Blog

09 Jul
0

KUNJUNGAN RUTIN TIM PACE RUANG CERITA DAN PENDAMPINGAN DI ASRAMA PUTRI

Senin, 12 Juni 2023, kami bersama TIM PACE kembali melaksanakan kunjungan rutin ke Asrama Putri Papua di Sidareja. Seperti biasa, kunjungan ini menjadi momen yang hangat dan ditunggu-tunggu, bukan hanya oleh para siswi, tetapi juga oleh kami sebagai pendamping. Setiap kunjungan bukan sekadar kegiatan formal, melainkan perjumpaan yang dipenuhi cerita, tawa, dan ruang refleksi bersama. Dalam suasana yang sederhana, kami bisa saling mendengarkan dan menguatkan satu sama lain. Dalam kunjungan kali ini, kami duduk bersama para siswi dan mendengarkan cerita-cerita mereka. Ada banyak hal menarik yang mereka bagikan mulai dari pengalaman sehari-hari di sekolah, suasana belajar di kelas, hingga kisah-kisah kecil yang membuat mereka tertawa atau merasa bangga. Cerita-cerita itu menandakan bahwa mereka mulai terbuka, merasa nyaman, dan percaya bahwa mereka didampingi dan diperhatikan dengan sungguh.

Kami juga menyampaikan beberapa hal yang kami amati dan alami selama berinteraksi dengan mereka. Pertukaran cerita ini menjadi cara untuk membangun hubungan yang saling mendukung dan menumbuhkan kepercayaan. Kami melihat bahwa dari waktu ke waktu, para Putri Papua ini menunjukkan perkembangan yang sangat baik, baik dalam hal kemandirian, tanggung jawab, maupun semangat belajar mereka. Namun, di balik semangat itu, mereka juga dengan jujur menceritakan tantangan yang mereka hadapi. Dalam perbincangan, kembali muncul keluhan tentang kesulitan memahami pelajaran matematika dan bahasa Inggris. Dua mata pelajaran ini menjadi momok yang cukup besar bagi sebagian besar dari mereka. Mereka merasa kurang percaya diri dan sering tertinggal dalam memahami materi yang disampaikan di kelas.

Mendengar hal tersebut, kami tidak hanya mencatatnya sebagai informasi, tetapi juga berusaha mencari solusi bersama. Kami menyampaikan bahwa kesulitan itu wajar, dan yang terpenting adalah terus berusaha dan tidak takut untuk bertanya atau meminta bantuan. Kami juga mengajak mereka untuk melihat proses belajar sebagai perjalanan panjang yang penuh kesempatan untuk berkembang.

Kami merasa semakin dipanggil untuk menjadi jembatan yang membantu mereka mengatasi hambatan-hambatan dalam belajar. Kami menyadari bahwa dukungan emosional, penguatan motivasi, dan bantuan belajar yang konkret sangat dibutuhkan. Karenanya, kami mulai merencanakan cara-cara pendampingan tambahan yang bisa membantu mereka lebih memahami mata pelajaran yang dirasa sulit.

Kunjungan kali ini kembali menguatkan semangat kami dalam mendampingi mereka. Melihat wajah-wajah mereka yang mulai terbuka, mendengar suara mereka yang mulai berani berbagi, dan menyaksikan pertumbuhan kecil yang terjadi dari hari ke hari, membuat kami yakin bahwa perjalanan ini bukan sia-sia. Kami percaya bahwa dengan pendampingan yang sabar dan penuh kasih, mereka akan terus bertumbuh menjadi pribadi-pribadi yang kuat dan penuh harapan.

Penulis: Chr.Rr.Ika Yuni Astuti

Editor: Gladys – Doc. Sekretariat YSBS@2025

Read More
08 Jul
0

KUNJUNGAN ROTARY THAILAND CERIA DAN HANGAT BERSAMA PUTRI-PUTRI ASRAMA PACE

 Pada Jumat, 05 Mei 2023, SMK Yos Sudarso dan Asrama PACE Sidareja kedatangan tamu istimewa dari Rotary Thailand yang didampingi oleh Romo Carolus. Kunjungan ini menjadi momen penuh kehangatan dan sukacita, baik bagi para tamu maupun bagi para siswi Putri Papua yang tinggal di asrama. Kedatangan tamu dari luar negeri ini disambut dengan antusias dan semangat oleh seluruh warga sekolah dan asrama. Kehadiran Ibu Nitaya sebagai salah satu perwakilan Rotary Thailand memberikan kesan yang sangat positif. Ia sangat terkesan dengan energi dan respon yang ditunjukkan oleh para Putri Papua. Dalam berbagai kesempatan selama kunjungan, para siswi menunjukkan sikap ramah, terbuka, dan penuh semangat. Ini menjadi cerminan dari pembinaan karakter yang berjalan baik di lingkungan sekolah dan asrama.

