekonomi.
Pertunjukan selanjutnya menampilkan Anyelir yang membawakan Pidato Bahasa Jawa oleh Anyelir. Prestasi yang pernah dicapai adalah juara 2 tingkat Kabupaten Cilacap. Dalam Pidato Bahasa Jawa ini, Anyelir mengangkat tema tentang Pendidikan di Indonesia, khususnya kondisi pendidikan di daerah tertinggal yang sangat memprihatinkan kondisinya.
Acara selanjutnya adalah Sambutan Kepala SMP Maria Immaculata, Dra. Maria Magdelana Tukilah. Bu Maria memberi penjelasan bahwa pendidikan di SMP Maria Immaculata bukan hanya di bidang akademik tetapi juga pendidikan karakter. Menurut Bu Maria merupakan kesalahan jika orang tua murid menganggap anak pintar hanya jika nilai Matematika 10. Bu Maria menjelaskan bahwa tiap anak diberi talenta yang berbeda. Bisa jadi anak tidak berprestasi di bidang akademik, tetapi berprestasi di bidang lain misalnya olah raga, seni, dan lain-lain. Namun beliau juga mengingatkan bahwa nilai akademik tetap penting khususnya untuk melanjutkan ke jenjang berikutnya.
Bu Maria selaku Kepala Sekolah SMP Maria Immacaluta Cilacap melanjutkan dengan acara serah terima siswa-siswi ke orang tua murid. Hal ini merupakan simbolisasi untuk mengembalikan siswa-siswi kepada orang tua setelah ‘dititipkan’ untuk menerima pendidikan selama 3 tahun.
Pengumuman 5 besar rangking Nilai Ujian Nasional disampaikan oleh Ibu Raden Roro Rosalia Triamdari, S.Pd.Ing selaku Seksi Kurikulum SMP Maria Immaculata. Peringkat I diraih oleh Hilari Dea Kosanti dengan jumlah nilai 351,5. Peringkat II diraih oleh Veronika Ivana Florensia P. dengan jumlah nilai 322,5. Peringkat III diraih oleh Angelina Debora Santika M dengan jumlah nilai 311,5. Peringkat IV diraih oleh Rizal Prasetyo dengan jumlah nilai 294,5. Peringkat V diraih oleh Riesato Samuel Parningotan dengan jumlah nilai 290,5. Siswa-siswi yang berprestasi tersebut naik ke atas panggung didampingi orang tua untuk menerima piala dan piagam penghargaan.
Nilai tertinggi Ujian Nasional per mata pelajaran diraih oleh Hilari Dea Kosanti untuk Mata Pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika, dan IPA. Sedangkan Nilai tertinggi Ujian Nasional Mata Pelajaran Bahasa Inggris diraih oleh Riesato Samuel Parningotan. Hilari Dea Kosanti juga mendapatkan nilai tertinggi Ujian Sekolah dengan jumlah 1054, rata-rata 87,83.
Penampilan terakhir adalah persembahan musik dari kelas VIII dan ditutup dengan doa bersama. Penerimaan nilai dan pengumuman kelulusan dilakukan per kelas. Tingkat kelulusan SMP Maria Immaculata Cilacap tahun Pelajaran 2016/2017 adalah 100% lulus dari 35 anak. Selamat untuk siswa-siswi kelas IX SMP Maria Immaculata Cilacap.
Pada 22 Mei 2017 lalu, Romo Carolus, Ketua Yayasan Sosial Bina Sejahtera (YSBS), Prof. Dr. Sunyoto Usman, MA Ketua M.I.C.I.D. Universitas Gadjah Mada, dan dua asistennya yaitu Aksan Susanto, ST, M.Sc., Bima Setya Nugraha, SH, M.Sc., bersama beberapa staff Petugas Lapangan YSBS meninjau lokasi proyek food security di daerah Panikel, Pelindukan, dan Ciberum, Kampung Laut Cilacap. Setelah kunjungan lapang, diadakan sesi tanya jawab dan sharing yang melibatkan masyarakat sekitar dan perangkat desa untuk menceritakan tentang program food security YSBS dan manfaatnya bagi masyarakat, serta menyampaikan kendala dan masalah yang dialami mereka. Hasil dari kunjungan lapangan ini akan didiskusikan dalam seminar di hari berikutnya.
