Blog

06 Okt
0

PEMKAB CILACAP DAN YAYASAN MINOMARTANI KOLABORASI DENGAN CHILDFUND UNTUK PROGRAM PERLINDUNGAN ANAK TAHUN 2025–2026

Cilacap, 29 September 2025 – Pemerintah Kabupaten Cilacap melalui Sekretariat Daerah menggelar rapat bersama Yayasan Minomartani (YSBS) dengan dukungan ChildFund International dan Forum Ramah Anak. Pertemuan yang berlangsung di Ruang Rapat Sekretaris Daerah Kabupaten Cilacap pada Senin, 29 September 2025 ini membahas penyusunan rencana kerja tahunan (RKT) dan kolaborasi program perlindungan anak untuk tahun 2025–2026. Rapat ini dihadiri oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Cilacap Sadmoko Danardono beserta jajaran organisasi perangkat daerah (OPD) seperti Bappeda, Dinas Sosial, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, BPBD, hingga PMI dan Kementerian Agama.

Unit kerja YSBS, Minomartani bersama ChildFund telah mendampingi masyarakat di beberapa desa pesisir Cilacap yang dahulu dikenal sebagai wilayah termiskin. Kawasan tersebut awalnya berupa rumah-rumah berdiri di atas air laguna. Melalui program padat karya pangan, yayasan bersama warga membawa lumpur untuk membentuk daratan, memperkeras jalan tanah dengan batu, dan memperbaikinya hingga akhirnya pemerintah dapat membangun jalan beton (cor). Selain itu, program ini juga dilengkapi pembangunan saluran dan pintu air agar saat banjir dapat mengalirkan sedimen ke tanah yang rendah dan jadi sawah. Keberhasilan ini melahirkan kepercayaan masyarakat sehingga program infrastruktur dapat berlanjut menjadi program sosial, khususnya terkait pengasuhan anak. Salah satu masalah utama yang ditemukan adalah pola asuh anak yang keras, penuh kekerasan fisik maupun verbal, dan bahkan pelecehan emosional.

HASIL SURVEI MINOMARTANI MENGUNGKAP FAKTA MENGEJUTKAN:

  1. 95% orang tua mengaku memarahi anak 5–6 kali sehari.
  2. 85% anak sering mendapat tamparan.

Pelecehan emosional dan verbal dianggap lumrah, misalnya anak laki-laki yang nakal diikat di tiang dan dijemur berjam-jam. Saat ditanya soal pelecehan seksual, mayoritas responden memilih diam. Kebiasaan ini diterima sebagai hal wajar, bahkan anak-anak tidak melarikan diri karena jika kabur mereka akan ditenggelamkan oleh bapa sendiri (water boarding).

Untuk mengatasi hal tersebut, Yayasan Minomartani dengan dukungan ChildFund menyusun modul Pengasuhan Responsif (Stage 1) untuk usia 0-5 tahun dan Pengasuhan Positif (Stage 2) untuk usia 5-15 tahun. Program ini mengajarkan orang tua, khususnya ibu, untuk berkomunikasi secara positif dengan anak tanpa kekerasan. Contoh sederhana yang diajarkan adalah mengganti kata-kata marah dengan komunikasi positif:

Alih-alih membentak, ibu diajak untuk berkata: “Maaf nak, ibu sedang sibuk. Bisakah kamu membantu ibu membuatkan teh?” Setelah anak membantu, orang tua diajarkan untuk mengucapkan terima kasih dan memberi pujian.

Metode ini terbukti memberi dampak panjang. Setiap minggu, para ibu berkumpul untuk melaporkan keberhasilan dan kesulitan mereka. Hasilnya, setelah beberapa bulan, pola asuh berubah drastis: kekerasan menurun, anak lebih dihargai, dan bapak-bapak ikut belajar mendidik tanpa kekerasan.

Dalam rapat bersama Pemkab Cilacap, diputuskan bahwa program pengasuhan responsif yang semula hanya berjalan di 5 desa percontohan akan diperluas ke 265 desa dan 15 kelurahan di Kabupaten Cilacap. Sejumlah OPD mendukung program ini, di antaranya:

  1. Sekretariat Daerah Kabupaten Cilacap: komitmen untuk memfasilitasi koordinasi.
  2. Dinas Sosial dan DP3A: berkolaborasi dengan program Desa Ramah Anak (DRPA), PKK, BKB, dan Posyandu.
  3. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda): menyinergikan dengan rencana pembangunan daerah.
  4. Dinas Pendidikan: mendukung program Ayah Mengajar dan Positive Parenting Goes to School.
  5. Bakesbangpol: mengaitkan dengan ketahanan bangsa dan nilai-nilai kebangsaan.

Program ini juga mendapat dukungan dari komunitas lintas agama. Misalnya, di Desa Ujung Gagak terdapat 30 pelatih pengasuhan, terdiri dari umat 1 Katolik dan 29 Muslim. Hal ini membuktikan bahwa program tersebut membangun “Kerajaan Allah” tanpa harus menuntut orang menjadi Katolik, tetapi menekankan nilai kemanusiaan, cinta kasih, dan visi Yesus tentang keluarga yang utuh. Visi ini sejalan dengan ajaran Yesus dimana visi adalah Impian dan misi adalah strategi untuk mewujudkan impian tersebut. Gereja dipandang bukan untuk dirinya sendiri, melainkan sebagai sakramen Kerajaan Allah di tengah masyarakat.

Dengan dukungan pemerintah daerah, yayasan berharap seluruh desa di Cilacap dapat mengadopsi modul pengasuhan responsif dan positif, sehingga terwujud Keluarga Ramah Anak, Tempat Ibadah Ramah Anak, Sekolah Ramah Anak, Desa Ramah Anak, dan kader sukarelawan di setiap desa. Dengan demikian, kasus kekerasan anak dapat ditangani secara cepat, responsif, dan menyeluruh.

