Share this article

Tak kalah semarak dengan sekolah-sekolah lain, SMP Yos Jeruklegi turut menyemarakkan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2025 dengan cara yang unik dan bermakna. Bertempat di halaman sekolah, upacara Hardiknas dilangsungkan pada Jumat, 2 Mei 2025, dan diikuti oleh seluruh civitas akademika dengan mengenakan pakaian adat dari berbagai daerah di Indonesia. Warna-warni busana tradisional yang dikenakan para siswa dan guru menghadirkan suasana penuh semangat, keceriaan, dan kebanggaan terhadap warisan budaya bangsa.

Sejak pagi hari, suasana sekolah terasa berbeda. Para siswa tampak sumringah mengenakan pakaian adat seperti batik, kebaya, ulos, songket, hingga sarung khas dari berbagai daerah. Guru-guru pun tak kalah antusias, mengenakan busana adat dengan penuh percaya diri, menciptakan pemandangan yang tak hanya menarik tetapi juga edukatif. Anak-anak saling mengagumi penampilan teman-teman mereka, dan secara tidak langsung belajar mengenai keberagaman budaya tanah air.

Upacara dimulai dengan petugas yang terdiri dari siswa-siswi terpilih dari berbagai kelas. Meskipun menggunakan pakaian tradisional, mereka tetap menjalankan tugasnya dengan penuh disiplin dan tanggung jawab. Prosesi upacara berjalan tertib dan khidmat, dimulai dari pengibaran bendera Merah Putih, pembacaan teks Pancasila, UUD 1945, serta menyanyikan lagu Indonesia Raya dan lagu nasional lainnya yang menggugah semangat kebangsaan.

Yang paling menyita perhatian adalah penampilan paduan suara yang membawakan lagu-lagu nasional seperti “Tanah Airku” dan “Satu Nusa Satu Bangsa”. Penampilan ini mendapat sambutan hangat dari para siswa yang tampak antusias dan bahkan ikut bernyanyi bersama. Dengan pakaian adat yang dikenakan, penampilan tersebut seolah menjadi simbol dari perpaduan antara pendidikan dan kebudayaan yang saling menguatkan.

Dengan semangat Hardiknas, SMP Yos Jeruklegi membuktikan bahwa pendidikan tidak harus selalu di ruang kelas dengan buku dan papan tulis. Justru melalui kegiatan tematik seperti ini, nilai-nilai nasionalisme, gotong royong, dan cinta budaya dapat ditanamkan secara mendalam dan membekas dalam jiwa para siswa. Semoga semangat ini terus tumbuh dan berkembang di tahun-tahun mendatang.

Penulis : Gladys – Doc.Seketariat YSBS @2025


Share this article