Pada 23 Mei 2017 diselenggarakan Seminar Guarantee Food Security Trough Reclaiming Land and Produce Storage and Transportation for Cilacap and Indonesia (Garansi Ketahan Pangan dengan reklamasi tanah dan lumbung pangan dan transportasi untuk CIlacap dan Indonesia). Seminar ini diselenggarakan oleh YSBS dengan mengundang pembicara antara lain Supriyanto, SH,M.Si., Kepala Badan Arsip dan Perpustakaan Daerah Cilacap dan Prof. Dr. Sunyoto Usman, MA. Seminar ini juga dihadiri oleh Ir. Y. Parsiyan selaku anggota DPRD Cilacap, Ir. Susilan dari Dinas Pangan dan Perikanan mewaliki Bupati Cilacap, dan Hamzah Syafroedin, ST, MM dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Cilacap.
Romo Carolus membuka seminar ini, dalam kata sambutannya beliau berharap seminar ini berguna serta menimbulkan sinergi antara masyarakat desa, pemerintah, dan YSBS supaya program bisa menjadi kenyataan dan berkelanjutan karena adanya potensi yang besar untuk menghasilkan sawah produktif di Kampung Laut, yang merupakan daerah di Segara Anakan.
Pembicara pertama yaitu Pak Supriyanto, selain sebagai Kepala Badan Arsip dan Perpustakaan Daerah Cilacap, beliau merupakan ahli di bidang Segara Anakan. Paparan dari Pak Supriyanto antara lain
Nilai penting Segara Anakan, potensi yang ada mulai dari perikanan, mangrove, dan pariwisata
Permasalahan yang muncul adalah tingginya tingkat sedimentasi yang mengakibatkan penurunan luas laguna akibat sedimentasi. Pada tahun 1984 luas laguna mencapai 2.906 ha, pada tahun 2014 luas laguna hanya 500 ha. Hal ini menimbulkan banjir dan kekurangan air di musim kemarau
Permasalahan lainnya adalah penurunan luas hutan mangrove. Pada tahun 1974 luas hutan mangrove mencapai 15.551 ha, pada tahun 2014 luas hutan mangrove hanya 6.716 ha.
Masalah lain yang tidak kalah penting adalah status hokum kepemilikan lahan yang belum jelas sehingga menimbulkan sengketa kepemilikan lahan, perambahan dan alih fungsi tanah dari hutan menjadi lahan pertanian, tambak, dan pemukiman.
Program mendesak pengelolaan Segara Anakan yang perlu dilakuakn adalah pengerukan secara berkala, rehabilitasi mangrove, kegiatan pemberdayaan masyarakat Segara Anakan melalui pertanian terpadu dan pengembangan wisata.
YSBS dengan dana dari Misereor, lembaga donor dari Jerman, membuat program food security (ketahan pangan) dengan membuat reklamasi tanah, pembuatan kanal, dan pintu-pintu air di daerah Kampung Laut yang timbul akibat sedimentasi Segara Anakan.
Pembicara kedua yaitu Prof. Usman yang memaparkan evaluasi pintu-pintu air untuk perluasan lahan pertanian. Evaluasi ini didapatkan dari kunjungan ke lokasi pada 22 Mei 2017. Paparan dari beliau antara lain:
Lumpur/sedimentasi di Sungai Cimeneng dan Sunga Citandui (merupakan bagian dari Segara Anakan) di daerah Kampung Laut merupakan musibah yang menjadi berkah bagi masyarakat sekitar.