Read More
22 Sep
0

PERTEMUAN ROMO CAROLUS, O.M.I BESERTA INVESTOR DARI AUSTRALIA BERTEMU DENGAN BUPATI CILACAP

Wakil Bupati Cilacap, Ammy Amalia Fatma Surya, menyampaikan optimismenya terkait peluang besar bagi Kabupaten Cilacap untuk berkembang. Optimisme tersebut lahir dari pemanfaatan dan pengembangan Pelabuhan Tanjung Intan agar menjadi pelabuhan internasional. Menurut Ammy, Cilacap memiliki potensi besar yang bisa dimaksimalkan melalui fasilitas pelabuhan. Hal ini diungkapkan usai dirinya mengikuti paparan para investor yang berminat menanamkan modal di Cilacap. Kesempatan tersebut menjadi awal pembahasan rencana besar pengembangan pelabuhan.

Paparan peluang investasi berlangsung di ruang Sekda Kabupaten Cilacap pada Rabu, 3 September. Sejumlah investor hadir dan menyampaikan ketertarikannya pada potensi Cilacap. Mereka di antaranya adalah Monotech dari Singapura, Rexline, dan SWIRE Shipping. Acara tersebut juga dihadiri Bupati Cilacap Syamsul Auliya Rachman dan Pj Sekretaris Daerah Sadmoko Danardono. Selain itu, turut hadir para Kepala OPD, Pelindo, Bea Cukai, Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP), Romo Carolus O.M.I  serta Akademi Maritim Nusantara (AMN).

Ammy menjelaskan bahwa secara geografis Cilacap memiliki posisi strategis karena berada di jalur tengah Jawa. Lokasi ini juga dekat dengan berbagai wilayah lain sehingga memudahkan akses distribusi. Namun, kondisi Pelabuhan Tanjung Intan saat ini masih berbeda dengan pelabuhan besar lainnya. Ia mencontohkan pelabuhan besar seperti Tanjung Priok, Semarang, dan Surabaya yang sudah terbuka luas. Pelabuhan Tanjung Intan dinilai masih perlu pengembangan agar bisa bersaing.

Dalam pertemuan tersebut, Ammy mempertanyakan kemungkinan penggunaan Pelabuhan Tanjung Intan sebagai lokasi pendaratan kapal internasional. Mereka menyinggung shipment dari negara seperti Australia, Singapura, Kanada, hingga India. Para Investor menjawab bahwa pelabuhan Cilacap sebenarnya memenuhi syarat untuk kapal besar. Kedalaman laut serta dermaga dinilai sudah layak digunakan. Selain itu, fasilitas bea cukai dan karantina juga sudah tersedia di lokasi.

Ammy menegaskan bahwa lebih banyak komoditas luar negeri sebetulnya bisa masuk melalui Pelabuhan Tanjung Intan. Hal ini dinilai akan memberi keuntungan besar bagi Cilacap dan wilayah sekitarnya. Pelabuhan yang lebih terbuka akan memudahkan masuknya berbagai barang impor. Dengan begitu, Cilacap bisa menjadi salah satu pintu masuk utama komoditas dari luar negeri. Para Investor juga menanyakan kemungkinan barang atau komoditi apa saja yang bisa ditawarkan oleh Cilacap untuk bisa dibawa  atau di jual di Australia. Kesempatan ini harus dimanfaatkan dengan dukungan kebijakan dan investasi yang tepat.

Menurut Ammy, peluang yang terbuka akan berpengaruh pada munculnya komoditas unggulan di Cilacap. Selain itu, potensi tersebut juga dapat menciptakan sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) baru. Pemerintah Kabupaten Cilacap berencana segera berkoordinasi dengan Pelindo untuk membahas langkah konkret. Koordinasi ini diperlukan agar pengembangan pelabuhan berjalan sesuai aturan. Dengan begitu, potensi besar pelabuhan bisa segera diwujudkan.

Ammy menambahkan bahwa pertemuan dengan Pelindo nantinya akan difokuskan pada dua hal penting. Pertama adalah mengetahui status komoditas yang selama ini boleh masuk melalui Pelabuhan Tanjung Intan. Kedua adalah menyesuaikan dengan rencana para investor yang ingin memasukkan berbagai jenis komoditas baru. Jika ada komoditas tambahan, maka perizinan perlu segera ditindaklanjuti. Dengan langkah ini, barang-barang tersebut bisa resmi masuk ke Cilacap melalui pelabuhan.

Apabila Pelabuhan Tanjung Intan terbuka sebagai gerbang internasional, maka distribusi barang akan lebih efisien. Barang dari luar negeri bisa langsung masuk dan didistribusikan ke wilayah-wilayah sekitar Cilacap. Ammy menyebut wilayah tersebut antara lain Jawa Barat, Kebumen, Pangandaran, hingga Ciamis. Efisiensi ini akan mengurangi biaya distribusi darat. Hal tersebut lebih murah dibandingkan distribusi yang harus melalui Jakarta atau Surabaya.

Ammy menegaskan bahwa jika pelabuhan berkembang, maka akan ada penambahan fasilitas terminal. Hal ini serupa dengan kondisi di Pelabuhan Tanjung Priok. Penambahan terminal berarti ada peningkatan aktivitas dan kebutuhan tenaga kerja. Penyerapan tenaga kerja akan meningkat seiring berkembangnya kegiatan di pelabuhan. Dengan begitu, pengembangan pelabuhan berkontribusi pada penurunan angka pengangguran di Cilacap.

Lebih lanjut, Ammy menyatakan harapannya agar Pelindo mendukung rencana besar ini. Menurutnya, dukungan penuh dari Pelindo sangat diperlukan untuk mewujudkan Cilacap sebagai daerah yang lebih maju. Dengan pengembangan yang baik, Cilacap bisa sejajar dengan kota-kota besar yang memiliki pelabuhan internasional. Ia optimis Cilacap dapat berkembang menjadi lebih modern. Visi yang dibawanya adalah menjadikan Cilacap sebagai “Cilacapolitan.”

Sebagai penutup, Ammy menyampaikan keyakinannya terhadap masa depan Cilacap melalui pengembangan Pelabuhan Tanjung Intan. Ia berharap seluruh pihak yang terlibat dapat bekerja sama dengan baik. Kolaborasi antara pemerintah, investor, dan masyarakat diyakini akan membawa dampak positif besar. Dengan langkah nyata, Cilacap bisa benar-benar menjadi pintu gerbang internasional. Harapan ini menjadi motivasi untuk terus memperjuangkan pengembangan pelabuhan demi kemajuan daerah.