Salah satu momen paling berkesan terjadi ketika para tamu mengajak para siswi untuk berfoto bersama. Tanpa ragu, para Putri Papua merespon ajakan tersebut dengan penuh antusias. Mereka tidak hanya sekadar berdiri kaku untuk difoto, tetapi dengan spontan menunjukkan berbagai gaya ceria yang mencerminkan kepribadian mereka yang hangat dan menyenangkan. Momen ini membuat suasana kunjungan menjadi lebih akrab dan penuh tawa

Ibu Nitaya mengungkapkan bahwa ia merasakan kehangatan dan kegembiraan dari para siswi. Hal ini membuktikan bahwa mereka tidak hanya mampu menerima tamu dengan baik, tetapi juga mampu menciptakan suasana yang menyenangkan bagi siapa pun yang datang. Kemampuan untuk menjalin komunikasi lintas budaya seperti ini merupakan nilai tambah yang penting dalam membentuk pribadi yang terbuka dan siap menghadapi dunia luar.

Kunjungan ini juga menjadi ruang dialog dan pertukaran pengalaman antarbudaya. Para tamu dari Rotary Thailand berkesempatan melihat secara langsung suasana pembinaan di sekolah dan asrama, serta mendengarkan cerita singkat mengenai kegiatan para siswi. Di sisi lain, para Putri Papua juga mendapat kesempatan untuk mengenal budaya luar dan berlatih membangun relasi dengan tamu internasional.

Kehadiran Romo Carolus yang mendampingi juga memberikan nuansa rohani yang mendalam. Ia membantu menjembatani komunikasi dan memperkuat relasi antara tamu dan komunitas sekolah serta asrama. Kunjungan ini menjadi bukti bahwa perhatian terhadap pendidikan dan perkembangan anak-anak Papua tidak hanya datang dari dalam negeri, tetapi juga dari sahabat-sahabat internasional yang peduli.

Secara keseluruhan, kunjungan dari Rotary Thailand memberikan kesan yang sangat membahagiakan. Bagi para Putri Papua, momen ini menjadi pengalaman berharga yang tidak hanya menambah semangat mereka, tetapi juga memperluas wawasan mereka tentang dunia luar. Semoga keakraban dan hubungan yang terjalin dalam kunjungan ini menjadi awal dari kerja sama yang lebih luas di masa mendatang.

Penulis : Chr.Rr.Ika Yuni Astuti

Editor : Gladys – Doc. Sekretariat YSBS@2025

Read More
08 Jul
0

KUNJUNGAN PENUH KEHANGATAN DAN APRESIASI UNTUK PUTRI BERPRESTASI

Pada Senin, 01 Mei 2023, kami melakukan kunjungan ke Asrama Putri Papua yang berada di Sidareja. Dalam kunjungan ini, kami didampingi oleh Ibu Lis dan Ibu Maria. Kegiatan ini menjadi momen yang penuh kehangatan, sekaligus sebagai bentuk perhatian dan apresiasi kepada para siswi yang telah menunjukkan prestasi membanggakan. Salah satunya adalah Paskalina, yang berhasil meraih Juara I dalam perlombaan olahraga sebelumnya. Sebagai bentuk penghargaan atas prestasinya, Paskalina mendapatkan hadiah berupa sepasang sepatu olahraga. Kami mengajaknya mencoba sepatu barunya, dan tampak jelas raut kebahagiaan dan sukacita di wajahnya saat mencobanya. Meski demikian, Paskalina menunjukkan sikap yang luar biasa. Ia memilih untuk menyimpan sepatunya terlebih dahulu karena merasa masih memiliki dua pasang sepatu yang masih layak pakai. Ia menyatakan bahwa sepatu tersebut akan ia gunakan khusus saat bertanding nanti.

Sikap sederhana dan penuh pertimbangan dari Paskalina ini sungguh patut diapresiasi. Di usianya yang masih muda, ia sudah mampu menahan diri dan tidak terburu-buru menggunakan barang baru. Ini menjadi pelajaran berharga tentang bagaimana nilai kesederhanaan dan rasa syukur masih bisa tumbuh kuat dalam diri remaja masa kini. Ia menunjukkan bahwa hadiah bukan hanya untuk dinikmati, tetapi juga untuk dihargai dan dimaknai.

Tidak hanya Paskalina, Nania yang meraih Juara II juga mendapatkan hadiah sepatu. Ia tampak bahagia saat mencoba sepatunya dan merasa sangat dihargai. Kedua siswi ini layak mendapatkan hadiah tersebut karena kerja keras dan komitmen mereka selama ini. Hadiah bukan hanya simbol prestasi, tetapi juga motivasi untuk terus melangkah dan mengukir capaian baru di masa mendatang.