Pembangunan pintu-pintu air sebagai “local knowledge” (relevan (sesuai kebutuhan), efisien (kalkulasi ekonomi), efektif (kalkulasi sosial & kultural), efek (perubahan) positif
Manfaat dengan adanya pintu-pintu air yang dibangun YSBS antara lain menambah debit air (7.700 m3), memperbanyak lumpur masuk ke sawah penduduk, dan memperluas lahan (4 bulan / 10 ha)
Proyek ini merupakan inovasi baru dan terobosan berdasarkan local knowledge dan local wisdom sehingga masyarakat dapat menerima, pengerjaannya dilakukan secara gotong royong dan masyarakat ikhlas memberikan lahannya untuk saluran irigasi
Program ini memiliki nilai relevan, efesien, efektif, efek positif. Relevan yaitu dirasakan sesuai dengan kebutuhan, petani merasakan manfaatnya, sehingga permintaan terus ditambah. Efisien secara kalkulasi ekonomi dibanding dengan pompa jauh lebih murah dan hasil lebih banyak. Efektif secara kalkulasi sosial tidak menimbulkan konflik/gejolak, justru memperkuat modal social. Efek positif yang muncul adalah perubahan luas lahan pertanian yang sangat signifikan. Pada musim kering seperti sekarang petani bisa budidaya pertanian
Mirip dengan The Triple Helix Model, sebuah system yang melibatkan tiga pihak berkepentingan, dalam hal ini adalah YSBS, masyarakat, dan pemerintah daerah. Program ini merupakan inovasi baru, terobosan (break through), supaya sendimentasi menjadi berkah. Dimulai dari proyek drainase (pengairan), pompa air, pembuatan kini pintu-pintu air. Ketergantungan pada YSBS (Romo Corolus) masih tampak cukup tinggi. Dinamika masyarakat lokal dalam bentuk partisipasi, respons positif, adaptasi tidak berhenti maka lahirlah pintu-pintu air berbasis local knowledge. Partisipasi dan fasilitasi Pemda cukup kuat dengan pembuatan satu pintu air dari program PNPM dan pemberian bibit serta pestisida. Pada akhirnya program ini mendukung Cilacap sebagai lumbung pangan sehingga mendukung potensi menuju agribisnis
Pertanyaan yang muncul, apa yang harus dilakukan ke depannya? Maka diperlukan rencana pembangunan masyarakat dengan mendayagunakan infrastruktur yang Infrastruktur sangat penting dan ditempatkan sebagai fasilitas fisik untuk meningkatkan kesejahteraan (modal fisik). Dalam hal ini dibutuhkan kebijakan dan program terkait dengan manusia. Terkait motivasi, persepsi, pengetahuan, kesadaran, sikap dan tindakan sehingga meningkatkan harkat dan martabat sebagai manusia dan mahluk Tuhan.
Saran dari Prof. Usman anatara lain agar masyarakat Kampung Laut yang terbuka dan mengetahui potensinya. Maka perlu diadakan program pelatihan penggunaan internet, terutama untuk pemuda yang bisa jadi “broker”. Akses dengan perguruan tinggi. Kampung Laut sebagai laboratorium sosial, ekonomi & lingkungan. Mahasiswa KKN Tematik bisa diundang untuk berpartisipasi dalam pemberdayaan Kampung Laut (dosen pembimbing hadir).
Pak Parsiyan juga menyampaikan pendapatnya dari sisi politik. Beliau sangat mendukung program YSBS di Kampung Laut dan berjanji memberikan dukungan pemerintah secara penuh untuk kesejahteraan masyarakat Kampung Laut. Menurut beliau dari sisi politis, kalau sdh masuk kebijakan politis, Kampung Laut harus ada anggota DPRD 1 orang. Kabupaten Cilacap memiliki jumlah desa paling banyak, jumlah penduduk juga banyak, tetapi angka kemiskinan tinggi yaitu di atas 14%, sedangkan angka kemiskinan rata-rata Provinsi Jawa Tengah 12%.
Menurut Pak Parsiyan Cilacap merupakan daerah penyangga pangan, tetapi petani masih dalam posisi di bawah garis kemiskinan. Ketahanan pangan berarti keanekaragaman pangan, namun persoalan yang muncul produksi tinggi tetapi tidak bisa dijual. Program pengerukan segara anakan tidak berjalan karena keterbatasan dana, akhirnya tidak bisa menyelesaikan masalah. Perda yang sedang dibuat mengenai Pemberdayaan & Perlindungan Pertanian.
Pak Silan menambahkan bahwa masyarakat harus mengedepankan local wisdom, meyakini bahwa makanan yang ada di daerah itu sehat dan aman. Makad diperluka pengadaan bahan pangan untuk masyarakat setempat.
Pak Hamzah sangat mendukung program YSBS, dalam hal penataan ruang. Cilacap sebagai penyandang Pusat Pelayanan Nasional (PPN) bisa melayani sekala nasional, sebagai penyangga pangan.Memiliki kawasan penyangga pertanian secara teknis 42.000 ha. Bagaimana PEMDA bisa memposisikan diri dalam menghadapi UU maupun kepentingan masyarakat. Sejak 2002sudah mengurus segara anakan tetapi belum ada hasil nyata. Menurut beliau Kampung laut ditetapkan sebagai kawasan strategis nasional, sehingga segala hal ditentukan dari pusat. Padahal masyarakat butuh kebijakan yang real dan sustainable sesuai local wisdom.
