Blog

13 Jun
0

SMP YOS SOEDARSO GANDRUNGMANGU RAYAKAN HARDIKNAS DENGAN TRADISI TUMPENGAN PENUH RASA SYUKUR

Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2025 di SMP Yos Soedarso

Gandrungmangu berlangsung sederhana namun penuh makna. Tidak seperti biasanya yang dirayakan dengan upacara di lapangan, tahun ini para guru, staf, dan karyawan sekolah memilih merayakan momen penting ini dengan menggelar acara tumpengan di ruang guru. Suasana akrab dan kekeluargaan begitu terasa sejak pagi hari, mempererat ikatan di antara seluruh civitas akademika sekolah.

Acara tumpengan ini dilaksanakan pada Jumat, 2 Mei 2025, sebagai bentuk ungkapan syukur atas perjalanan pendidikan yang telah dilalui, serta harapan akan kemajuan pendidikan di masa depan. Satu buah tumpeng besar yang dikelilingi aneka lauk pauk khas Jawa seperti tempe orek, ayam goreng, urap sayur, dan telur balado menjadi pusat perhatian di ruangan tersebut. Tumpeng ini bukan sekadar hidangan, melainkan simbol nilai-nilai luhur seperti kerja sama, gotong royong, dan syukur.

Kegiatan dimula dengan doa bersama yang dipimpin oleh salah satu guru senior. Dalam doanya, ia mengungkapkan rasa syukur atas kesehatan, kebersamaan, dan semangat yang terus dijaga di lingkungan sekolah. Doa juga dipanjatkan bagi seluruh siswa agar terus diberikan semangat dalam belajar serta menjadi generasi penerus bangsa yang cerdas dan berbudi pekerti luhur.

Kepala SMP Yos Soedarso Gandrungmangu dalam sambutannya menyampaikan bahwa pendidikan bukan hanya terjadi di ruang kelas, tetapi juga tercermin dalam sikap, interaksi, dan semangat kolektif untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Ia juga mengingatkan bahwa kebersamaan dan komunikasi antarguru serta karyawan menjadi fondasi penting dalam membangun suasana sekolah yang harmonis dan mendukung perkembangan siswa.

Setelah sambutan, acara dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng yang dilakukan oleh kepala sekolah dan diberikan kepada guru termuda sebagai simbol regenerasi dan harapan baru dalam dunia pendidikan. Momen ini disambut tepuk tangan hangat dari seluruh peserta, menunjukkan semangat kebersamaan dan kepercayaan bahwa semangat Hardiknas harus diwariskan dari generasi ke generasi.

Sambil menikmati hidangan, suasana ruang guru dipenuhi canda tawa, cerita, dan nostalgia dari para guru yang mengenang kembali masa-masa awal mereka mengabdi di dunia pendidikan. Beberapa guru bahkan membagikan cerita inspiratif mengenai perjuangan mereka dalam mendidik siswa di tengah keterbatasan sarana yang dulu sempat dihadapi. Cerita-cerita itu menjadi pengingat bahwa pendidikan adalah panggilan hati, bukan sekadar pekerjaan.

Tak hanya menjadi ajang syukuran, kegiatan ini juga menjadi sarana evaluasi ringan. Para guru saling bertukar pandangan mengenai tantangan dan harapan terhadap pembelajaran di masa mendatang, khususnya dalam menyikapi perkembangan teknologi dan kebutuhan generasi muda yang semakin kompleks. Diskusi ringan ini menjadi langkah awal untuk merancang inovasi pembelajaran yang lebih adaptif dan relevan.

Para staf tata usaha dan karyawan sekolah pun merasa sangat dihargai karena turut dilibatkan dalam momen kebersamaan ini. Mereka mengungkapkan kebanggaan dapat menjadi bagian dari proses pendidikan, walau tidak secara langsung mengajar. Hal ini memperkuat semangat bahwa pendidikan adalah kerja kolektif seluruh elemen sekolah, bukan hanya tanggung jawab guru semata.