Dalam kunjungan tersebut, kami juga berkesempatan bertemu dengan Ibu Tris, yang merupakan pembina rohani bagi para Putri Papua. Saat kami datang, mereka baru saja selesai memasak bersama Ibu Tris dalam kegiatan berbagi makanan kepada para Abang Becak di sekitar asrama. Kegiatan ini menjadi bentuk nyata dari pembelajaran nilai-nilai kepedulian sosial yang terus ditanamkan dalam kehidupan sehari-hari mereka.

Setelah kegiatan berbagi, kami makan bersama di asrama. Dari Cilacap, kami membawa lauk berupa ikan laut dan ayam semur yang langsung disantap bersama-sama. Suasana makan berlangsung akrab dan penuh kehangatan. Melihat para siswi makan dengan lahap dan gembira memberikan kepuasan tersendiri bagi kami. Kebersamaan ini menunjukkan bahwa hubungan antara para pendamping dan para siswi terjalin dengan erat dan saling mendukung.

Kunjungan ini tidak hanya menjadi ajang untuk menyerahkan hadiah atau membawa makanan, melainkan juga menjadi ruang untuk mempererat relasi, memberikan semangat, dan memperhatikan perkembangan para Putri Papua dengan kasih dan kehadiran nyata. Semoga semangat sederhana dan penuh syukur seperti yang ditunjukkan oleh Paskalina dan Nania terus tumbuh dan menginspirasi banyak orang di sekitar mereka.

Penulis : Chr.Rr.Ika Yuni Astuti

Editor : Gladys – Doc. Sekretariat YSBS@2025

Read More
08 Jul
0

KEHANGATAN DALAM KEBERSAMAAN MAKAN MALAM DI ASRAMA

Minggu, 10 Desember 2023, suasana malam di Asrama Putri PACE terasa begitu akrab dan hangat. Seperti biasa, menjelang malam, para putri-putri cantik berkumpul bersama untuk menikmati makan malam bersama. Kegiatan ini memang menjadi bagian dari rutinitas harian mereka, namun di balik kesederhanaannya, momen ini sarat makna dan kebersamaan yang mendalam.

Meja-meja makan sudah disusun rapi, dan hidangan yang sederhana namun bergizi telah tersedia. Para siswi duduk melingkar, saling menyapa, dan berbagi cerita tentang hari yang telah mereka lewati. Dari urusan sekolah, pelajaran yang sulit, hingga hal-hal kecil yang membuat mereka tertawa. Makan malam ini bukan sekadar mengisi perut, tapi menjadi waktu berkualitas untuk mempererat hubungan satu sama lain.

Kegiatan makan malam bersama ini juga menjadi sarana membangun kedisiplinan dan rasa tanggung jawab. Anak-anak belajar untuk tepat waktu, menjaga kebersihan, dan saling menghargai saat makan bersama. Tidak ada yang makan sendirian, semua menikmati makanan dengan kebersamaan, saling menunggu, dan saling membantu membereskan setelah selesai makan.

Pendamping asrama pun selalu hadir menemani mereka. Dengan penuh perhatian, para pendamping ikut makan bersama dan menyempatkan diri untuk berbincang ringan dengan setiap anak. Kehadiran mereka memberi rasa aman dan nyaman bagi para putri, seolah mengisi ruang kekosongan dari keluarga yang jauh di Papua. Ini menjadi momen penguatan secara emosional yang sangat berarti bagi perkembangan anak-anak.

Makan malam juga sering menjadi saat evaluasi ringan terhadap kegiatan hari itu. Sambil menikmati makanan, para siswi bebas mengutarakan perasaan, kesulitan, maupun hal-hal menyenangkan yang mereka alami. Dengan cara yang alami dan tidak menggurui, para pendamping memberikan arahan atau dukungan yang mereka perlukan.

Meski makanan yang disajikan tidak mewah, namun hangatnya kebersamaan menjadikan malam-malam mereka di asrama penuh dengan rasa syukur. Setiap senyuman, setiap obrolan kecil, dan tawa bersama menjadi bekal penting bagi mereka untuk terus melangkah dan bertumbuh di tanah rantau.

Kegiatan makan malam bersama ini adalah bagian kecil dari kehidupan di asrama, namun memiliki dampak besar dalam membentuk karakter dan rasa kekeluargaan. Di sanalah mereka belajar hidup bersama, berbagi, dan saling menguatkan dalam perjalanan mereka meraih masa depan yang lebih baik.

Penulis : Chr.Rr.Ika Yuni Astuti

Editor : Gladys – Doc. Sekretariat YSBS@2025

Read More
08 Jul
0

KEBERSAMAAN YANG HANGAT DALAM KUNJUNGAN RUTIN KE ASRAMA PACE

Jumat, 8 September 2023, kami kembali melakukan kunjungan rutin ke Asrama PACE. Seperti biasa, kunjungan ini menjadi waktu yang sangat dinanti-nantikan, baik oleh kami sebagai pendamping maupun oleh para putri-putri cantik yang tinggal di asrama. Momen ini selalu menjadi ruang kehangatan, di mana kami bisa berbagi cerita, menyemangati satu sama lain, dan menikmati kebersamaan yang tulus.