Setelah pemaparan dari pembicara-pembicara tersebut, acara seminar dilanjutkan dengan tanya jawab. Pertanyaan pertama dari Darsih yang mewakili UPT Pertanian. Menurut beliau dengan adanya Kampung Laut merupakan daerah dengan peluang untuk menciptakan lahan (sawah) baru. Kesulitannya yang muncul adalah ketersediaan air, mungkikah untuk mengembangkan sumber air yang ada misalnya dari Sungai Cimeneng dengan teknologi solar cell. Beliau juga mengusulkan untuk mengenalkan program kedelai dan jagung, juga padi tahan air asin. Usulan lainnya adalah pengembangan biopori untuk mengurangi pecah-pecah di tanah khususnya pada musim kemarau. Impian Kampung Laut sebagai pusat pertanian, centra padi organik, serta mengembangkan kambing daerah Panikel dan Ujung Gagak sebagai centra kambing.
Tanggapan dari Pak Supri, biopori di daerah Aplan yang bisa menyimpan cadangan air, di bawah bila mengembangkan pertanian, yang memungkinkan adalah sesuai proyek YSBS membangun poll 2 air. Ada 2 keuntungan yaitu sedimen dan sanitasi. PSDA menyambut baik, PSDA Jateng mendorong embong2. YSBS sebagai inisiator sudah menjadi stimulus positif, tinggal buat cluster2 sesuai dengan identifikasi dasar.
Tanggapan dari Pak Parsiyan, benih padi air payau (bukan padi air asin) pernah dicoba di Kesugihan, mencoba meyakinkan kepada dinas PPL diwajibkan deepload.
Tanggapan dari Prof.Usman, gabungan antara perencanaan dan implementasi, kegiatan pembangunan tidak dalam ruang hampa namun harus ada satu point penting yang harus sesuai dengan infrastruktur. Pembangunan pertanian secara terus menerus implementasinya memberikan dampak. Teknologi solar cell gagal karena dinilai terlalu canggih sehingga sulit dilaksanakan petani, adanya kebijakan-kebijakan yang berubah-ubah susah mempertahankan program yang ada.
Tanggapan dari Pak Silan, perkebunan mengalami kendala, memiliki komoditas pembibitan tetapi dengan aturan-aturan kebijakan yang berbeda sehingga sulit untuk distribusi.
Pertanyaan kedua dari Sutono yaitu dengan situasi yang sangat mendesak, ada proyek penanganan Sungai Ciberem. Dangkalnya sungai Cimeneng itu membuat miris. Kebijakan yang ada mohon agar tidak hanya terkait dengan A plan saja, kalau bisa kebijakan itu bisa saling menguntungkan.
Tanggapan dari Pak Parsiyan, kebijakan dari pusat tidak bisa dari daerah walaupun sudah berupaya.
Tanggapan dari Pak Supri, lintas batas bukan kewenangan provinsi tapi kewenangan pusat, balai besar hanya sebagai UPT. Sedimentasi yang sangat besar menjadikan segara anakan tidak mampu menampung. Seharusnya semua hal terintegrasi tetapi karena semua dari pusat sehingga tidak bisa ditentukan daerah.
Harapan utama dari seminar ini adalah apa yang akan dilakukan untuk masa yang akan datang. Apa saja yang harus dilakukan akan program yang sudah berjalan dengan baik ini tidak berhenti dan tetap bekelanjutan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Karena program ini menitikberatkan pada local knowledge dan local wisdom serta proses bottom-up, dimana program berjalan karena adanya aspirasi masyarakat.
Sedikit demi sedikit SMK Yos Soedarso Sidareja melengkapi alat mesin khususnya untuk Program Pertanian. Hal ini juga dilakukan dalam rangka mempersiapkan diri untuk Akreditasi Sekolah yang akan berlangsung pada 9 dan 10 Juni 2017 mendatang. Program Keahlian Keuangan dengan Kompentensi Akuntasi dan Program Keahlian Pertanian dengan Kompetensi Agribisnis Tanaman Pangan dan Horticultura akan dinilai pada akredatasi kali ini.