Read More
22 Sep
0

Tim Band Rebana Kecamatan Sidareja Raih Juara 3 MAPSI Tingkat Kabupaten Cilacap, Siswa SD Pius Sidareja Ikut Berperan

Pada hari ini, di Kecamatan Patimuan, berlangsung kegiatan Lomba MAPSI tingkat Kabupaten Cilacap. MAPSI sendiri merupakan singkatan dari Mata Pelajaran dan Seni Islami. Lomba ini diikuti oleh berbagai perwakilan dari kecamatan-kecamatan yang ada di Cilacap. Salah satu cabang lomba yang dipertandingkan adalah tim Band Rebana atau Hadroh. Acara ini menjadi momentum penting bagi para siswa untuk menampilkan bakat seni islami mereka.

Dari Kecamatan Sidareja, tim Band Rebana ikut serta dalam lomba MAPSI tingkat Kabupaten tersebut. Tim ini beranggotakan siswa-siswa yang memiliki keterampilan dalam musik islami. Dalam ajang ini, dua anak dari SD Pius Sidareja dipercaya untuk ikut tampil bersama tim Sidareja. Peran mereka sangat penting karena menempati posisi instrumen utama dalam musik rebana. Keduanya menunjukkan dedikasi dan keberanian dalam ajang besar ini.

Salah satu anak dari peserta SD Pius Sidareja dipercaya menjadi drummer. Perannya di panggung sangat vital, karena drum menjadi pengatur ritme utama dalam permainan rebana. Dengan semangat dan ketelitian, ia mampu memberikan irama yang stabil. Hal ini mendukung kekompakan tim saat tampil di depan juri. Kepercayaan yang diberikan membuktikan bahwa bakat siswa tersebut diakui.

Selain drummer, ada juga satu anak dari SD Pius Sidareja yang tampil sebagai pemain keyboard. Posisi keyboard memberikan nuansa melodi yang indah dan harmonis. Dalam penampilan tim, suara keyboard berhasil menambah variasi dan keindahan musik rebana. Anak ini menunjukkan keterampilan yang baik dalam memainkan instrumennya. Kontribusinya membuat penampilan tim semakin hidup dan menarik.

Kedua anak dari SD Pius Sidareja ini tampil bersama anggota lain dari Kecamatan Sidareja. Mereka menunjukkan kerja sama yang baik selama penampilan berlangsung. Walaupun berasal dari sekolah yang berbeda, mereka mampu menyatu dalam harmoni musik islami. Hal ini menunjukkan semangat kebersamaan dalam lomba MAPSI tingkat Kabupaten. Dukungan dari sekolah dan keluarga tentu menjadi penyemangat utama bagi mereka.

Hasil dari lomba MAPSI tingkat Kabupaten di Patimuan akhirnya diumumkan. Tim Band Rebana dari Kecamatan Sidareja berhasil meraih juara 3. Pencapaian ini menjadi kebanggaan tersendiri, baik bagi tim maupun sekolah yang ikut berkontribusi. Juara 3 di tingkat Kabupaten menunjukkan bahwa kemampuan musik islami para siswa sangat diperhitungkan. Prestasi ini menjadi bukti kerja keras semua pihak yang terlibat.

Bagi SD Pius Sidareja, prestasi ini juga sangat berarti. Dua siswanya ikut mengharumkan nama sekolah melalui ajang bergengsi tingkat Kabupaten. Dengan tampil sebagai drummer dan keyboardist, mereka membuktikan kualitas pendidikan seni di sekolah tersebut. Hal ini sekaligus menambah deretan prestasi yang membanggakan. Sekolah tentu merasa bersyukur atas kepercayaan yang diberikan kepada siswanya.

Pihak keluarga pun menyampaikan rasa syukur dan terima kasih. Dalam pesan singkatnya, orang tua siswa meminta doa kepada bapak dan ibu guru atas keikutsertaan anak-anak dalam lomba MAPSI. Rasa syukur tersebut diungkapkan dengan tulus karena anak-anaknya bisa ikut serta di ajang bergengsi ini. Mereka menegaskan bahwa partisipasi ini merupakan pengalaman berharga bagi anak-anak. Dukungan doa dari para guru dianggap sangat penting dalam perjuangan tersebut.

Selain itu, keluarga juga menjelaskan bahwa salah satu anak yang lebih kecil diminta untuk membantu tim Band Hadroh. Anak tersebut menempati posisi drummer yang sangat menentukan jalannya musik. Sementara itu, anak yang lebih besar mengisi posisi keyboard. Kedua posisi tersebut menunjukkan bahwa kemampuan mereka memang diandalkan oleh tim Kecamatan Sidareja. Keterlibatan ini membuat keluarga semakin bangga atas anak-anaknya.

Lomba MAPSI sendiri memang menjadi wadah bagi siswa untuk mengembangkan bakat seni islami. Melalui cabang Band Rebana, para siswa belajar menyalurkan kemampuan musik dalam nuansa religius. Ajang ini juga memberikan pengalaman tampil di depan umum dan dilihat oleh banyak orang. Bagi siswa SD Pius Sidareja, pengalaman ini akan menjadi pelajaran yang tak terlupakan. Keberanian tampil di tingkat Kabupaten tentu menjadi modal berharga untuk masa depan.

Prestasi juara 3 yang diraih tim Sidareja menjadi motivasi untuk terus berlatih. Walaupun belum meraih juara 1, keberhasilan di posisi ketiga tetap patut diapresiasi. Apalagi lomba ini melibatkan banyak peserta dari kecamatan lain di Cilacap. Dengan semangat belajar dan latihan, bukan tidak mungkin prestasi yang lebih tinggi bisa diraih di masa mendatang. Capaian ini adalah langkah awal yang sangat baik.

Secara keseluruhan, keberhasilan tim Band Rebana Kecamatan Sidareja membawa pulang juara 3 merupakan hasil kerja sama semua pihak. Dari sekolah, guru, orang tua, hingga siswa yang berlatih dengan tekun. Peran dua siswa dari SD Pius Sidareja sebagai drummer dan keyboardist memberi warna tersendiri dalam penampilan. Prestasi ini menjadi kebanggaan untuk sekolah dan keluarga. Selain itu, kemenangan ini menjadi bukti nyata bahwa bakat seni islami di Kabupaten Cilacap terus berkembang dengan baik. Mari kita ucapkan selamat kepada Faynata Wijaya kelas 4 SD  (drummer) dan Fay Dominica kelas 5 SD (keyboard) atas prestasinya yang mengharumkan nama sekolah.