Meskipun sederhana, acara tumpengan dalam rangka Hardiknas ini meninggalkan kesan mendalam bagi seluruh peserta. Nilai-nilai gotong royong, penghargaan terhadap budaya, serta semangat kebersamaan benar-benar terasa di setiap detik kegiatan. Peringatan ini menjadi pengingat bahwa pendidikan sejatinya tidak hanya mencetak cerdasnya otak, tetapi juga hangatnya hati dan kuatnya karakter.

Dengan semangat Hari Pendidikan Nasional 2025, SMP Yos Soedarso Gandrungmangu menegaskan komitmennya untuk terus menjadi bagian dari perjuangan mencerdaskan anak bangsa. Melalui langkah-langkah kecil seperti tumpengan ini, semangat kebangsaan dan pendidikan karakter terus dihidupkan dalam keseharian komunitas sekolah.

Penulis : Gladys – Doc.Seketariat YSBS @2025

Read More
13 Jun
0

ANAK-ANAK TK YOS SUDARSO KROYA TERIMA OLEH-OLEH ISTIMEWA DARI ROMO PETRUS SEBELUM BERANGKAT KE JAKARTA

Pada Senin, 19 Mei 2025, suasana ceria menyelimuti halaman TK Yos Sudarso Kroya ketika para siswa menerima oleh-oleh istimewa dari Romo Petrus sebelum keberangkatannya menuju Jakarta. Pemberian oleh-oleh ini menjadi bentuk perhatian dan kasih sayang dari Romo Petrus kepada anak-anak, yang selama ini telah menjadi bagian dari komunitas pendidikan Yos Sudarso. Anak-anak tampak antusias dan bahagia menerima bingkisan berisi aneka makanan ringan seperti keripik dan buah jeruk segar.

Dalam momen penuh kehangatan ini, Romo Petrus menyampaikan salam perpisahan singkat melalui para guru, seraya menitipkan harapan agar anak-anak terus tumbuh dalam keceriaan dan semangat belajar. Pemberian oleh-oleh ini tidak hanya menjadi simbol kepedulian, tetapi juga bagian dari pendidikan karakter, di mana anak-anak belajar tentang makna perhatian, syukur, dan rasa terima kasih.

Anak-anak dengan semangat tinggi menunjukkan oleh-oleh yang mereka dapatkan kepada guru dan orang tua. Mereka mengangkat tinggi plastik berisi keripik dan jeruk, memamerkan senyum lebar penuh kebahagiaan. Beberapa dari mereka bahkan secara spontan mengucapkan terima kasih dan mengucapkan doa untuk Romo Petrus agar selalu diberi kesehatan dan kelancaran dalam perjalanan tugasnya di ibu kota.

Para guru TK Yos Sudarso Kroya turut merasa terharu dan bersyukur atas momen sederhana namun penuh makna tersebut. “Anak-anak sangat senang, dan ini bisa jadi pengalaman indah yang akan mereka ingat,” ujar salah satu guru sambil mendampingi siswa-siswinya. Ia menambahkan bahwa momen seperti ini sangat berharga dalam menanamkan nilai-nilai positif kepada anak-anak sejak dini.

Kegiatan ini juga menjadi bukti nyata adanya hubungan yang erat dan harmonis antara pihak sekolah, komunitas gereja, dan keluarga besar Yos Sudarso. Tidak hanya fokus pada pendidikan akademik, TK Yos Sudarso Kroya juga aktif membangun iklim kebersamaan yang mendukung perkembangan emosional dan sosial anak-anak.

Di tengah rutinitas belajar yang menyenangkan, momen-momen seperti ini memberikan warna tersendiri dalam kehidupan sekolah. Anak-anak belajar bukan hanya dari buku atau pengajaran guru, tetapi juga dari pengalaman nyata yang membentuk kepekaan sosial dan rasa cinta terhadap sesama.

Sebagai bentuk dokumentasi, para guru mengabadikan momen ini dalam foto-foto yang menggambarkan keceriaan anak-anak saat menerima oleh-oleh. Foto-foto tersebut nantinya akan dijadikan bagian dari arsip kegiatan sekolah serta bisa ditampilkan dalam majalah dinding dan media sosial sekolah, agar orang tua dan masyarakat turut merasakan kebahagiaan yang sama.