Kunjungan dimulai dengan sapaan hangat dan senyum ceria dari para siswi yang sudah menunggu kedatangan kami. Kami disambut dengan suasana akrab dan penuh keakraban. Tanpa perlu banyak basa-basi, kami langsung duduk bersama mereka dan mulai menikmati makanan yang telah disiapkan. Makan bersama ini menjadi simbol kebersamaan yang tidak hanya mengisi perut, tetapi juga menghangatkan hati. Sambil makan, kami saling bertukar cerita. Para putri asrama dengan antusias menceritakan pengalaman mereka selama beberapa hari terakhir baik di sekolah maupun di asrama. Ada yang bercerita tentang pelajaran yang sulit, kegiatan yang menyenangkan, hingga hal-hal kecil yang membuat mereka tertawa. Cerita-cerita ini memperlihatkan kedekatan dan kepercayaan yang semakin tumbuh di antara kami.

Momen berbagi cerita ini juga menjadi kesempatan bagi kami untuk mendengarkan dengan lebih dalam. Dari cerita-cerita sederhana itu, kami bisa melihat bagaimana mereka tumbuh, berjuang, dan belajar menghadapi berbagai tantangan. Kami juga turut memberi semangat dan nasihat ringan yang bisa membantu mereka menjalani hari-hari dengan lebih percaya diri dan penuh harapan.

Kebersamaan ini tidak hanya memberi semangat bagi para putri asrama, tetapi juga bagi kami sendiri. Melihat senyum mereka, semangat mereka, dan cara mereka menyambut kami dengan penuh sukacita adalah pengingat bahwa pendampingan ini bukan sekadar tugas, melainkan panggilan hati untuk terus hadir bagi mereka. Mereka bukan hanya anak-anak binaan, tetapi sudah menjadi bagian dari keluarga besar kami.

Setelah makan dan berbagi cerita, kami menghabiskan waktu dengan duduk santai bersama. Suasana sederhana itu justru membuat kami merasa semakin dekat satu sama lain. Tidak ada jarak yang membatasi, tidak ada sekat yang memisahkan. Hanya ada kehangatan, kasih, dan rasa saling memiliki yang terus tumbuh dari waktu ke waktu.

Kunjungan ini kembali mempertegas bahwa kebersamaan adalah salah satu elemen penting dalam proses pendampingan. Dalam setiap tawa, cerita, dan momen duduk bersama, kami percaya bahwa benih-benih kasih dan kepercayaan sedang tumbuh subur di hati mereka. Semoga kunjungan-kunjungan berikutnya terus membawa sukacita dan harapan bagi seluruh keluarga besar Asrama PACE.

Penulis : Chr.Rr.Ika Yuni Astuti

Editor : Gladys – Doc. Sekretariat YSBS@2025

Read More
08 Jul
0

DERETAN PRESTASI PASKALINA DAN NANIA DI AJANG O2SN DAN POPDA TINGKAT WILAYAH

Rabu, 08 Maret 2023, Stadion Wijaya Kusuma Cilacap kembali menjadi pusat perhatian dalam pelaksanaan Lomba Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) cabang olahraga atletik untuk wilayah Rayon IX. Rayon ini mencakup peserta dari Kabupaten Cilacap, Distrik Majenang, Kabupaten Banyumas, dan Kabupaten Purbalingga. Lima nomor yang dipertandingkan dalam cabang atletik adalah Lompat Jauh, Tolak Peluru, Lempar Lembing, Lari 800 meter, dan Lari 100 meter. Acara ini menjadi kelanjutan dari event sebelumnya yang telah sukses digelar di tingkat kabupaten.

Dua nama yang kembali mencuri perhatian dalam event ini adalah Paskalina dan Nania dari SMK Yos Sudarso Sidareja. Mereka tampil kembali setelah sebelumnya menorehkan prestasi gemilang. Paskalina sebagai Juara I dan Nania sebagai Juara II di tingkat Kabupaten Cilacap. Keduanya menunjukkan semangat tinggi untuk mempertahankan performa mereka di tingkat yang lebih luas, bersaing dengan para atlet pelajar dari wilayah lain. Dalam lomba kali ini, Paskalina berhasil meraih Juara II, hanya terpaut tipis dari peserta asal Kabupaten Banyumas yang keluar sebagai Juara I. Penampilannya tetap konsisten dan menunjukkan kualitas teknik serta daya juang yang tinggi. Sementara itu, Nania juga menunjukkan performa yang baik, meskipun harus puas di posisi Juara III. Keduanya tetap membawa pulang piala dan mengharumkan nama sekolah.