Read More
15 Sep
0

PEMBERIAN BEASISWA BERPRESTASI BAGI DUA SISWA SMP YOS SUDARSO JERUKLEGI DARI BANK ARTHA RAHAYU

Dalam rangka menyambut Hari Menabung yang jatuh pada tanggal 20 Agustus, Bank Arta Rahayu menyelenggarakan kegiatan pemberian beasiswa prestasi kepada siswa-siswi berprestasi dari berbagai sekolah dengan bantuan dari berbagai sumber donatur. Salah satu sekolah yang menerima penghargaan tersebut adalah SMP Yos Sudarso Jeruklegi. Pada acara yang berlangsung hari ini, dua siswa dari SMP Yos Sudarso Jeruklegi secara resmi menerima beasiswa prestasi dari Bank Arta Rahayu. Beasiswa tersebut diberikan sebagai bentuk apresiasi terhadap prestasi akademik dan semangat menabung para siswa.

Kedua siswa tersebut menerima beasiswa dalam bentuk uang tunai sebesar Rp1.200.000,-. Dana tersebut diharapkan dapat membantu para siswa dalam membiayai keperluan sekolah serta mendorong semangat belajar mereka ke depan. Dalam momen penyerahan beasiswa, hadir berbagai pihak penting yang menunjukkan dukungan terhadap program ini. Di sisi kanan tampak Ketua OJK (Otoritas Jasa Keuangan) dari Purwokerto yang turut hadir dan memberikan sambutan motivasi bagi para siswa.

Sementara itu, di sisi kiri tampak perwakilan dari Pemerintah Kabupaten yang mengenakan baju putih. Kehadirannya menjadi bentuk dukungan pemerintah daerah terhadap pentingnya edukasi keuangan sejak usia dini, termasuk melalui kegiatan menabung dan penghargaan prestasi. Pimpinan Bank Arta Rahayu, yang mengenakan pakaian biru, secara langsung menyerahkan bantuan beasiswa tersebut kepada dua siswa SMP Yos Sudarso Jeruklegi. Ia menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen bank dalam mendukung dunia pendidikan.

“Program ini menjadi bagian dari edukasi keuangan serta bentuk nyata apresiasi kami kepada generasi muda yang berprestasi,” ujar pimpinan Bank Arta dalam sambutannya. Pihak sekolah menyambut baik pemberian beasiswa ini. Menurut salah satu guru pendamping, bantuan ini sangat bermanfaat bagi siswa dan keluarganya. “Nggih, Ibu. Beasiswa ini sangat membantu, terutama untuk meringankan biaya sekolah,” ujarnya dengan penuh syukur.

Kegiatan ini tidak hanya menjadi bentuk apresiasi terhadap prestasi siswa, tetapi juga sebagai momen penting untuk menanamkan semangat menabung dan kemandirian finansial sejak dini. SMP Yos Sudarso Jeruklegi pun merasa bangga atas pencapaian siswanya.Dengan adanya dukungan dari lembaga keuangan, pemerintah, dan OJK, diharapkan kegiatan semacam ini dapat terus berlanjut di masa mendatang dan menjangkau lebih banyak siswa di berbagai daerah.

Read More
15 Sep
0

APEL PAGI BAPAK BABINSA KUSTO BERSAMA SISWA DAN SISWI SMA YOS SUDARSO MAJENANG TENTANG DEMOKRATIS YANG BERTANGGUNG JAWAB

Pada apel pagi SMA Yos Sudarso Majenang, pembina apel menyampaikan pokok-pokok arahan dengan tema “Penyampaian Pendapat Secara Demokratis dan Bertanggung Jawab Dalam Kerangka Penguatan Pendidikan Karakter.” Acara ini diawali dengan salam pembuka dan ucapan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Pembina apel menyampaikan rasa syukur karena seluruh peserta apel masih diberi kesempatan dan kesehatan untuk berkumpul pada pagi yang cerah. Hal tersebut disebut sebagai wujud kebahagiaan bersama yang patut dijaga. Semangat tersebut juga diyakini akan membantu siswa mempersiapkan masa depan Indonesia yang gemilang.

Dalam sambutannya, pembina apel yakni Bp. Babinsa Kusto, mengaku berbahagia dapat kembali berada di tengah-tengah siswa. Ia mengenang masa ketika masih menjadi seorang murid, yang disebut sebagai momen indah dan harus disyukuri. Menurutnya, keberhasilan sebagai murid dan kualitas kelulusan yang hebat akan mempermudah jalan meraih cita-cita. Oleh karena itu, siswa diminta memanfaatkan waktu belajar dengan efektif, cerdas, dan unggul. Hal ini ditegaskan agar setiap murid mampu mengukir masa depan yang lebih baik.

Topik utama apel pagi ini adalah menyikapi kondisi penyampaian pendapat melalui unjuk rasa yang terjadi beberapa waktu terakhir. Pembina apel menjelaskan bahwa penyampaian pendapat tidak dilarang oleh negara karena merupakan hak warga negara yang dijamin konstitusi. Namun, hak tersebut harus dilakukan secara benar dan bertanggung jawab. Sekolah pun tidak melarang siswa menyampaikan pendapat selama dilakukan dalam ruang lingkup yang tepat. Contoh praktiknya antara lain saat pemilihan pengurus OSIS, perencanaan program kelas, maupun diskusi yang dibimbing guru.

Pembina apel menekankan bahwa penyampaian pendapat di muka umum juga tidak dilarang. Meski demikian, hal itu diatur agar tidak mengganggu ketertiban masyarakat. Setiap penyampaian pendapat harus tetap disampaikan secara benar dan bertanggung jawab. Ia juga mengingatkan bahwa tugas utama murid adalah belajar, sehingga cara penyampaian pendapat harus sesuai dengan tingkat kedewasaan. Dengan begitu, siswa tidak bergeser orientasinya dari belajar yang menjadi bekal masa depan.