Penulis : Gladys – Doc.Seketariat YSBS @2025

Read More
13 Jun
0

TK YOS SUDARSO KROYA MERIAHKAN HARDIKNAS DENGAN PAKAIAN TRADISIONAL DAN PENTAS CERIA ANAK

Dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional 2025, TK Yos Sudarso Kroya menyelenggarakan serangkaian kegiatan penuh warna dan semangat pada Jumat, 2 Mei 2025. Kegiatan yang berlangsung di halaman sekolah ini menjadi momentum yang sangat spesial bagi seluruh anak didik, guru, dan orang tua murid. Dengan mengusung tema “Anak Ceria, Budaya Kaya, Indonesia Jaya”, perayaan ini bertujuan menanamkan kecintaan terhadap budaya bangsa sejak usia dini.

Sejak pagi hari, suasana sekolah sudah semarak dengan kehadiran anak-anak yang mengenakan berbagai pakaian adat dari seluruh penjuru Indonesia. Ada yang memakai kebaya dan batik khas Jawa, kain ulos dari Sumatra Utara, pakaian adat Minang, hingga busana tradisional dari Bali dan Kalimantan. Pemandangan ini menampilkan betapa kayanya ragam budaya Indonesia yang dikenalkan kepada anak-anak dalam cara yang menyenangkan dan visual.

Acara dimulai dengan kegiatan baris-berbaris sederhana dan upacara mini di bawah bimbingan para guru. Meski masih belia, para siswa mengikuti jalannya kegiatan dengan penuh semangat dan antusiasme. Lagu kebangsaan Indonesia Raya dinyanyikan bersama-sama, disusul dengan lagu-lagu nasional lainnya yang telah dilatih sebelumnya. Suara riang anak-anak memenuhi udara pagi, menciptakan suasana haru dan bangga bagi para orang tua yang turut menyaksikan.

Para guru pun turut berpartisipasi dalam kegiatan ini dengan mengenakan busana adat, ikut menari bersama anak-anak, serta membimbing mereka dalam setiap sesi kegiatan. Kegiatan ini tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga sebagai bentuk pembelajaran kontekstual mengenai keberagaman budaya, kerja sama, dan keberanian tampil di depan umum.

Acara kemudian ditutup dengan sesi foto bersama yang melibatkan seluruh siswa, guru, dan beberapa orang tua murid yang hadir. Latar belakang berisi dekorasi bertema Hardiknas dan budaya Indonesia menjadi tempat favorit anak-anak berfoto, menunjukkan senyum lebar dan rasa bangga mereka dengan busana tradisional yang dikenakan. Foto-foto ini akan menjadi kenangan indah yang membekas hingga mereka dewasa.

Pihak sekolah menyampaikan bahwa kegiatan seperti ini akan menjadi program tahunan sebagai bagian dari pendidikan karakter. Dengan pendekatan yang menyenangkan, anak-anak diajak memahami arti penting pendidikan dan cinta tanah air dengan cara yang sesuai dengan dunia mereka. Peran serta orang tua pun dinilai sangat penting dalam menciptakan lingkungan belajar yang positif di rumah maupun di sekolah.

Perayaan Hardiknas di TK Yos Sudarso Kroya tahun ini menjadi bukti bahwa semangat nasionalisme dan pendidikan karakter dapat tumbuh dengan subur sejak usia dini, bila ditanamkan melalui kegiatan yang penuh kasih sayang, keceriaan, dan makna budaya. Pendidikan bukan sekadar pelajaran di kelas, tetapi pengalaman yang menghidupkan nilai-nilai luhur bangsa secara nyata dalam keseharian anak-anak.

Penulis : Gladys – Doc.Seketariat YSBS @2025

Read More
13 Jun
0

SMK YOS SOEDARSO SIDAREJA GELAR UPACARA HARDIKNAS PENUH MAKNA DENGAN NUANSA LURIK DAN PRAMUKA

Dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang jatuh pada tanggal 2 Mei 2025, SMK Yos Soedarso Sidareja menggelar upacara bendera dengan suasana penuh makna dan keunikan tersendiri. Bertempat di lapangan sekolah, seluruh siswa hadir dengan mengenakan seragam Pramuka lengkap, sementara para guru tampil anggun dan berwibawa dalam balutan busana tradisional lurik khas Jawa. Perpaduan dua identitas ini menjadi simbol kebhinekaan dan semangat pelestarian budaya dalam dunia pendidikan.