Berikut foto beberapa alat mesin yang sudah dimiliki SMK Yos Soedarso
Selain itu, SMK Yos Soedarso juga baru saja melakukan panen cabai. Berikut foto hasil panen mereka
Dalam rangka perayaan HUT Cilacap ke 161 yaitu pada tanggal 21 Maret 2017 diadakan beberapa lomba antara lain Festival Perahu Naga (Cilacap Dragon Boat Festival) 2017 merupakan program tahunan Dinas Pariwisata Kabupaten Cilacap yang bekerjasama dengan Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PODSI) Kabupaten Cilacap. Festival ini diadakan dalam rangka memeringati hari jadi Kabupaten Cilacap HUT ke 161.
Festival Perahu Naga (Cilacap Dragon Boat Festival) 2017 diselenggarakan pada hari 25 – 26 Maret 2017 dimulai pukul 08.00. Lokasi perlombaan di kawasan Pantai Teluk Penyu, tepatnya di depan Benteng Pendem Kabupaten Cilacap. Lomba dayung perahu naga diikuti oleh atlet dayung kabupaten/ kota, pelajar, dan masyarakat umum.
SMK Yos Soedarso Sidareja juga mengirimkan siswa untuk ikut serta dalam lomba dayung dan gelar budaya.
Foto persiapan perwakilan SMK Yos Soedarso Sidareja untuk berpatisipasi dalam gelar budaya dan lomba dayung
Perwakilan SMK Yos Soedarso Sidareja bersiap untuk latihan lomba dayang (25/7)
CILACAP– Setelah sukses mencetak sawah di Dusun Pelindukan, Desa Ujunggagak, Kecamatan Kampung Laut seluas 250 hektare, kini Rotary Club (RC) Cilacap akan men cetak sawah baru lagi di desa tersebut.
Kali ini RC Cilacap akan mencetak sawah baru di Dusun Ciberem, Desa Ujunggagak, Kecamatan Kampung Laut, melalui Proyek Global Grant 1638489 Continuation of Land Reclanation Toward Food Security. Agar bisa mencetak sawah di Dusun Ciberem, RC Cilacap akan membangun lima unit saluran air. Peletakan batu pertama pembangunan saluran tersebut dilakukan Past District Governor (PDG) Rotary 3410 Indonesia, Eva Kurniaty, Rabu (18/1).
Acara dihadiri Ketua Yayasan Sosial Bina Sejahtera (YSBS) Romo Carolus, President RC Cilacap Dimyati Amir, Sekretaris RC Cilacap Iwan Prananto, Sekcam Kampung Laut Didik Herdiman, Kades Ujunggagak Suprapto Jadi, anggota RC Cilacap Wijayakusuma dan RC Purwokerto. Sekretaris RC Cilacap, Iwan Prananto mengatakan, saluran tersebut dibangun untuk me ngalirkan air dari Sungai Cimeneng ke rawa. Air dialirkan pada saat Sungai Cimeneng banjir.
Pada saat Sungai Cimeneng tidak banjir, air yang semula mengisi rawa akan dialirkan lagi ke sungai tersebut sehingga yang tersisa hanya tinggal lumpur saja. Setelah rawa itu terisi lumpur maka petani setempat tinggal mencetaknya menjadi sawah. Ditargetkan, luas sawah yang akan dicetak di Dusun Ciberem mencapai 500 hektare.
Rp 1,5 Miliar
”Masyarakat di Dusun Ciberem sangat mendukung proyek tersebut karena Rotary Club Cilacap telah berhasil mencetak sawah di Dusun Pelindukan, Desa Ujunggagak. Sekarang rawa di Dusun Pelindukan sudah menjadi sawah. Petani setempat bisa panen dua kali setahun.
Pada saat panen perdana, per hektare menghasilkan 5,6 ton,” katanya. Past District Governor (PDG) Rotary 3410 Indonesia, Eva Kurniaty mengatakan, Proyek Global Grant 1638489 Continuation of Land Reclanation Toward Food Security di Dusun Ciberem, Desa Ujunggagak, Kecamatan Kampung Laut dibiayai oleh Rotary dengan dana 120.094 dolar USAatau sekitar Rp 1,5 miliar.
Penyandang dana tersebut adalah Rotary District 3640 Korea, District 3700 Korea, District 3410 Indonesia (RC Jakarta Sunter Centennial dan RC Jakarta Gambir), RC Seoul Karam Korea, RC Bukit Bintang Malaysia, dan RC Jakarta Menteng.