Beberapa waktu belakangan, muncul ajakan untuk bergabung dalam aksi unjuk rasa, termasuk kepada para siswa. Pembina apel menegaskan bahwa bagi siswa hal tersebut belum waktunya. Dari sisi usia, siswa dinilai belum memiliki kedewasaan untuk mengambil tindakan terukur dalam demonstrasi. Karena itu, siswa diimbau tidak mudah terpancing dengan ajakan semacam itu. Ia menekankan bahwa siswa harus fokus belajar, menjadi teladan, dan membentengi diri dengan sikap serta perilaku terpuji.

Dalam arahannya, pembina apel juga menyinggung pemanfaatan teknologi informasi. Siswa diminta memanfaatkan perkembangan teknologi, terutama gadget dan smartphone, untuk menambah ilmu pengetahuan. Namun, penggunaan perangkat komunikasi harus dilakukan secara hati-hati dan bijaksana. Siswa diminta memilih konten yang sesuai dengan kebutuhan pembelajaran. Ia menegaskan agar teknologi tidak digunakan sebagai instrumen yang merugikan diri sendiri maupun orang lain.

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah disebut menempatkan pendidikan sebagai program prioritas pembangunan. Pendidikan dipandang sebagai instrumen penting untuk mengentaskan kemiskinan dan pengangguran. Melalui pendidikan, siswa akan memiliki bekal menatap masa depan gemilang. Karena itu, siswa diminta tekun belajar dan melaksanakan tiga kunci keberhasilan sebagai murid. Tiga kunci tersebut adalah berbakti kepada orang tua, memiliki disiplin diri yang kuat, serta patuh dan hormat kepada guru dan warga sekolah.

Pada kunci pertama, pembina apel menjelaskan pentingnya berbakti kepada orang tua. Restu orang tua dianggap sebagai kunci utama gerbang keberhasilan. Dengan restu tersebut, siswa diyakini akan memiliki keseimbangan dengan semesta. Kunci kedua adalah disiplin diri yang kuat. Disiplin akan membantu siswa memetakan tahapan tujuan, mengatur waktu secara seimbang, serta patuh terhadap norma hukum, agama, dan sosial.

Selanjutnya, kunci ketiga adalah patuh dan hormat kepada guru serta warga sekolah lainnya. Guru dan tenaga kependidikan disebut sebagai orang tua kedua yang mendampingi siswa selama hampir tujuh jam di sekolah. Karena itu, siswa wajib menanamkan sikap saling mengasihi, menghormati, dan menghargai sesama warga sekolah. Hal ini menjadi bagian penting dalam membangun karakter dan pergaulan yang sehat. Dengan penerapan tiga kunci keberhasilan tersebut, siswa diharapkan dapat mencapai cita-cita dengan lebih mudah.

Pembina apel juga menyampaikan rasa terima kasih atas kesungguhan siswa dalam melanjutkan studi di sekolah pilihan mereka. Siswa diminta menjadi teladan kebaikan di manapun berada. Ia menegaskan bahwa para siswa patut dibanggakan karena akan melanjutkan estafet kepemimpinan bangsa. Jawa Tengah sendiri tercatat memiliki 866 SMA, 1.539 SMK, dan 188 SLB negeri maupun swasta. Jumlah siswa mencapai 1.290.494 anak dengan didampingi lebih dari 72 ribu guru.

Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan, serta tenaga administrasi. Mereka dinilai telah menyiapkan siswa untuk menjadi putra terbaik bangsa. Pembina apel menitipkan agar pendidikan di sekolah selalu memuliakan murid dalam suasana penuh kegembiraan. Dalam arahannya, ia menyelipkan kutipan dari James E. Faust tentang cinta orang tua kepada anaknya. Dikatakan bahwa kasih orang tua melampaui kepedulian terhadap hidup itu sendiri dan tetap ada meskipun menghadapi kekecewaan.

Menutup apel pagi, pembina mengajak siswa membangun komitmen untuk tidak terprovokasi ajakan demonstrasi. Ia mengajak siswa berjanji untuk belajar dengan tekun, patuh pada peraturan sekolah, serta siap menjadi teladan di masyarakat. Selain itu, siswa juga diajak menjaga ketertiban bersama. Pertanyaan-pertanyaan motivatif dilontarkan agar siswa semakin bersemangat. Apel pagi pun ditutup dengan ucapan terima kasih dan salam penutup.

Read More
08 Sep
0

SMAK SANTO EUGENIUS LAKUKAN ANJANGSANA KE AMN USAI MENGHADIRI TAHBISAN IMAM PASTOR PAIMAN, OMI

Pada tanggal 2 Agustus 2025, SMAK St. Eugenius melaksanakan kegiatan anjangsana ke Akademi Maritim Nusantara (AMN). Kegiatan ini dilakukan sesaat setelah rombongan pulang dari menghadiri acara tahbisan imam Pastor Paiman, OMI. Anjangsana ini dipimpin langsung oleh Romo Damianus, OMI, yang turut mendampingi para guru dan siswa dalam kegiatan tersebut. Kehadiran Romo Damianus membawa semangat kekeluargaan dan kebersamaan dalam kegiatan rohani dan edukatif ini.

Para peserta anjangsana terdiri dari siswa-siswi SMAK St. Eugenius beserta beberapa guru pendamping. Mereka memanfaatkan momen ini sebagai sarana untuk mempererat relasi, sekaligus mengenal lebih dekat lingkungan Asrama Mahasiswa Nusantara. Acara tahbisan yang dihadiri sebelumnya merupakan momen penting bagi keluarga besar OMI, khususnya bagi Pastor Paiman, OMI yang ditahbiskan sebagai imam. Keterlibatan SMAK St. Eugenius dalam acara tersebut menunjukkan kedekatan dan dukungan mereka terhadap panggilan hidup membiara.

Setelah mengikuti tahbisan, rombongan melanjutkan perjalanan dengan suasana hati yang penuh sukacita ke AMN. Di sana, mereka diterima dengan hangat oleh para penghuni asrama dan sempat berbincang serta berbagi pengalaman. Kegiatan anjangsana ini menjadi momen reflektif sekaligus memperkaya wawasan siswa tentang kehidupan komunitas dan semangat kebersamaan lintas latar belakang yang ada di AMN.