Sejak pagi, siswa-siswi sudah berbaris rapi dengan penuh antusias menantikan dimulainya upacara. Kehadiran para guru dengan lurik bermotif klasik dalam berbagai warna memberi nuansa adat yang kuat dan menciptakan pemandangan indah di tengah semaraknya peringatan nasional. Busana para guru pria dilengkapi dengan ikat kepala atau blangkon, sementara para guru wanita mengenakan sanggul dan selendang, memperkuat aura Jawa yang kental di tengah upacara tersebut.

Upacara dimulai pukul 07.00 WIB dengan pengibaran bendera Merah Putih yang berlangsung khidmat. Lagu Indonesia Raya menggema penuh semangat dari seluruh peserta upacara, mencerminkan kecintaan terhadap tanah air. Para petugas upacara dari siswa kelas

XI menunjukkan kedisiplinan dan kekompakan yang luar biasa dalam menjalankan tugasnya. Sorotan pun tertuju pada pembina upacara yang membacakan amanat dari Menteri Pendidikan dengan suara lantang dan penuh semangat.

Kemeriahan peringatan Hardiknas kali ini tidak hanya memberi kenangan indah bagi para siswa dan guru, tetapi juga memperkuat rasa cinta terhadap bangsa dan budaya sendiri. Hal ini sejalan dengan semangat “Merdeka Belajar”, di mana pendidikan diberikan ruang untuk mengakomodasi nilai-nilai lokal dalam pembelajaran sehari-hari. Dengan terlaksananya upacara yang lancar dan bermakna, SMK Yos Soedarso Sidareja kembali menegaskan komitmennya untuk menjadi sekolah yang tidak hanya unggul dalam akademik dan keterampilan, tetapi juga dalam membentuk pribadi yang berkarakter, berbudaya, dan berjiwa nasionalis.

Penulis : Gladys – Doc.Seketariat YSBS @2025

Read More
13 Jun
0

SD PIUS SIDAREJA : GELAR PERINGATAN HARDIKNAS DENGAN NUANSA BUDAYA DAN KEBERSAMAAN

Dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang jatuh pada tanggal 2 Mei 2025, SD Plus Pius Sidareja menggelar serangkaian kegiatan penuh semangat, edukatif, dan sarat dengan nilai-nilai budaya. Bertempat di halaman sekolah yang rindang dan teduh, kegiatan dimulai dan diikuti oleh seluruh siswa, guru, serta staf sekolah dengan penuh antusias. Kemeriahan ini menjadi wujud nyata kecintaan terhadap dunia pendidikan serta penghargaan terhadap jasa para pahlawan pendidikan bangsa.

Rangkaian kegiatan diawali dengan pelaksanaan upacara bendera secara khidmat. Para siswa berdiri tegak di bawah sinar matahari pagi, mengikuti setiap instruksi dengan tertib. Petugas upacara berasal dari siswa kelas lima dan enam yang telah dilatih sebelumnya. Prosesi dimulai dengan pengibaran bendera Merah Putih diiringi lagu Indonesia Raya, dilanjutkan dengan pembacaan teks Pancasila, UUD 1945, dan ikrar siswa.

Usai upacara dan sesi motivasi, siswa-siswi mengikuti sesi foto bersama di halaman depan sekolah. Dengan latar belakang dekorasi khas Hardiknas, senyum ceria terpancar dari wajah setiap anak, mencerminkan suasana kebersamaan dan semangat nasionalisme yang tumbuh sejak dini. Foto-foto ini juga menjadi dokumentasi penting dalam perjalanan pendidikan mereka.