Total, baik Paskalina maupun Nania telah mempersembahkan masing-masing tiga piala untuk SMK Yos Sudarso Sidareja dari berbagai event yang mereka ikuti. Paskalina meraih Juara I cabang olahraga atletik O2SN tingkat Kabupaten Cilacap, Juara III pada POPDA lomba Lari 1500 meter tingkat Kabupaten Cilacap, serta Juara II cabang atletik O2SN tingkat Wilayah Rayon IX Provinsi Jawa Tengah. Sementara Nania meraih Juara II O2SN Kabupaten Cilacap, Juara II POPDA Lari 1500 meter tingkat Kabupaten Cilacap, dan Juara III cabang atletik O2SN tingkat Wilayah Rayon IX.

Melihat pencapaian mereka, tidak dapat disangkal bahwa Paskalina dan Nania memiliki potensi besar sebagai calon olahragawan yang unggul. Namun, untuk dapat melangkah lebih jauh ke tingkat provinsi atau nasional, mereka memerlukan latihan yang lebih intensif, berkelanjutan, dan didukung dengan pembinaan yang serius. Hal ini penting agar potensi mereka dapat terus diasah dan dikembangkan.

Ketekunan, kedisiplinan, dan semangat kompetitif yang ditunjukkan keduanya menjadi contoh baik bagi siswa-siswi lain. Keduanya membuktikan bahwa dengan kerja keras dan semangat belajar yang tinggi, prestasi bisa diraih bahkan dalam bidang yang sangat kompetitif seperti olahraga. Mereka juga menunjukkan bahwa siswa dari daerah pun mampu bersaing di level yang lebih tinggi.

Deretan prestasi ini bukan hanya milik pribadi Paskalina dan Nania, tetapi juga menjadi kebanggaan bagi seluruh civitas SMK Yos Sudarso Sidareja. Dengan pencapaian ini, semoga menjadi motivasi untuk terus mendukung pengembangan minat dan bakat siswa di bidang olahraga. Ajang seperti O2SN dan POPDA membuktikan bahwa semangat juang dan kesempatan yang diberikan dapat membuka jalan menuju masa depan yang lebih gemilang bagi para siswa.

Penulis : Chr.Rr.Ika Yuni Astuti

Editor : Gladys – Doc. Sekretariat YSBS@2025

Read More
07 Jul
0

BELANJA BERSAMA MENYIAPKAN KEBUTUHAN SEKOLAH DENGAN PENUH SUKACITA

Pada Kamis, 21 September 2023, kami melaksanakan kegiatan belanja kebutuhan sekolah bersama para putri-putri cantik dari Asrama PACE. Kegiatan ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan mereka, khususnya pakaian, sepatu, dan tas sekolah. Kami melaksanakan kegiatan ini bersama-sama dengan Ibu Tres, Ibu Titik, dan Ibu Lis yang turut mendampingi dan membantu selama proses berbelanja berlangsung.

Sejak awal, suasana kebersamaan sudah terasa hangat. Para putri terlihat sangat antusias dan ceria ketika kami tiba di tempat belanja. Mereka menyambut dengan senyum dan semangat, dan segera bersiap untuk memilih perlengkapan sekolah yang mereka butuhkan. Momen ini menjadi sangat spesial karena mereka tidak hanya sekadar menerima barang, tetapi benar-benar dilibatkan dalam proses memilih, mencoba, dan memastikan barang-barang tersebut sesuai kebutuhan mereka.

Kami membagi kelompok kecil agar proses belanja berjalan lebih lancer, Setiap kelompok didampingi oleh salah satu dari kami agar anak-anak bisa merasa nyaman dan terbantu dalam memilih. Ada yang sibuk mencoba sepatu baru, ada pula yang membandingkan warna tas, serta mencari ukuran pakaian yang pas. Suasana terasa sangat hidup, dipenuhi dengan canda tawa dan rasa bahagia.

Selain memilih barang, kami juga memanfaatkan momen ini untuk mengajarkan anak-anak mengenai pentingnya memilih dengan bijak, tidak hanya berdasarkan keinginan, tetapi juga berdasarkan kebutuhan. Mereka belajar mempertimbangkan kualitas, fungsi, dan kenyamanan dari barang yang akan mereka pakai sehari-hari di sekolah. Ini menjadi pembelajaran praktis yang tidak mereka dapatkan di ruang kelas.

Setelah semua kebutuhan berhasil dibeli, kami berkumpul kembali untuk memastikan semuanya mendapatkan perlengkapan yang dibutuhkan. Beberapa anak terlihat memeluk tas atau sepatu barunya dengan senyum yang tidak bisa disembunyikan. Rasa syukur dan bahagia tampak jelas di wajah mereka. Mereka merasa diperhatikan dan disayangi, bukan hanya sebagai siswa, tetapi sebagai pribadi yang dihargai.