Romo Damianus dalam kesempatan tersebut juga memberikan wejangan rohani dan motivasi kepada para siswa agar tetap semangat dalam belajar, mendalami iman, serta terbuka terhadap pengalaman baru di luar lingkungan sekolah. Guru-guru yang turut hadir pun mengapresiasi kegiatan ini sebagai sarana pembelajaran di luar kelas yang membawa nilai-nilai sosial, spiritual, dan kebersamaan. Dengan semangat yang dibawa dari acara tahbisan serta pengalaman berinteraksi di AMN, rombongan SMAK St. Eugenius kembali dengan hati yang gembira dan penuh inspirasi untuk terus berkembang sebagai pribadi yang utuh dan peduli terhadap sesama.

Read More
08 Sep
0

PRESTASI MEMBANGGAKAN, SMA YOS SUDARSO MAJENANG BAWA PULANG JUARA 3 GERAK JALAN PUTRI

SMA Yos Sudarso Majenang kembali menorehkan prestasi membanggakan di tingkat kecamatan. Dalam ajang lomba gerak jalan putri kategori SMA, SMK, dan MA, tim sekolah ini berhasil meraih juara 3. Prestasi tersebut diumumkan dalam rangkaian kegiatan HUT RI ke-80 yang dilaksanakan di Kecamatan Majenang. Momen ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi sekolah, guru, maupun para siswi yang berpartisipasi. Foto kemenangan tersebut diabadikan bersama guru pendamping dan seluruh tim putri.

Dalam foto yang dibagikan, terlihat tujuh siswi SMA Yos Sudarso Majenang berpose dengan penuh semangat. Mereka tampil mengenakan seragam merah marun yang dipadukan dengan jilbab abu-abu. Di tengah barisan, seorang guru berdiri mendampingi sambil ikut berbangga atas pencapaian anak didiknya. Salah satu siswi tampak memegang piala juara 3, sedangkan siswi lainnya membawa piagam penghargaan. Ekspresi bahagia dan bangga tergambar jelas dari wajah seluruh anggota tim.

Tim putri SMA Yos Sudarso Majenang ini tercatat dengan nomor peserta 056. Nama-nama siswi yang terlibat juga ditampilkan dengan jelas pada poster penghargaan. Mereka adalah Wika Yuliana, Alvina Layla, Fitri Handayani, Khikmah Awwalul, Sofa Anisatun, Ikah Restiani, dan Nathasya Alieya. Ketujuh siswi ini menjadi perwakilan sekolah yang berhasil menampilkan kedisiplinan dan kekompakan dalam lomba. Nama mereka akan selalu dikenang sebagai bagian dari tim yang membawa pulang piala kehormatan.

Kegiatan gerak jalan tersebut merupakan bagian dari peringatan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia ke-80. Lomba ini digelar di tingkat kecamatan Majenang dengan melibatkan berbagai sekolah. Ajang ini tidak hanya menjadi wadah untuk menguji kekompakan dan ketahanan fisik, tetapi juga menumbuhkan rasa nasionalisme. SMA Yos Sudarso Majenang memanfaatkan kesempatan ini dengan mengirimkan tim putri terbaiknya. Hasilnya, mereka mampu membuktikan kualitas dengan menyabet juara ketiga.

Ucapan selamat dan sukses juga terpampang jelas dalam publikasi yang dibuat oleh pihak sekolah. Kata-kata “Selamat & Sukses” ditulis besar sebagai bentuk apresiasi terhadap tim putri. Dukungan moral ini menunjukkan bahwa sekolah selalu menghargai jerih payah para siswanya. Prestasi yang diraih bukan hanya milik individu, tetapi juga menjadi kebanggaan seluruh keluarga besar SMA Yos Sudarso Majenang. Dengan begitu, semangat kebersamaan semakin terasa erat.

Pada bagian bawah poster, terlihat dengan jelas informasi mengenai lomba. Tertulis bahwa SMA Yos Sudarso Majenang berhasil meraih “Juara 3 Gerak Jalan SMA/SMK/MA Putri”. Penegasan ini memperkuat bahwa prestasi tersebut bukan sekadar partisipasi, melainkan pencapaian yang diakui secara resmi. Informasi ini juga memberi gambaran kepada masyarakat tentang kualitas kegiatan siswa-siswi sekolah tersebut. Dengan demikian, prestasi ini dapat menjadi inspirasi bagi angkatan berikutnya.

Pihak sekolah secara khusus menampilkan identitas tim putri dengan lengkap. Nama-nama peserta dituliskan dalam daftar agar publik mengenal para siswi yang berjuang. Dengan begitu, setiap anggota tim mendapat apresiasi yang sama tanpa terkecuali. Daftar nama ini juga menjadi bukti transparansi bahwa pencapaian adalah hasil kerja sama tim. Semangat ini selaras dengan nilai kebersamaan yang selalu dijunjung di lingkungan SMA Yos Sudarso Majenang.

Dalam dokumentasi, selain piala, juga tampak sertifikat atau piagam penghargaan yang diperoleh. Sertifikat tersebut dibawa oleh salah satu siswi di sisi kanan guru pendamping. Hal ini menunjukkan bahwa panitia lomba memberikan bukti resmi atas prestasi yang diraih. Kehadiran piagam menambah nilai kebanggaan sekaligus menjadi dokumentasi sekolah. Benda ini akan menjadi bukti sejarah pencapaian tim di tahun peringatan HUT RI ke-80.

Tidak hanya siswa, guru pendamping juga turut serta dalam momen foto kemenangan. Sosok guru berdiri di tengah dengan penuh wibawa mendampingi para siswi. Keberadaan guru dalam dokumentasi memperlihatkan pentingnya peran pendidik dalam mendukung kegiatan siswa. Guru tidak hanya memberikan bimbingan akademik, tetapi juga memberikan motivasi dalam kegiatan non-akademik seperti lomba. Hal ini membuktikan bahwa prestasi siswa adalah hasil dukungan menyeluruh dari sekolah.

Identitas resmi sekolah juga diperlihatkan dengan logo SMA Yos Sudarso Majenang di sudut kiri atas poster. Logo tersebut menegaskan bahwa publikasi ini berasal dari lembaga pendidikan terkait. Selain itu, nama sekolah ditulis jelas sebagai bentuk branding positif di masyarakat. Logo dan nama sekolah menjadi simbol penting dalam setiap kegiatan yang diikuti siswa. Hal ini memperkuat citra SMA Yos Sudarso Majenang sebagai sekolah yang aktif dan berprestasi.