Peringatan Hardiknas 2025 di SD Plus Pius Sidareja tak hanya menjadi momen seremonial, tetapi juga sarana membangun semangat cinta budaya, kebersamaan, dan pembentukan karakter siswa. Semoga semangat ini terus tumbuh dan menginspirasi generasi muda untuk mencintai pendidikan dan bangsa sejak usia dini.

Penulis : Gladys – Doc.Seketariat YSBS @2025

Read More
13 Jun
0

Cerita Ceria Hari Pendidikan Nasional TK Yos Sudarso  Kawunganten

Jum’at, 02 Mei 2025

Hari Pendidikan Nasional sendiri adalah momentum yang penting bagi kita semua khusus nya bagi dunia Pendidikan kita karena dalam peringatan ini kita diajak memperingati hari lahirnya semangat Kebangkitan Pendidikan di Indonesia.

Kepala Sekolah, Guru dan Karyawan TK Yos Sudarso Kawunganten, bersama anak – anak  nya yang mungil dan manis ikut memeriahkan Peringatan Hari Penididikan Nasional yang jatuh pada tanggal 02 Mei dan mengajak anak – anak mengenang Kelahiran Bapak Pendidikan Kita Ki Hajar Dewantara sebagai Bapak Pendidikan Nasional.

Anak – anak diajak mengikuti upacara dengan mengenakan baju adat kas Indonesia yang dikuiti oleh Guru dan Karyawan TK Yos Sudarso Kawunganten. Betapa antusias nya para anak – anak untuk mengikuti upacar tersebut dengan hikmat yang diikuti oleh semua Guru dan Karyawan serta Kepala Sekolah TK Yos Sudarso Kawunganten.

Terpancar rona kebahagian dan kegembiraan pada anak – anak saat melaksanakan upacara Hari Pendidikan Nasional dengan segala tingkah alami yang mereka lakukan.

Disela upacara Kepala Sekolah TK Yos Sudarso Kawunganten Ibu Veronica Suhartini mengenalkan kepada anak – anak tentang Bapak Ki Hajar Dewantara. Mengapa cerita ini disampaikan, agar anak – anak dapat mencintai dunia pendidikan dan menumbuhkan jiwa nasionalisme sejak dini yang bermanfaat bagi mereka kelak saat Dewasa nanti.

Suatu kebahagian bagi Ibu Victoria Suhartini selaku Kepala Sekolah TK Yos Sudarso Kawunganten, karena anak – anak merasakan kegembiraan dan kecerian dalam melaksanakan kegiatan Perayaan Hari Pendidikan Nasional. Dan berharap dapat menambahkan jiwa nasionalisme dalam diri anak -anak TK Yos Sudarso Kawunganten.

Penulis : Dina Nur Hidayah – Doc. Sekretariat YSBS@2025

Read More
13 Jun
0

TEKS RESENSI BUKU : GOTONG ROYONG MEMUTUS RANTAI KEKERASAN

  1. IDENTITAS BUKU

Judul                         : Gotong Royong Memutus Rantai Kekerasan

Penulis                     : Robertus Sutriyono

Cetakan Pertama   : CV. Rizquna, September 2021

Cetakan Kedua       : CV. Rizquna, November 2021

Cetakan Ketiga       : OBOR, Desember 2023

Inspirasi                  : Program Pengasuhan Karya Mino Martani – Yayasan

                                 Sosial Bina Sejahtera (YSBS)

Didukung oleh       : ChildFund International di Indonesia

ISBN                          : 978-623-6018-58-3

Jumlah Halaman   : xviii+156

  1. SINOPSIS

Buku ini menyajikan rangkaian kisah nyata dari ibu-ibu di dua desa pinggir laut Cilacap yang mengikuti program pengasuhan anak. Sejumlah narasumber awalnya pernah mengalami kekerasan dalam keluarga baik fisik maupun emosional. Setelah mengikuti proses pendampingan unit Mino Martani – YSBS, mereka bertransformasi menjadi orang tua yang lembut, penyayang, dan memutuskan rantai kekerasan pada anak mereka.