Kami pun merasa bahagia melihat keceriaan mereka. Kegiatan sederhana ini ternyata membawa kebahagiaan yang begitu besar. Dengan mendampingi langsung, kami bisa lebih dekat dengan mereka, mengenal karakter mereka lebih dalam, dan memperkuat relasi yang sudah terbangun. Momen ini juga memperlihatkan bagaimana kehadiran dan perhatian yang tulus mampu membangkitkan semangat mereka.

Kegiatan belanja bersama ini bukan hanya tentang membeli perlengkapan sekolah, tetapi juga tentang membangun kebersamaan, melatih kemandirian, dan menyampaikan kasih sayang melalui tindakan nyata. Semoga dengan perlengkapan baru ini, para putri dapat menjalani hari-hari belajar dengan lebih semangat dan percaya diri, serta terus tumbuh menjadi pribadi yang tangguh dan penuh harapan.

Penulis : Chr.Rr.Ika Yuni Astuti

Editor : Gladys – Doc. Sekretariat YSBS@2025

Read More
07 Jul
0

BELAJAR MEMBUAT KUE BIDARAN SAGU ANAK-ANAK KIAN PERCAYA DIRI DAN ANTUSIAS

Pada Minggu, 29 Januari 2023, suasana di kediaman Ibu Trees terasa hangat dan penuh semangat. Anak-anak berkumpul untuk mengikuti kegiatan praktik membuat tepung sagu menjadi Kue Bidaran Sagu, baik varian original maupun keju. Di bawah bimbingan Ibu Trees, mereka diajarkan tahap demi tahap proses pembuatan kue yang berbahan dasar dari sagu ini. Kegiatan ini menjadi momen belajar yang menyenangkan bagi anak-anak. Tidak hanya sekadar membuat kue, mereka juga dikenalkan pada bahan-bahan dasar, cara mencampur adonan dengan takaran yang tepat, hingga proses membentuk dan memanggang kue. Pengalaman ini menjadi sesuatu yang baru bagi mereka, dan semangat untuk mencoba pun tampak jelas di wajah mereka.

Salah satu yang paling mencuri perhatian adalah Dopi. Ia terlihat sangat bersemangat mengikuti seluruh proses dari awal hingga akhir. Ketekunannya saat mengaduk adonan dan keceriaannya saat membentuk adonan menjadi bulatan kecil membuat suasana menjadi lebih hidup. Dibandingkan sebelumnya, Dopi menunjukkan perubahan yang cukup signifikan, dari anak yang pendiam dan minder menjadi sosok yang lebih percaya diri dan aktif. Perubahan positif Dopi menjadi catatan tersendiri dalam kegiatan ini. Ia tampak cepat tanggap terhadap setiap arahan dari Ibu Trees, bahkan sering membantu teman-temannya yang kesulitan. Antusiasme dan rasa ingin tahunya sangat menonjol di tengah-tengah proses belajar tersebut. Hal ini membuat suasana belajar menjadi lebih menyenangkan dan interaktif.

Meskipun masih ada tingkah kekanak-kanakan yang terlihat di antara anak-anak, namun semangat belajar mereka patut diapresiasi. Mereka tidak hanya belajar keterampilan memasak, tetapi juga belajar bekerja sama, mendengarkan arahan, dan melatih kesabaran dalam proses yang tidak instan. Ini menjadi bekal penting dalam pembentukan karakter mereka ke depan.

Kegiatan semacam ini memberikan ruang bagi anak-anak untuk mengembangkan diri di luar lingkungan sekolah. Mereka bisa mengenal lebih dekat tentang proses pembuatan makanan tradisional dan mencintai warisan kuliner lokal. Melalui kegiatan sederhana seperti ini, nilai-nilai gotong royong, ketelitian, dan tanggung jawab pun turut ditanamkan.

Dengan adanya kegiatan belajar bersama ini, Ibu Trees tidak hanya menjadi pengajar, tetapi juga sosok inspiratif bagi anak-anak. Ia membuka rumahnya sebagai ruang belajar yang menyenangkan. Pengalaman membuat Kue Bidaran Sagu ini pun menjadi kenangan berharga dan memberi dampak positif bagi perkembangan pribadi anak-anak, terutama dalam membangun kepercayaan diri dan semangat belajar yang lebih tinggi.