”Kami bersama seluruh anggota Rotary atau rotaryan sangat senang bisa membantu penduduk Desa Ujunggagak, Kecamatan Kampung Laut. Kami ingin proyek kedua ini berjalan sukses, seperti proyek pertama di Dusun Pelindukan. Ini proyek yang berkelanjutan sehingga akan dilanjutkan lagi,” kata Eva. (ag-87)
CNN Indonesia melalui Program Feature yaitu Heroes mengangkat kisah Romo Carolus, Ketua Yayasan Sosial Bina Sejahtera (YSBS). Dalam tayangan yang berjudul Karya Kasih Sang Romo (Romo Carolus) ini menceritakan karya-karya Romo Carolus bersama dengan YSBS di Cilacap dan sekitarnya. Beberapa karya kasih yang diangkat antara lain program infrastuktur, food security, pendidikan khususnya SMK dan Akademi Maritim Nusantara, dan pengembangan serta pembangunan daerah Kampung Laut. Semoga melalui tayangan ini dapat memberi inspirasi bagi kita semua untuk bisa berbagi kasih kepada semua orang tanpa melihat perbedaan baik status, suku, agama, dan ras yang ada. Karena kasih itu tidak mengenal batas, tanpa syarat, dan apa adanya.
Tayangan tersebut dapat dilihat di link dibawah ini:
Aksi Pembalakan Liar – Tanaman Asli Terancam Punah
Cilacap, SATELIT POST – Puluhan kayu gelondongan ditemukan oleh belasan anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) di Pulau Nusakambangan saat digelar razia para pembalak liar di pulau penjara, Kamis (17/11). Kayu gelondongan yang sudah ditebang ini, keburu diketahui petugas sehingga belum bisa diangkut oleh para pembalak liar.
Kasatpol PP Kabupaten Cilacap, Ditiasa Pradipta SH MSi melalui Kasubdit Penindakan, Agus Marhaena SSos mengatakan, lokasi penjarahan yang dilakukan para pembalak liar berada di Kali Jati atau sebelah barat Nusakambangan. Kayu yang ditebang ini merupakan pohon asli pulau tersebut.
“Dugaan sementara, para pembalak liar berasal dari daerah Jawa Barat. Mereka masuk ke Nusakambangan melalui Karang Lenong. Ada sejumlah penduduk yang menempati pulau tersebut melihat orang-orang ini melintas sebelum melakukan pembalakan liar,” katanya.
Agus menambahkan, para pembalak liar ini sudah tidak ada di lokasi saat petugas datang. Hal ini dimungkinkan karena para pembalak ini justru bakal mengangkut kayu curian pada malam hari.
“Kita harus berjalan sejauh 5KM untuk sampai ke lolasi dari pintu masuk Selok Jero. Kayu-kayu yang sudah ditebang itu dibiarkan begitu saja. Belum sempat dipotongi. Kemungkinan akan dibuat balok,” ujarnya.
Meski berulangkali dilakukan razia, kata dia namun pembalakan di Pulau Nusakambangan masih saja terjadi. Hal ini disebabkan tidak adanya petugas yang stand by atau berjaga 24 jam di pulau tersebut. Tak hanya itu, faktor lainnya karena lokasi penjarahan jauh dari bangunan penjara sehingga sulit terdeteksi.
“Pembalakan ini tidak boleh dibirakan. Kalau setiap hari ada penebangan, dipastikan tanaman asli Nusakambangan bisa punah. Diperlukan peran serta semua pihak untuk mengawasi pulau penjara tersebut. Ke depan kita akan semakin menggencarkan razia agar tidak ada lagi pembalakan liar di pulau itu,” katanya. Diketahui, satu tanaman asli Nusakambangan adalah pohon Plalar hydraokarus fitoralis. Tanaman ini diburu karena kualitasnya bagus. Pohon Plalar hydraokarus fitoralis usia dewasa rata-rata memiliki diameter 50cm.
Ia mengatakan, saat ini sudah ada Yayasan Sosial Bina Sejahtera (YSBS) yang peduli terhadap penghijauan pulau tersebut. Sejumlah orang dari YSBS yang ditempatkan di pulau tersebut untuk menanam pohon asli hutan Nusakambangan untuk melakukan penebangan kayu,” ujarnya.