Contohnya, sebelum mengalami dan mengikuti pembelajaran parenting, seorang narasumber mengakui bahwa ia gampang tersulut emosi pada anaknya dan melakukan kekerasan. “Dulu sebelum mengenal program Parenting saya, kalau ada masalah saya langsung pukul anak saya. Keras pukulnya” (hal. 88). Namun berkat pendampingan dan pengajaran mengenai program parenting, mereka berubah menjadi orang tua (terutama ibu) yang baik. “Alhamdulillah, sekarang setelah ikut program parenting, saya mendapatkan banyak pengetahuan baru. Saya sudah tidak pernah memukul anak” (hal. 89).

Terlihat pada salah satu halaman dalam buku ini mengatakan bahwa “akses menuju desa cukup sulit, terutama saat hujan”. Hal ini memperlihatkan bagaimana program ini menjangkau daerah terpencil dengan pendekatan langsung ke masyarakat. Selain itu, tertulis bahwa beberapa fasilitator yang lebih muda memiliki latar belakang pendidikan setingkat SMP atau bahkan SMA. Sementara narasumber sebagai peserta program parenting juga memiliki tingkat pendidikan yang beragam, mulai dari SD, SMP, hingga SMA. Hal ini menunjukan bahwa program ini tidak memandang atau bahkan menghakimi peserta berdasarkan tingkat pendidikan mereka, namun program ini menyambut dengan hangat semua peserta yang bersedia untuk diajarkan menjadi orang tua yang lebih baik lagi untuk tumbuh kembang anak-anak mereka.

  1. ANALISIS ISI BUKU

1. Struktur Naratif & Kumpulan Cerita

Buku tersusun dari delapan bab/kisah dengan format naratif, memudahkan pembaca mengikutinya tanpa merasa berat. Setiap bab membahas perjalanan keluarga yang bertransformasi melalui gotong royong dan pengasuhan lembut.

2. Aspek Emosional & Psikologis

Terdapat banyak refleksi pribadi dan keterbukaan dari para narasumber mengenai trauma masa kecil mereka. Buku ini menyentuh dari sisi empati: pentingnya menyadari pola kekerasan turun-temurun, lalu menyadari dan memilih untuk menghentikannya.

3. Pendekatan Komunitas & Budaya Lokal

Disoroti bagaimana nilai budaya Indonesia khususnya gotong royong digali menjadi strategi penguatan keluarga dan komunitas. Kolaborasi antara lembaga lokal dan ChildFund memperlihatkan kemitraan internasional-lokal yang berdaya guna.

4. Kualitas Penulisan dan Bahasa

Ditulis dengan bahasa ringan dan mudah dibaca, buku ini cocok untuk kalangan non-akademis namun tetap sarat pesan mendalam. Tepat untuk pembaca umum yang mencari inspirasi konkret di lapangan.

5. Kelebihan :

  1. Realisasi Lapangan: Kisah diambil dari observasi langsung di daerah terpencil Cilacap, memberikan nuansa nyata dan konkret  .
  2. Solusi Nyata: Menyajikan solusi parenting berbasis komunitas, bukan sekadar teori.
  3. Emosi & Empati: Banyak momen emosional yang menyentuh dan menggugah kesadaran pembaca.
  4. Kolaborasi dari Banyak Pihak: Kombinasi antara lembaga lokal, nasional, dan internasional memperkuat legitimasi dan potensi replikasi di daerah lain.
  5. Adanya Dokumentasi Visual: Ilustrasi atau foto kegiatan lapangan akan semakin memperkaya narasi.

6. Kelemahan :

  1. Kurangnya Data Statistik: Tidak banyak data kuantitatif atau statistik pendukung untuk memperkuat narasi.
  2. Arah Kebijakan: Buku fokus pada narasi keluarga, kurang menyinggung secara langsung implikasi kebijakan atau rekomendasi untuk pemangku kepentingan.

  1. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Gotong Royong Memutus Rantai Kekerasan adalah karya yang menggugah, relevan, dan penuh inspirasi. Buku ini membuktikan bahwa perubahan sosial terutama dalam mengakhiri kekerasan pada anak bisa dimulai dari intervensi kecil melalui pendekatan komunitas. Cocok dibaca oleh orang tua, pekerja sosial, pendidik, pembuat kebijakan, serta relawan di bidang perlindungan anak.