Penulis : Chr.Rr.Ika Yuni Astuti

Editor : Gladys – Doc. Sekretariat YSBS@2025

Read More
04 Jul
0

BELAJAR BERBAGI MENGHADIRKAN KASIH DI TENGAH KESEDERHANAAN

Pada Minggu, 05 Februari 2023, suasana di Asrama Putri Sidareja dipenuhi dengan semangat kebersamaan dan kepedulian. Sejak pagi, putri-putri asrama sibuk menyiapkan bahan makanan untuk membuat nasi bungkus. Mereka tidak hanya memasak, tetapi juga mengatur pembagian tugas, dari mencuci beras, memotong bahan lauk, hingga membungkus nasi dengan rapi. Semua dilakukan bersama-sama dengan sukacita dan semangat pelayanan.

Tujuan kegiatan ini sangat sederhana namun bermakna besar yakni membagikan nasi bungkus kepada para Abang Becak yang berada di sekitar lingkungan asrama. Para siswi ini belajar bahwa dalam kondisi seadanya pun, mereka tetap dapat berbagi dan memberi sesuatu yang berarti bagi orang lain. Tidak perlu menunggu kaya atau berlebih untuk bisa menolong sesama. Nilai itulah yang ditanamkan lewat kegiatan ini. Mereka turun langsung menyapa para Abang Becak dengan ramah dan penuh senyum, menyerahkan nasi bungkus dengan tangan mereka sendiri. Momen singkat itu menjadi pembelajaran nyata tentang empati dan kasih. Para penerima pun tampak senang dan terharu, merasa diperhatikan di tengah rutinitas mereka yang berat. Respon ini membuat anak-anak semakin memahami arti dari memberi tanpa pamrih.

Dari proses ini, para putri asrama menyadari bahwa berbagi bukan hanya soal jumlah, tapi soal ketulusan hati. Dalam keterbatasan, mereka belajar bahwa mereka tetap punya sesuatu yang bisa diberikan. Hal ini menjadi pengalaman spiritual yang mendalam bagi mereka, karena secara nyata mereka sedang belajar mewujudkan nilai-nilai kasih dan kemanusiaan dalam kehidupan sehari-hari.

Kegiatan ini juga mengajarkan kepada mereka bahwa berbagi tidak mengenal batas suku, ras, dan agama. Semua orang layak untuk dikasihi dan dihargai, terlepas dari latar belakangnya. Mereka diajak untuk menyadari bahwa itulah cara sederhana namun konkret dalam menghadirkan Kerajaan Allah di tengah dunia melalui tindakan kasih yang nyata terhadap siapa pun.

Selain menjadi sarana pembelajaran sosial dan spiritual, kegiatan ini juga mempererat kebersamaan di antara sesama penghuni asrama. Mereka saling membantu, saling menyemangati, dan bersama-sama menyelesaikan tugas dengan rasa tanggung jawab. Ini menjadi bekal penting dalam membentuk karakter mereka sebagai pribadi yang peka dan peduli terhadap lingkungan sekitar.

Melalui kegiatan sederhana ini, para putri asrama mendapat pengalaman berharga yang akan terus membekas. Mereka belajar bahwa hidup bukan hanya tentang menerima, tetapi juga tentang memberi. Di tengah keterbatasan, mereka mampu menunjukkan bahwa kasih dan empati bisa lahir dari hati yang tulus, dan itulah wujud nyata dari iman yang hidup dalam tindakan.

Penulis : Chr.Rr.Ika Yuni Astuti

Editor : Gladys – Doc. Sekretariat YSBS@2025

Read More
20 Jun
0

TEKS RESENSI BUKU : MAFIA IRLANDIA DI KAMPUNG LAUT

  1. IDENTITAS BUKU

Judul                         : Mafia Irlandia di Kampung Laut – Jejak Romo Carolus

                                    OMI Memperjuangkan Kemanusiaan

Penulis                     : Anjar Anastaya, DKK.

Penerbit                  : PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta

Tahun Terbit          : 2012

ISBN                          : 978-979-22-9739-3

Jumlah Halaman   : xxvi+172

  1. SINOPSIS

Buku ini merupakan biografi sosial Romo Carolus, pastor asal Irlandia yang meninggalkan kenyamanan Eropa untuk mengabdikan hidupnya di sebuah sudut kecil Indonesia: Kampung Laut, Cilacap. Di tengah lingkungan yang keras dan penuh tantangan, Romo Carolus hadir bukan sekadar sebagai rohaniwan, melainkan sebagai sosok ayah, sahabat, sekaligus pejuang hak-hak kemanusiaan. Judul Mafia Irlandia sengaja dipilih untuk menyoroti keberanian Romo Carolus melawan berbagai bentuk ketidakadilan sosial, kemiskinan, dan kebodohan struktural. Kisah-kisah dalam buku ini menampilkan bagaimana Romo Carolus menjalani kehidupannya secara total untuk masyarakat, tanpa memandang agama, suku, atau latar belakang sosial.