Untuk memperluas jangkauan informasi, publikasi juga mencantumkan akun media sosial resmi sekolah. Akun tersebut meliputi Facebook dengan nama “Yos_Majenang”, Instagram dengan akun “smayos_majenang”, dan YouTube dengan kanal “SMA YOSMA Official”. Kehadiran akun media sosial ini menunjukkan bahwa sekolah memanfaatkan teknologi untuk menyebarkan informasi. Dengan begitu, masyarakat luas dapat mengikuti perkembangan dan prestasi sekolah secara langsung. Hal ini juga memberi ruang interaksi antara sekolah dengan publik.

Prestasi juara 3 gerak jalan ini menjadi langkah awal yang baik untuk memacu semangat siswa-siswi SMA Yos Sudarso Majenang. Dengan adanya penghargaan ini, sekolah semakin berkomitmen untuk mendukung siswanya di berbagai bidang. Para siswi yang tergabung dalam tim putri telah menunjukkan dedikasi, kerja keras, dan kekompakan. Dukungan sekolah melalui publikasi “Selamat & Sukses” menjadi motivasi tambahan untuk terus berprestasi. Capaian ini sekaligus menjadi persembahan indah dalam perayaan HUT RI ke-80 di Kecamatan Majenang.

Read More
03 Sep
0

Inovasi Desa Sidasari Ubah Kambing Jadi ‘Mesin ATM’ Hidup bagi Keluarga

Genta Jaya: Ketika Literasi Keuangan Berkembang dari Sebuah Kandang Kambing

Di Desa Sidasari, Kecamatan Cipari, Kabupaten Cilacap, sebuah inisiatif cerdas lahir dari refleksi atas kegagalan masa lalu. Kelompok Genta Jaya hadir bukan hanya sebagai pengelola ternak, tetapi sebagai perwujudan nyata dari semangat gotong royong dan pembelajaran kolektif.

Dari Pelajaran Menabung ke Praktek Nyata

Kelompok ini diprakarsai oleh tokoh masyarakat sebagai bagian dari implementasi program Pendidikan Kecakapan Hidup dan Literasi Keuangan (PKHLK). Salah satu modulnya mengajarkan pentingnya menabung. Melalui ternak kambing, anak dan keluarga belajar bahwa hewan ternak adalah sebuah “tabungan hidup” yang berharga. Pengalaman pahit menjadi pelajaran berharga; program ternak yang dikelola secara individu kerap gagal karena kambing cepat terjual dengan berbagai alasan. Genta Jaya lahir untuk memutus siklus ini.

Bersatu untuk Keberlanjutan: Model Kolaborasi yang Efektif

Berdasarkan kesepakatan, 54 ekor induk kambing untuk 54 keluarga penerima manfaat dikelola secara kolektif. Mereka membentuk 6 sub-kelompok (Genta Jaya 1 hingga 6) yang masing-masing beranggotakan 8-9 orang dengan seorang koordinator. Setiap anggota memiliki satu induk kambing, dan tanggung jawab pemeliharaannya diatur secara bersama. Model ini memastikan akuntabilitas, kontrol sosial, dan pembelajaran yang berkelanjutan di antara anggota.

Pilar Kesuksesan: Dukungan Sistemik dan Pendampingan

Kesuksesan Genta Jaya bukanlah sebuah kebetulan. Ia dibangun di atas tiga pilar utama:

  1. Dukungan Pemerintah Desa: Keberhasilan model kolaborasi ini mendapatkan respon positif dari Pemerintah Desa Sidasari. Buktinya, kelompok ini mendapat alokasi Anggaran Desa (APBDes) untuk pembuatan kandang komunal dan pinjaman lahan desa untuk dijadikan “Bank Pakan”, sebuah lahan khusus untuk menanam pakan ternak guna menjamin keberlanjutan usaha.
  2. Pendampingan Ahli: Kelompok ini didampingi oleh pelopor ternak setempat, Bapak Nano, yang menjadi sumber ilmu dan motivasi. Koordinator dan anggota secara rutin berkonsultasi mengenai cara efektif merawat kambing, pencegahan penyakit, dan strategi pengembangan.
  3. Model Kolektif yang Tangguh: Sistem kelompok mampu menahan tekanan ekonomi individu. Ketika satu anggota ingin menjual kambingnya, prosesnya harus melalui musyawarah kelompok, sehingga fungsi kambing sebagai “tabungan” benar-benar terjaga untuk jangka panjang.

Dampak yang Melampaui Kandang: Menjadi Model Ketahanan Pangan Desa

Keberhasilan Genta Jaya telah menjadi inspirasi. Model ini kini direplikasi oleh kelompok-kelompok ternak baru di desa yang juga didanai oleh APBDes. Penerima manfaatnya adalah warga dari Program Keluarga Harapan (PKH), yang menunjukkan bagaimana program sosial dan ekonomi dapat bersinergi.

Genta Jaya telah menjelma menjadi salah satu andalan program ketahanan pangan Desa Sidasari. Mereka tidak hanya menabung untuk masa depan keluarga masing-masing, tetapi juga bersama-sama membangun ketahanan ekonomi desa yang lebih kokoh, dimulai dari kandang kambing mereka.

“Dari Sidasari untuk Indonesia: Ketahanan pangan dimulai dari semangat gotong royong, satu kandang yang dikelola bersama”. (Kristina Widayanti – Person In Charge Program Protection)

Penulis : Mino Martani

Read More
03 Sep
0

Wujudkan Generasi Sehat dan Berdaya, Mino Martani YSBS dan ChildFund International Salurkan Bantuan Paket Kebersihan untuk Anak

Yayasan Sosial Bina Sejahtera (YSBS) dengan penuh syukur dan kebanggaan mengumumkan telah diselenggarakannya program penyerahan bantuan paket alat keperluan mandi kepada anak-anak di berbagai sekolah yang berada di bawah naungan YSBS. Program kemanusiaan yang penuh makna ini merupakan hasil kolaborasi sinergis antara Unit Mino Martani YSBS dan ChildFund International di Indonesia, yang berkomitmen untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan anak-anak.

Bantuan yang disalurkan bukan hanya berupa barang, tetapi merupakan simbol dari kepedulian dan dukungan nyata untuk masa depan generasi penerus bangsa. Setiap paket berisi berbagai perlengkapan kebersihan dasar seperti sabun, sampo, sikat gigi, pasta gigi, handuk, dan lain-lain, yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari anak-anak dalam menjaga kebersihan dan kesehatan diri.