Diketahui, ini bukan aksi pertama. Sebelumnya, penjarahan di Nusakambangan terkait pembalakan liar juga pernah terjadi/ pada November 2015, Satpol PP Cilacap juga menyita puluhan kayu gelondongan yang baru saja ditebang oleh para pembalak liar.
Puluhan batang kayu dengan panjang empat meter dan berdiameter 8 x 12 CM tersebut, kata dia, diamankan di wilayah Jengkolan atau ujung barat Nusakambangan. Lokasinya berada di atas bukit sehingga tidak ada orang yang mengetahui ketika mereka beraksi.
Ditengarai adanya pembalakan liar ini karena munculnya jalan ‘tikus’ di Nusakambangan. Jalan tersebut digunakan oleh orang tak bertanggungjawab untuk melakukan pembalakan liar.
Masalah yang muncul di Nusakambangan bukan hanya pembalakan liar. Komandan Pangakalan TNI AL Cilacap Kolonel Laut (S) Johannes Tambunan SH mengatakan, ada titik kerawanan yang harus diwaspadai, khususnya soal mobilisasi penduduk secara illegal.
“Beberapa waktu lalu, kami pernah ke Nusakambangan bagian barat pernah terjadi arus penduduk itu dari Pengandaran Jabar menuju ke Cilacap, melalui jalur Segara Anakan,” ujarnya. Menurutnya saat ini kejahatan atau tindak pidana melalui jalur laut sedang menjadi sorotan. (ron/ale)
CILACAP – Kepala Dispertanak Kabupaten Cilacap, Ir. Gunawan, MM mengatakan produktivitas padi di Kabupaten Cilacap dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan singnifikan. Produktivitas padi meningkat sebesar 8,40 persen dibandingkan dengan tahun 2014 yaitu 59,03 kwintal per hektar menjadi 63,99 kwintal per hektar pada tahun 2015 atau naik sebesar 4,96 kwintal per hektar.
”Untuk produksi pangan padi juga mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun 2014, dari 669.196 ton menjadi 888.644 ton pada tahun 2015, atau naik sebesar 189.479 ton naik sebesar 27,10 persen,” katanya ketika ditemui Selasa (01/11).
Keberhasilan lain yang dicapai pembangunan lain di bidang pertanian, lanjut Gunawan, yakni tercapainya target luas tanam musim tanam Oktober – Maret 2015/2016 seluas 74.470 hektar atau naik sebesar 9,33 persen dibanding dengan luas tanam musim tanam Oktober – Maret 2014/2015.
Dengan keberhasilan ini, Dispertanak Kabupaten Cilacap menerima penghargaan dari Kementrian Pertanian berupa bantuan Alsintan guna memdukung brigade tanam berupa 56 unit traktor roda dua, 11 unit traktor roda empat, 11 unit transplanter dan 13 unit pompa air.
Keberhasilan lain yang ikut mewarnai pembangunan pertanian adalah dengan diterimanya penghargaan oleh Unit Pelayanan Jasa Alsistan/UPJA Setyadadi desa Bojong Kecamatan Kawunganten yang berhasil meraih prestasi di tingkat Nasional. Penerimaan penghargaan diserahkan pada peringatan Hari Pangan Sedunia di Boyolali Oktober 2016.
Selain itu, pembangunan jaringan irigasi tingkat usaha tani/JITUT juga terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Pada 2014 JITUT yang berhasil dibangun sepanjang 24.832 km. Jumlah tersebut pada 2015 terus mengalami peningkatan sepanjang 37.700 km dan pada 2016 JITUT yang terbangun sepanjang 43.024 km.
Di bidang peternakan, jumlah produksi daging juga mengalami peningkatan dibanding dengan tahun 2014 dari 1.1138,4 ton menjadi 1.187,54 ton pada tahun 2015 atau mengalami kenaikan sebesar 4,31 persen.
Keberhasilan di bidang pertanian lainnya adalah diraihnya Juara I Komoditas buah Alpukat pada lomba buah tingkat Jawa Tengah pada 2015 lalu dan juara II tingkat Nasional Kontes buah Jeruk Pamelo pada 2016.
Irigasi: Wabup Cilacap H Akhmad Edi Susanto Meletakkan Batu Pertama Pembangunan JITUT
Maju: Pembangunan Saluran Irigasi Tersier untuk pengembangan sektor pertanian
Modern: Penggunaan alat pertanian modern untuk meningkatkan produksi pertanian