Rating: ★★★★☆ (4/5)

Note : Bagi yang berminat untuk membeli buku ini, hanya diperlukan untuk membayar harga ganti cetak buku sejumlah Rp. 30.000 saja dan silahkan hubungi nomor WhatsApp 0813-2668-4648 ( A.N. Ibu Rendra ) untuk konfirmasi mengenai pembelian buku.

Penulis Resensi: Gladys – Doc. Sekretariat YSBS@2025

Read More
12 Jun
0

Membangun Generasi Cerdas Finansial: Program PKHLK untuk Anak Usia 8-14 Tahun di Cilacap

Unit Mino Martani – YSBS, sebagai Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) terdaftar di Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah, berkomitmen memperkuat tiga pilar utama: Perlindungan Anak (Child Protection), Pemberdayaan Pemuda (Youth Livelihood), dan Perubahan Iklim (Climate Change).

Bersama ChildFund International di Indonesia—sebuah lembaga nirlaba global yang berfokus pada penciptaan dunia ramah anak—kami memberdayakan masyarakat di desa tertinggal, khususnya anak-anak dan keluarga rentan. Salah satu program unggulan kami dalam ranah Child Protection adalah Pendidikan Kecakapan Hidup Literasi Keuangan (PKHLK) untuk anak usia 8–14 tahun.

Mengapa Literasi Keuangan Penting bagi Anak?

Anak-anak yang memahami konsep keuangan sejak dini akan tumbuh menjadi individu yang mandiri, bertanggung jawab, dan mampu mengambil keputusan finansial yang cerdas. Melalui PKHLK, kami membekali mereka dengan:

  • Pemahaman dasar tentang uang dan nilainya dalam kehidupan sehari-hari.
  • Kebiasaan menabung dan mengelola keuangan dengan bijak.
  • Keterampilan membuat keputusan finansial sederhana.
  • Nilai tanggung jawab dalam penggunaan uang.

Lokasi Pilot Project PKHLK

Program ini diujicobakan di beberapa desa dan sekolah di Kabupaten Cilacap, meliputi:

  1. Kelompok Komunitas:
  2. Desa Panikel
  3. Desa Ujungalang, Kecamatan Kampung Laut
  4. Desa Sidasari, Kecamatan Cipari
  5. Kelompok Sekolah:
  6. SDN Ujungalang 01
  7. SDN Ujungalang 03
  8. SDN Cipari 03

Tujuan Program PKHLK

  • Membentuk karakter finansial yang baik sejak dini.
  • Mengurangi kebiasaan konsumtif dan meningkatkan kesadaran menabung.
  • Mempersiapkan anak menjadi generasi yang mandiri dan mampu mengelola keuangan dengan bijak di masa depan.

Dampak yang Diharapkan

Dengan memberikan pendidikan literasi keuangan sejak usia dini, kami berharap anak-anak dapat:

  1. Memiliki perencanaan keuangan sederhana.
  2. Mengurangi ketergantungan pada orang tua dalam hal pengelolaan uang.
  3. Menjadi agen perubahan dalam keluarga dan komunitasnya terkait kesadaran finansial

Testimoni:

  1. Nadin, Desa Sidasari Kecamatan Cipari  Kabupaten Cilacap

“Aku sekarang jadi rajin menabung! Dulu uang jajan selalu habis buat jajan sembarangan. Sekarang aku sudah bisa bedakan mana kebutuhan dan keinginan. Terima kasih Mino Martani!”

#MinoMartaniYSBS #ChildProtection #YouthEmpowerment #ClimateAction #ChildFundIndonesia

Read More
12 Jun
0

Wujudkan Dunia Ramah Anak Melalui 3 Pilar Utama

Satu Visi, Tiga Pilar, Ribuan Dampak Nyata

Unit Mino Martani – YSBS adalah Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) resmi terdaftar di Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah, berkomitmen membangun masyarakat berkelanjutan melalui tiga pilar utama (1) Child Protection (Perlindungan Anak), (2) Youth Livelihood (Pemberdayaan Orang Muda), (3) Climate Change (Adaptasi Perubahan Iklim). Bersama ChildFund International di Indonesia—sebuah lembaga nirlaba global yang berfokus pada penciptaan dunia ramah anak—kami memberdayakan masyarakat di desa tertinggal, khususnya anak-anak, orang muda, dan keluarga rentan.