Buku ini juga memperlihatkan bagaimana keberanian dan keteguhan Romo Carolus melahirkan transformasi sosial di Kampung Laut, dari masyarakat yang termarginalkan menjadi masyarakat yang memiliki rasa percaya diri dan harga diri. Dibubuhi komentar para tokoh nasional seperti Ahmad Syafii Maarif, Merry Riana, Andy F. Noya, hingga Mgr. Julius Sunarka SJ, buku ini bukan sekadar biografi, melainkan dokumen perjuangan sosial kemanusiaan yang sangat relevan hingga kini.

  1. ANALISIS ISI BUKU

1. Struktur Naratif & Kumpulan Cerita

Buku ini memiliki struktur naratif yang rapi. Diawali dengan latar belakang kehidupan Romo Carolus di Irlandia, kemudian berlanjut pada kisah pengabdiannya di Indonesia, dan diakhiri dengan refleksi warisan perjuangannya. Tiap bab ditulis dengan gaya naratif-reportase, dilengkapi foto-foto dokumentasi, serta testimoni dari masyarakat dan tokoh-tokoh terkenal. Struktur naratif yang sistematis membuat pembaca lebih mudah mengikuti perjalanan hidup sang tokoh.

2. Aspek Emosional & Psikologis

Daya tarik emosional buku ini sangat kuat. Pembaca akan terhanyut dalam kisah-kisah ketidakadilan sosial yang dihadapi masyarakat kecil, lalu merasakan haru saat melihat bagaimana Romo Carolus hadir memberi harapan nyata. Secara psikologis, buku ini membangun empati, membakar semangat pembaca untuk tidak tinggal diam melihat ketidakadilan, dan memotivasi siapa saja untuk bergerak demi kebaikan sesama.

3. Pendekatan Komunitas & Budaya Lokal

Dalam Mafia Irlandia di Kampung Laut, pendekatan komunitas dan budaya lokal Romo Carolus lebih ditampilkan secara mendalam dan luas. Ia hadir sebagai bagian dari warga Kampung Laut, menyatu dengan kehidupan mereka, dan mendukung perjuangan masyarakat dari dalam. Romo Carolus tidak memaksakan nilai luar, tetapi justru menguatkan budaya lokal dengan semangat kemanusiaan universal. Melalui pendekatan ini, Romo Carolus menjadi jembatan antara kehidupan tradisional dan tantangan modern tanpa menghilangkan identitas masyarakat setempat.

4. Kualitas Penulisan dan Bahasa

Sebagai buku terbitan Gramedia, kualitas penyuntingan sangat baik. Bahasa yang digunakan lugas, ringan, namun tetap bernas. Kombinasi antara gaya jurnalistik, biografis, dan reflektif membuat buku ini tidak membosankan. Testimoni dari berbagai tokoh nasional memperkuat kualitas isi buku dan menjadi daya tarik tersendiri bagi pembaca lintas generasi.

5. Kelebihan :

  1. Lengkap dan Informatif: Buku ini menyajikan gambaran menyeluruh mengenai perjalanan hidup Romo Carolus, mulai dari masa kecil hingga perjuangannya bersama masyarakat, sehingga memberikan pemahaman utuh tentang sosoknya.
  2. Emosional dan Inspiratif:  Cerita-cerita yang ditampilkan berhasil membangkitkan empati pembaca terhadap perjuangan kaum kecil yang sering terpinggirkan, sekaligus menginspirasi untuk peduli dan terlibat dalam kehidupan sosial.
  3. Ditunjang Testimoni Tokoh Nasional: Kehadiran testimoni dari tokoh-tokoh nasional menambah kredibilitas buku, sekaligus memberikan sudut pandang lain yang memperkaya isi dan pesan yang ingin disampaikan.

6. Kelemahan :

  1. Fokus Terbatas di Satu Wilayah: Cerita dalam buku lebih banyak berpusat pada Kampung Laut, sehingga kurang menggambarkan kontribusi Romo Carolus di wilayah lain, padahal kiprahnya tidak hanya terbatas di sana.
  2. Beberapa Bagian Terasa Repetitif: Ada beberapa bagian yang terasa berulang atau mengangkat tema serupa, sehingga bisa menimbulkan kesan monoton bagi pembaca yang mengharapkan variasi cerita yang lebih dinamis.
  1. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Mafia Irlandia di Kampung Laut adalah buku wajib baca bagi siapa saja yang ingin memahami bagaimana semangat kemanusiaan diterjemahkan dalam tindakan nyata. Buku ini bukan hanya bicara soal agama, tetapi soal keberanian memperjuangkan hak asasi manusia. Sangat direkomendasikan untuk aktivis sosial, rohaniwan, mahasiswa, dan siapa saja yang ingin terinspirasi oleh kisah nyata keberanian seorang asing yang menjadi “putra daerah” bagi masyarakat Cilacap.

Rating: ★★★★★ (4,7/5)

Penulis Resensi: Gladys – Doc. Sekretariat YSBS@2025

Read More