Kegiatan penyerahan yang berlangsung hangat dan penuh keceriaan ini diterima langsung oleh para siswa beserta para guru dan perwakilan sekolah. Diharapkan, bantuan ini dapat:

  • Meningkatkan kesadaran akan pentingnya Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) sejak dini di lingkungan sekolah.
  • Meringankan beban ekonomi keluarga sehingga dapat mengalokasikan dana untuk kebutuhan lainnya.
  • Mendorong semangat belajar anak-anak, karena kondisi tubuh yang bersih dan sehat adalah fondasi untuk konsentrasi dan prestasi yang optimal.
  • Memperkuat nilai-nilai kepedulian dan berbagi di dalam komunitas.

Beberapa sekolah yang mendapatkan bantuan tersebut adalah: (1) SMP PIUS Sidareja, (2) SD PIUS Sidareja, (3) TK Yos Sudarso Gandrungmangu, (4) SMP Yos Sudarso Gandrungmangu, (5) Panti Asuhan Sidareja, (6) Anak-anak Papua SMA Yos Sudarso Cilacap (Asrama).

Keberhasilan program ini adalah bukti nyata bahwa kolaborasi berbagai pihak dapat menciptakan dampak yang lebih luas dan berkelanjutan. Yayasan Sosial Bina Sejahtera Sejahtera (YSBS) melalui unit karyanya yaitu Unit Mino Martani mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada ChildFund International di Indonesia atas kepercayaan dan kerjasamanya yang luar biasa.

Terima kasih juga kepada seluruh donatur, relawan, dan pihak sekolah yang telah mendukung terselenggaranya acara ini dengan lancar. Mari kita terus bersinergi untuk menciptakan lingkungan yang lebih sehat, aman, dan menyenangkan bagi setiap anak untuk tumbuh dan berkembang secara optimal.

Bersama, kita wujudkan generasi yang tidak hanya cerdas, tetapi juga sehat dan berkarakter (Albertus Indarno – Asisten Sponsorship Unit Karya Mino Martani – YSBS).

ditulis oleh Bapak Albertus Indarno – Asisten Sponsorship Unit Karya Mino Martani – YSBS

Read More
28 Agu
0

SMP MARIA IMMACULATA CILACAP GELAR ANBK TAHUN 2025

Pada tanggal 25–26 Agustus 2025, SMP Maria Immaculata Cilacap menyelenggarakan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK). Kegiatan ini merupakan program resmi dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi yang dilaksanakan secara serentak di seluruh Indonesia. ANBK bertujuan untuk mengukur mutu pendidikan pada satuan pendidikan, bukan lagi menilai capaian individu siswa. Oleh karena itu, pelaksanaan ANBK menjadi momen penting bagi sekolah dalam mengevaluasi sekaligus meningkatkan kualitas pembelajaran.

Sejak pagi, para siswa peserta ANBK sudah hadir dengan penuh semangat. Mereka diarahkan oleh panitia menuju ruang laboratorium komputer yang telah ditata rapi dengan perangkat komputer dan jaringan internet yang siap digunakan. Panitia dari SMP Maria Immaculata memastikan segala persiapan teknis berjalan dengan baik. Mulai dari pengecekan perangkat, pengaturan ruangan, hingga pendampingan teknis bagi peserta telah dilakukan jauh hari sebelumnya.

“ANBK menjadi kesempatan bagi kita untuk terus berbenah. Fokusnya bukan pada hasil semata, tapi bagaimana sekolah mampu mengembangkan proses belajar yang lebih baik,” ujarnya. Selama dua hari pelaksanaan, siswa-siswi mengikuti tes dengan jadwal yang sudah ditentukan. ANBK tahun 2025 mencakup asesmen literasi membaca, survei karakter, numerasi, dan survei lingkungan belajar.

Para guru pengawas yang bertugas mendampingi siswa juga telah mendapatkan pengarahan khusus agar pelaksanaan berjalan tertib sesuai standar. Hari pertama ANBK, suasana ruang ujian berlangsung tenang. Siswa tampak fokus mengerjakan soal-soal literasi dan survei karakter dengan menggunakan komputer.

Sementara itu, hari kedua diisi dengan numerasi dan survei lingkungan belajar. Kegiatan ini memberi gambaran mengenai kondisi nyata yang dirasakan siswa dalam lingkungan sekolah. Pihak sekolah berharap hasil ANBK dapat menjadi dasar evaluasi untuk menguatkan kualitas pembelajaran, hubungan antarwarga sekolah, serta meningkatkan kenyamanan lingkungan belajar.

Selama pelaksanaan, jaringan internet dan perangkat komputer berjalan lancar. Panitia teknis tetap siaga untuk mengantisipasi segala kemungkinan kendala teknis yang bisa muncul. Kehadiran para siswa dalam mengikuti ANBK menunjukkan kesungguhan mereka untuk berkontribusi dalam upaya peningkatan mutu pendidikan di sekolah.

Guru-guru pendamping juga memberikan motivasi dan dukungan penuh kepada siswa agar mengerjakan soal dengan jujur, tenang, dan percaya diri. Salah satu siswa mengaku senang mengikuti ANBK, karena selain menguji kemampuan, ia juga merasa terbiasa menggunakan komputer dalam kegiatan belajar.

Selain itu, kegiatan ANBK juga memperkuat keterampilan digital siswa, sesuai dengan tuntutan perkembangan zaman di era teknologi saat ini. Di akhir kegiatan, Kepala Sekolah menyampaikan terima kasih kepada seluruh panitia, guru, dan siswa yang telah bekerja sama sehingga pelaksanaan ANBK 2025 di SMP Maria Immaculata Cilacap berjalan lancar.

Dengan terselenggaranya ANBK tahun 2025 ini, SMP Maria Immaculata Cilacap meneguhkan komitmennya untuk terus memberikan pendidikan yang berkualitas, berkarakter, dan relevan dengan perkembangan zaman. Semoga hasil ANBK dapat menjadi dorongan nyata bagi sekolah dalam meningkatkan prestasi serta membentuk generasi yang cerdas, berintegritas, dan siap menghadapi tantangan masa depan.

Read More