Sebagai unit dari Yayasan Sosial Bina Sejahtera (YSBS), Mino Martani telah 44 tahun berdedikasi dalam pemberdayaan masyarakat, bekerja di 2 Kabupaten (Banyumas & Cilacap), 4 Kecamatan (Sokaraja, Kebasen, Cipari, Kampung Laut), dan 13 Desa, dengan tim ahli di bidang Perlindungan Anak, Pemberdayaan Pemuda, dan Adaptasi Perubahan Iklim, kami telah menjangkau 54.015 anak, orang muda, dan keluarga di desa dampingan.

Tantangan & Solusi yang Kami Hadirkan

  1. Perlindungan Anak (Child Protection)
  2. Masalah:
  3. Tingginya angka kekerasan pada anak di masyarakat & sekolah
  4. Banyak anak tidak bersekolah di Banyumas & Cilacap
  5. Solusi:
  6. Pendekatan berbasis komunitas untuk pencegahan kekerasan
  7. Edukasi keluarga rentan tentang hak anak
  8. Program Pendidikan Kecakapan Hidup (termasuk literasi keuangan)
  9. Pemberdayaan Orang Muda (Youth Livelihood)
    1. Masalah:
  10. Minimnya keterampilan & lapangan kerja bagi pemuda
    1. Solusi:
  11. Pelatihan kewirausahaan & keterampilan kerja
  12. Pendampingan pemuda sebagai agen perubahan
  13. Penguatan ekonomi keluarga rentan

3. Adaptasi Perubahan Iklim (Climate Change)

Masalah:

  • Abrasi pantai, banjir rob, kekeringan di wilayah dampingan

Solusi:

  • Edukasi mitigasi bencana berbasis komunitas
  • Aksi penghijauan & konservasi lingkungan
  • Penguatan ketahanan iklim bagi keluarga rentan

Dengan pengalaman yang cukup matang dalam pemberdayaan Masyarakat, didukung oleh SDM ahli di bidang perlindungan anak, pemuda dan lingkungan, dan dukungan dari berbagai stakeholder dan NGO international serta komunitas pemerhati anak lainnya yang memiliki vis sejalan dalam pendekatan holistic berbasis komunitas dan keluarga, maka cita-cita Unit Mino Martani YSBS untuk mewujudkan dunia yang ramah anak dapat dengan mudah tercapai.

Mari Bersama Ciptakan Dunia Ramah Anak! Setiap dukungan Anda membantu kami, melindungi lebih banyak anak dari kekerasan, memberdayakan pemuda sebagai generasi mandiri, membangun ketahanan masyarakat terhadap perubahan iklim.

Penulis : Lisa Indah Prasetyanti – Mino Martani – Doc. Sekretariat YSBS@2025

#MinoMartaniYSBS #ChildProtection #YouthEmpowerment #ClimateAction #ChildFundIndonesia

Read More
22 Mei
0

HUT SMK Yos Soedarso Sidareja ke 35

SMK Yos Soedarso Sidareja bekerjasama dengan Nasmoco membuka service pelanggan Toyota pada 22 dan 23 Mei 2017. Kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka HUT SMK Yos Soedarso ke 35. Tujuan kegiatan ini antara lain agar masyarakat semakin mengenal peran serta SMK Yos Soedarso Sidareja.

Berikut beberapa foto kegiatan dalam rangka HUT SMK Yos Soedarso Sidareja ke 35

K640_IMG-20170522-WA0004
K640_IMG-20170522-WA0005
K640_IMG-20170522-WA0007
K640_IMG-20170522-WA0012
K640_IMG-20170522-WA0003
IMG-20170522-WA0006

      

K640_IMG-20170522-WA0013

Selamat ulang tahun SMK Yos Soedarso ke 35, semoga tetap jaya, terus maju dan berkembang, sukses selalu. YOSSIDA JAYA!!!

Read More